Halo TEMAN-TEMAN, gimana kabarnya nih? Semoga kalian selalu sehat yaa.
Sebelumnya jangan lupa untuk di VOTE dan KOMEN ya teman-teman.
HAPPY READING
Hari libur ini Aluna sibuk dengan pekerjaan rumah. Aluna sudah selesai menyapu dan mengepel lantai. Tak sendiri, namun dirinya dibantu oleh Bi Darmi."Bibi, tinggal masak ya Una,"
"Iya Bi," sahut Aluna. Bi Darmi tersenyum lalu masuk ke dalam dapur. Sedangkan Aluna menyimpan peralatan mengepel kebelakang rumah.
"Cape juga," ucapnya pelan. Aluna melangkahkan kakinya menuju taman, namun urung saat melihat keberadaan sang Ayah.
"Papah," sapa Aluna. Sedangkan pria yang di panggil Papah itu hanya melengos pergi.
Jaya Pratama, seorang pengusaha batu bara sukses. Aluna lanjut melangkahkan kakinya menuju taman, Aluna mengambil selang air dan mulai menyirami tanaman.Drett...
Aluna menghentikan sejenak kegiatan menyiram tanamannya saat merasakan getaran dari ponselnya. Terdapat sebuah panggilan dari nomor tidak dikenal. Aluna bingung antara ingin mengangkat dan tidak. Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya dirinya pun lebih memilih untuk mengabaikan. Namun..
•••
"Mau kemana kamu?" tanya seorang wanita dengan sinis. Dialah Rina Pratama, Ibu dari Aluna dan Alana.
"Mah, i-ini aku mau, emm mau ngerjain tugas," alibi Aluna. Mamah Rina hanya mengangguk lalu membiarkan Aluna pergi.
Aluna berjalan terburu-buru guna menghampiri dimana kekasihnya itu berada. Aluna tersenyum saat melihat keberadaan mobil Bryan. Buru-buru dirinya menghampiri.
"El, maaf kamu harus nunggu lama," sesal Aluna merasa tidak enak hati. Bryan mengangguk lalu memerintahkan gadis yang menjadi kekasihnya itu untuk masuk ke dalam mobilnya.
"Masuk," titahnya. Aluna lalu segera masuk ke dalam mobil mewah itu.
"Kita mau kemana?" tanya Aluna setelah memasangkan sabuk pengaman.
"Kemana aja," sahut Bryan yang kini sudah melajukan mobilnya. Selama perjalanan suasana mobil hanya diisi oleh keheningan. Sesekali Aluna bertanya tentang Bryan. Seperti makanan kesukaan dan beberapa pertanyaan lainnya.
Tak berapa lama kini mobil yang dikendarai oleh Bryan sudah sampai di parkiran sebuah mall. Aluna membulatkan matanya, sadar bahwa tempat yang kini didatanginya itu adalah mall terbesar yang pastinya harga barang di Mall itu pasti mahal-mahal.
"El, kita ngapain ke sini?" tanyanya bingung.
"Ayo," ajak Bryan tanpa menjawab pertanyaan kekasihnya itu. Aluna seketika mengikuti Bryan yang kini keluar dari mobil. Bryan mengandeng Aluna dan membawanya masuk ke dalam Mall itu.
"El, aku gak punya uang kalau harus ke Mall ini," bisik Aluna sangat pelan, takut ada orang yang mendengarnya. Bryan berdecak mendengar ucapan dari gadisnya itu. Apa gadisnya? Ia seketika menggelengkan kepalanya.
"Lo gak usah khawatir, ada gue," ujar Bryan membuat Aluna minder.
"Pulang aja yuk," ajak Aluna. Namun Bryan tidak mau menurutinya dan kini malah membawanya ke sebuah pusat perbelanjaan tempat baju-baju.
"Pilih apa yang lo suka!" titahnya tanpa mau dibantah.
Aluna menggelengkan kepalanya tanda menolak. "Aku gak mampu bayar," ucapnya penuh kejujuran tanpa malu.
![](https://img.wattpad.com/cover/286349606-288-k718518.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA [REVISI New Version] [TERBIT]
Ficção Geral[END] dan [LENGKAP] Sebelum membaca jangan lupa follow akun wattpadku. [Ehh tapi bagi yang ikhlas saja] Dan jangan lupa juga untuk di vote dan komen ya! [Tapi aku gak maksa kok] Mohon dukungannya untuk novel ini🙏 [Ambil yang baiknya buang yang buru...