10

898 154 57
                                    

***

"(Name)" panggil Izana.

"Pergilah dari sini" usir Izana.

(name) ingin sekali membalas perkataan Izana tapi seperti ada yang mege-lem mulutnya sehingga susah untuk keluar suara.

Izana mengangkat tangannya dan mengepalnya.

"Izana!"

(name) melihat kepalan tangan Izana dan bergidik ngeri.

"Ayah"

Blakk!

Izana memukul kepala Yu hingga Yi pingsan. "IZANA!" Teriak Izumi.

Izana mendekat ke (name) dan (name) mundur dengan perlahan dan berkeringat dingin.

Ia menarik tangan (name) dan membawanya keluar.

(name) meronta minta dilepaskan bahkan ia sampai menggores tangan Izana namun tetep Izana tidak melepaskannya.

"Le-lepaskan aku!" ucap (name).

"Kau akhirnya bicara juga yah!"

"A-ayah Hikss... Le-lepaskan aku hiks~" ucap (name) seraya menangis.

/nangis ala Y/n dulu Hiks~

"Lepaskan aku kumohon!" bentak (name) sambil menangis kencang.

Izana membawa (name) keluar rumah sakit, tidak peduli orang-orang melihat mereka dan di penjaga luar sana mencoba menghentikan Izana. Namun malah mereka yang kena pukulan Izana.

Grebb

"Izana lepaskan putrimu"

"Kakucho"

"Lepaskan aku huaaa! Lepaskan akuu!"

Izana berjalan kembali.

"HENTIKAN IZANA!" bentak Kakucho.

"BERHENTI IKUT CAMPUR DALAM KELUARGAKU KAKUCHO!" Bentak balik Izana.

"Cih,... Lepaskan putrimu!" pekik Kakucho seraya berjalan mendekat Izana.

Izana segera menarik (name) kedalam pelukannya. "Berhenti dasar sialan!,.... Ini masalah keluargaku berhenti ikut campur dasar brengsek!"

"(name) dengarkan paman, apakah kau ingin pergi ke duniamu?" tanya Kaku.

(Name) menggeleng tidak. "Tidak,.... (name) mau bersama Yu dan Ibu Izumi" balas (name).

Sepertinya Izana juga mencekik leher (name) dengan tangannya. Lalu Izana menarik rambut (name).

"APA KATAMU!? KAU ITU IBLIS KAU TIDAK BOLEH TINGGAL DIDEKAT MANUSIA!,.... APA KAU INGIN BERNASIB SAMA DENGAN IBUMU HAH!" Bentak Izana dengan semakin menarik rambut (name) dan (name) ia berteriak meminta untuk melepaskan dirinya.

"LEPASKAN AKU! LEPASKAN AKU! LEPASKAN AKU!"

Dengan emosi Izana menghantamkan kepala (name) ke kaca mobil di pinggirnya.

"IZANA! BRENGSEK KAU!"

Kakucho menarik kerah baju Izana dan memukulnya.

"(Name)!" histeris Kakucho.

Darah bercucuran dari kepala (name). Kakucho memangku kepala (name). "(Name), (Name)!" panggil Kakucho namun tidak ada balasan dari (name).

"Kakucho,...sekawhatir itu kah? Kau dengan (name)?" ucap Izana seraya bangun.

"Hoi,.... Bagaimana kalau kalian menyusul wanita tua bangka itu bersama Hah?"

"Izana! Kau!!!" geram Kaku.

Izana mengeluarkan pistol didalam saku celananya dan menodongkannya ke Kakucho.

"cih!,... Izana aku akan mengadopsi (name) dan dia akan menjadi anakku!!" ucap Kakucho.

"Hah!,......Hahahahha mana bisa seperti itu bodoh!" ucap Izana seraya tertawa.

Dor! Dor! Dor!

"Takan ku serahkan (name) padamu!"

Izana menembak tubuh (name) beberapa kali. Kakucho mencoba menghentikannya namun tangannya terkena tembakan dari Izana. "AHKKKH!"

Izana menembak tubuh (name) sampai peluruh itu habis, darah segar keluar dari tubuh (name).

"SIALAN KAU IZANA" Teriak Kakucho.

Dor!

Izana-san..... Kenapa?

Hah?

Kenapa kau kejam sekali pada putri kita?

Wanita itu tampak memperlihatkan wajah sedihnya.

Kenapa?,...... Anda sudah janji padaku akan menjaganya.

Kenapa?

    






        Kenapa?












                 Kenapa?











KENAPA?,....IZANA-SAN

"Hentikan! Hidupku benar-benar hancur itu semua gara-garamu dasar wanita sialan!"

Izana menjatuhkan pistolnya dan jongkok seraya memegang kepalanya.

"Hah?,....Izanaa?"

"Ibu"

'(Name) putriku,.... Walaupun ayah melakukan sesuatu yang buruk pada kita. Kita tetap harus memaafkan'

'Karena kita harus memaafkan satu sama yang lain sayang'

'Dan ibu mohon,.... Tolong jaga ayah dan yang lainnya yah'

'Ibu sangat senang saat kau hadir di sisi ibu, ingat Ibu selalu mengingatmu dan menyayangimu'

'Kau harus kuat untuk menjalani hidup ini sayang,.... Ahh~ putriku sangat kuat bisa menajalani hidup berat ini'

'Selamat tinggal, putriku (Name)'

"(Name),..... Kau masih hidup"

TBC¦

Lebay yah, saya ngetik sambil nangis:)
Dan. kok susah amat yah buat para Readers nangis. Jadi heran saya🤨.

Ayah|KurokawaIzanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang