16. Anak Terakhir VS Cucu Pertama.

100K 13.9K 2.9K
                                    

Haii heiii huuuu hoooo

Berikan satu emot buat author ➡️

Siap membaca part ini?

Don't forget to vote, coment dan follow author di wattpad dan Ig.

Ig: Yohanaichi.

Happy Wedding.

⚔️⚔️⚔️

Foto di atas adalah reaksi Haruka dan bobom yang amat jengkel dan kesal kepada ketua mereka yang begitu lama membeli jajanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Foto di atas adalah reaksi Haruka dan bobom yang amat jengkel dan kesal kepada ketua mereka yang begitu lama membeli jajanan.

Sementara yang ditunggu malah bodo amat. Ia dengan tenang menyodorkan selembar uang harga sepuluh ribu pemberian mommy nya tadi. Setelah selesai, ia kemudian mendekat ke arah dua temannya seraya menggenggam kinderjoy.

" Ayok." Ajak Stella membuat Haruka dan bobom segera berdiri.

Rencana mereka hari ini cukup nekat dan hanya bisa dilakukan oleh para profesional, yaitu pergi ke jalan raya untuk menjumpai tukang eskrim langganan mereka yang tidak datang ke kompleks mereka seperti biasa. Awalnya mereka menunggu di taman kompleks tapi tak kunjung datang sehingga mereka nekat menjumpai ke jalan raya. Biasanya mereka akan selalu berada dalam kompleks rumah dan tidak pernah keluar dari komplek kecuali ditemani oleh keluarga.

Tapi kali ini dengan ajakan sang ketua, bobom dan Haruka setuju. Mereka bertiga terlebih dahulu jajan di tempat langganan sebelum ke jalan raya yang akan padat dipenuhi mobil-mobil berlalu lalang.

" Tapi uang Lea udah habis." Ujar Stella menghentikan langkah kedua temannya. Ia hanya dikasih sepuluh ribu oleh Rai sebab ibunya tau bagaimana kelakuan Stella yaitu dikasih berapapun pasti akan habis. Rai hanya ingin putrinya tau cara menghemat uang dan bukan malah menghamburkan.

" Minta uang haluka." Pinta Stella menyodorkan tangan ketika melihat Haruka mempunyai dua jenis rupiah dimana satu harga lima ribu dan satu harga dua ribu.

" Nah." Haruka menyerahkan uang harga lima ribu. Maklum ya, namanya juga bocil. Dia gak tau bedain harga lima dan dua ribu.

" Oke, ayok." Ajak Stella semangat.

Inilah yang namanya bocil. Apapun kemauannya harus dituruti. Meskipun di rumah banyak eskrim, mereka tetap menomorsatukan abang penjual eskrim sehingga nekat mencari ke jalan raya.

Sambil bercerita-cerita dan tertawa bersama sehingga tidak sadar bahwa mereka telah sampai di perujung kompleks yang langsung menampilkan kendaraan-kendaraan berlalu lalang.

" Jalan dali cana aja." Ajak balita tersebut memimpin jalan lewat trotoar diikuti kedua pasukan.

Mereka berjalan cukup jauh dan berhenti ketika Haruka menunjuk sebrang jalan. " Kemalin aku liat abangnya di cana."

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang