3

337 76 20
                                    




" Ketua gugus?"



Sungjun yang sedang bertopang dagu memainkan pasir-pasir halus yang bertebaran di lapangan itu mengangkat wajahnya.



" Sini."



Sungjun bangkit berdiri lalu mengibaskan debu halus yang menempel di celananya sebelum melangkah ke depan barisan.


" Kami berdua bakalan pergi. Kamu pimpin gugus untuk saling mengenal satu sama lain. Setelah semuanya kenal, kalian juga harus menentukan Yel-yel dan jargon gugus. 2 jam lagi kami kembali, semua sudah harus selesai." Intruksi Yedam kepada Sungjun. Sungjun menghela nafas lelah lalu mengangguk.




" Kami tinggal ya?" Ujar Eunhwi yang baru saja selesai berbicara dengan Gyehun yang sedari tadi masih disana.



Sungjun kembali mengangguk. Lalu ketiga panitia mos itu meninggalkan Sungjun dan anggota gugusnya.




Sungjun menatap satu persatu anggota gugusnya yang mulai membuat keributan setelah di tinggalkan pembimbing itu. Menghela nafas sekali lagi, barulah ia menepuk tangannya dengan keras pertanda minta perhatian.




Sebagian kecil dari mereka memang ada yang berhenti, ada yang acuh tak acuh dan sebagian lagi malah tak memperdulikannya, masih asik tertawa dengan teman di sebelahnya.



" Bisa tenang nggak??" Tanyanya. Masih di acuhkan.



" Kalian bisa tenang nggak?!" Sentaknya. Sejenak mereka diam, menatapnya sinis lalu kembali acuh, bercanda dengan teman-temannya.



Sungjun mengepalkan tangannya berusaha menahan marah.




" Kalian bisa tenang dulu nggak? Kita harus saling kenal dulu baru setelahnya bisa nentuin yelyel dan jargon gugus." Ujarnya dengan suara keras.



Beberapa orang yang memang sudah diam sedari tadi mengangguk. Tapi 4 anak laki-laki yang berada tepat di depan Sungjun masih mengabaikannya dan terus bercanda sembari tertawa.




" Sekarang mending kita duduk melingkar." Perintah Sungjun. Tapi mereka tak bergerak, malah menatap Sungjun ragu. Begitupula dengan ke empat anak yang masih mengabaikannya itu.




" Hoi. Dia bilang duduk melingkar!" Seru Amaru sembari berdiri. Setelah melihat Amaru berdiri, beberapa anak perempuan juga ikut berdiri memisah membentuk lingkaran. Lalu setelahnya barulah anak-anak yang lain mengikuti.




" Kalian berempat denger nggak?" Tanya Sungjun kepada empat orang yang masih duduk diam di depannya. Tapi lagi-lagi ia di acuhkan.




Sungjun hendak kembali menegur, tapi Junghwan, si mantan ketua gugus malah berdiri lalu menghampirinya.




" Kita udah nggak punya waktu." Ujar Junghwan sembari menarik Sungjun untuk memasuki lingkaran yang sudah mereka buat.



" Tapi mereka-"




" Biarin aja." Potong Junghwan.



Akhirnya Sungjun mengalah. Sejujurnya ia juga ingin bersikap tidak peduli seperti biasanya. Tapi ia harus mengikuti alur jika tidak ingin mendapatkan lebih banyak masalah.




" Kalian semua sebutin nama. Masing-masing dari kita harus hafal semua nama anggota gugus." Ujar Sungjun." Dan gue Sungjun." Kenalnya lagi.


" Gue Amaru. Inget ya. Amaru." Amaru tiba-tiba menyambung. Akhirnya yang lain mulai menyebutkan nama masing-masing meskipun nama mereka jelas-jelas tertulis dengan huruf kapital di papan nama di depan dada masing-masing.  Lalu mereka mulai menghafalkan nama satu sama lain mengabaikan ke empat anak berandal yang kini menatap ke lingkaran mereka dengan tatapan sinis.



Troublemaker | Gyehun x SungjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang