63. his busy

58.7K 11K 4.5K
                                    

Akhirnya cepat up😄🤲 😭🔫

Secepat perjalanan Shun go kong mendapatkan kitab suci

Yang typo tandain. Soalnya part ini gak pake revisi.

Happy reading 👍

⚔️⚔️⚔️

" Yes, baby?" Lelaki itu mengusap pelan punggung baby Alice ketika bayi menggemaskan itu merengek pelan.

Bayi tersebut mendongak menatap polos wajah tampan sang ayah. Apa ia juga ikutan naksir kepada Gio?

" Hem, daddy tau daddy ganteng." Ujar Gio mengecup ringan kening putri bungsunya.

" daddy onyet." Tuyul melintas dari depan mereka membuat Gio menundukkan pandangan sejenak.

Stella berlari ke arah dapur hendak mengganggu ibunya yang sedang membuat kue. Dan benar saja, baru tiga detik sampai di dapur sudah terdengar auman singa betina disusul dengan seorang balita yang berlari keluar dapur ditemani noda coklat di tangan kanannya.

" LEA DIUBIT LEA DIUBIT." Stella meringis merasakan pantatnya panas apalagi celananya sedikit melorot.

Gio yang melihat itu menghela nafas sabar. Ia semakin rajin sholat untuk mendoakan kesehatan dan panjang umur agar tidak mati muda menghadapi sikap putrinya.

Tak berselang lama, Rai datang lalu menarik ujung baju putrinya dan menyeret ke kamar mandi untuk membersihkan tangan Stella.

Gio beralih menatap malaikat kecilnya yang satu lagi yakni baby Allard yang terbaring di atas karpet bayi bergumam tidak jelas seolah-olah menyuruh kakaknya untuk bertobat.

" Kenapa boy? Makanya kalo udah gede cukup nakal di luar aja. Jangan nakal di rumah ini, apalagi cari masalah sama badarawuhi."

" AKU DENGAR YA." teriak seseorang dari dalam kamar mandi.

Gio tertawa pelan. Mereka sedikit renggang tetapi ia masih berani mengatai istrinya.

Terlihat Stella keluar dari kamar mandi dengan tangan yang sudah bersih. Ia berlari ke depan televisi lalu duduk di samping baby Allard.

" Kakak bakalan jadi kawan alad. Tapi kita angan temani alis." Ujar Stella sebab merasa cemburu melihat bayi satu itu berada dalam gendongan Gio.

Apalagi kini baby Alice dengan polos menyandarkan kepala pada bahu lebar sang ayah ditemani empeng di mulutnya. Gio juga mengusap bayi itu yang kini mulai terlelap. Dan bukannya menurunkan, lelaki tersebut masih asik menimang-nimang seraya meraih tangan mungilnya dan mencium gemas.

Gio menatap wajah polos itu dengan senyum samar. Ia masih mengingat jelas ketika bayi itu berhasil datang ke dunia ini, baby Alice tidak menangis membuat para dokter serta Gio panik setengah mati. Entah apa yang dilakukan dokter agar membuat bayi itu menangis, Gio tidak tau sebab ia fokus pada Rai yang detak jantungnya melemah.

Gio tersenyum getir mengingat kejadian itu. Tidak menyangka bisa melaluinya meskipun berat. Baby Allard dan baby Alice hanya beda beberapa menit saja. Allard yang lahir duluan.

Kemudian perhatian Gio teralihkan pada Stella yang kini asik mengajari baby Allard berhitung meskipun bayi itu terlihat mulai mengantuk.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang