_Banyak hal yang ingin aku katakan dan lalukan. Tapi, kenapa keadaan selalu tidak berpihak kepadaku?_
..
.Terlihat seorang pria dengan setelan jas berwarna hitam, baru saja keluar dari dalam lift. Diikuti oleh seseorang yang juga menggunakan setelan jas pula. Pria itu masuk ke dalam ruangan nya yang bertuliskan CEO (Chief Executive Officer) Room.
Masuk ke dalam ruangannya, pria itu langsung duduk di kursi kebesarannya.
"Dirga, apa kamu sudah menemukan dimana letak dia berada?" tanya pria itu dengan dingin. Yang tak lain adalah Bryan Ellard Fando.
"Mohon maaf tuan, saya masih belum bisa menemukan keberadaan nona Aluna. Menurut informasi, sama seperti tahun sebelumnya yaitu lokasi terakhir yang di datangi oleh nona Aluna adalah halte bus. Setelah itu tidak ada lagi," tuturnya tegas.
Dirga Bagaskara, pria yang umurnya 3 tahun di atas umur Bryan, adalah orang kepercayaan Bryan selama dua tahun ini.
Bryan menghela nafas lelahnya. "Apa jadwal saya?" tanyanya.
"Hari ini, anda akan melakukan meeting dengan investor dari Singapore sekitar pukul 11. Lalu nanti malam anda menghadiri pertemuan dengan pak Hilmi. Besok anda tidak ada kegiatan selain memeriksa dan menandatangani beberapa berkas. Lalu lusa anda harus mengecek cabang perusahaan di Bali." Dirga membacakan jadwal pekerjaan Bryan.
Bryan hanya mengangguk sekilas. "Baik, sekarang kamu bisa kembali ke ruangan mu," titahnya.
Dirga seketika mengangguk. "Baik tuan. Kalau begitu saya permisi," pamit nya lalu meninggalkan ruangan Bryan.
"Heum."
Setelah Dirga keluar dari ruangan nya. Bryan beranjak berdiri menuju ruangan khusus yang berada di ruangannya. Bryan membaringkan tubuhnya di atas kasur king size. Lalu menatap bingkai foto besar yang memperlihatkan foto dirinya dan Aluna yang tengah berada di taman. Di dalam foto itu terlihat Aluna tersenyum manis dan Bryan merangkul pinggang Aluna dengan senyum tipisnya.
Bryan memandang foto itu dengan guratan rindu juga rasa bersalah yang besar.
Mungkin orang lain mengenal Bryan dengan sikap tak tersentuh nya. Namun jika kalian mengetahui yang sebenarnya, justru kalian akan melihat sosok yang begitu rapuh bila menyangkut tentang Aluna, cintanya, kekasihnya."Aku merindukan kamu, Sayang." bisiknya.
Drett Drettt
Bryan segera mengambil ponselnya yang bergetar. Terdapat sebuah panggilan telepon dari ibunya.
📞 Mami Clara: "Bryan Ellard Fando! Kenapa kamu gak pernah pulang ke rumah sih! Malam ini pulang dong, Mami kangen tau sama kamu! Kamu mah sibuk sendiri terus!"
Bryan seketika menjauhkan ponselnya dari telinganya saat mendengar suara Mami Clara yang terdengar begitu memekikkan telinga nya.
📞 Mami Clara: "Bryan jawab Mami! Jangan diem aja dong!" Suara Mami Clara terdengar kesal.
📞 Bryan: "Apa sih Mih teriak-teriak! Telinga aku sakit nih denger suara Mami!"
📞 Mami Clara: "Heh! Kok kamu malah ngomelin Mami sih, Bryan!"
📞 Bryan: "Maaf, Mih. Sekarang aku harus meeting. Jadi aku tutup"
![](https://img.wattpad.com/cover/286349606-288-k718518.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA [REVISI New Version] [TERBIT]
Fiksi Umum[END] dan [LENGKAP] Sebelum membaca jangan lupa follow akun wattpadku. [Ehh tapi bagi yang ikhlas saja] Dan jangan lupa juga untuk di vote dan komen ya! [Tapi aku gak maksa kok] Mohon dukungannya untuk novel ini🙏 [Ambil yang baiknya buang yang buru...