60. disgusting dinner

68K 11.8K 4.2K
                                    

Happy reading 👍

⚔️⚔️⚔️

" Kak, Stella hilang."

Gio yang masih rebahan seketika terbangun, ia langsung duduk dan menatap istrinya dengan tatapan ngantuk.

" Hilang?" Tanyanya serak.

Terlihat Rai mengangguk seraya mendekat.
" Tadi aku lagi mau pakein dia baju, trus si kembar tiba-tiba nangis. Jadi aku tinggalin Stella bentar, tapi pas kembali dia udah gak ada. Aku udah cariin dia di setiap sudut rumah juga gak ada. Pembantu sama supir juga gak lihat."

Gio berdecak kesal. Masih ditemani rambut yang acak-acakan dan tanpa memakai atasan, ia berdiri lalu keluar dari kamar dan berjalan ke ruang cctv.

Setelah mengotak-atik komputer, akhirnya cctv rumah mulai ditayangkan. Terlihat seorang balita yang masih mengenakan popok asik bermain mobil-mobilan. Lalu ia melihat dari kaca jendela kamar dimana di teras terdapat kucing belang alias Sugiono. Kemudian Stella melempar mainannya dan berlari keluar kamar menuju teras. Sesampainya di teras, ia mengatur nafas terlebih dahulu lalu mengejar Sugiono yang sudah berlari keluar pekarangan rumah. Sialnya lagi tidak ada penghuni rumah yang menyadari bahkan pak satpam juga tidak terlihat di pos satpam.

Gio mengusap wajahnya kasar sebab jam setengah enam pagi ini dia sudah dibuat bersabar. Ya, balita itu bisa bangun cepat dan lama tergantung moodnya.

Kemudian lelaki tampan itu segera keluar rumah mencari keberadaan putrinya yang mungkin sudah jauh dari pekarangan dan lebih parahnya lagi masih mengenakan popok.

⚔️⚔️⚔️

" Sayang, lain kali kalo keluar rumah harus pake baju dulu ya. Kalo pake popok, entar masuk angin." Ujar pembantu rumah tangga seraya mengantar Stella keluar gerbang.

Stella tidak menjawab. Ia hanya berjalan penuh kemenangan keluar pekarangan rumah orang lain dengan menggendong Sugiono yang berhasil ia tangkap.

" Hahahaha.." Stella tertawa bak iblis pencabut permen.

Merasa kurang puas, Stella kembali tertawa lebih kencang.
" HAHAHAHA.."

Kemudian balita itu duduk di pinggir selokan masih menggendong Sugiono.
" Angan cokan ono, Lea gak akan lepacin Ono."

Stella berpikir, cara seperti apa yang akan ia lakukan untuk membalas kejahatan akan mayat Fle.

" Cekalang jawab Lea, mana Ono cimpan mayat Fle?" Tanya Stella garang.

" MANA ONYET?"

" Meooowww meowww." ( Mana saya tau, saya kan kucing ) mungkin itu adalah translate bahasa kucing.

Stella bersiap hendak melakukan skill satu kepada Sugiono namun seketika urung saat kucing belang itu mengendus-endus kepala ke lengan Stella.

" Ucu banget." Gumam Stella pelan.

" Xandrea Stella Angkasa."

Seketika balita itu mendongak menatap kedua orangtuanya yang menatapnya dengan tatapan tegas berjarak beberapa meter darinya. Rai berkacak pinggang sementara Gio bersedekap dada.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang