_____Vote Yukk!
"Kemungkinan besar iyah, habisnya dulu (Name) kan anak baik-baik. Tapi sekarang ia menjadi jahat,... Atau mungkin saja ia berubah karena membenci manusia gara-hara masa lalunya yang kelam? Bisa juga karena tubuhnya yang akan menjadi iblis seutuhnya". Gumam Yu sembari menonton tv didepannya.
"Kau sedang memikirkan sesuatu?".
"Hihh! Eh Paman jangan mengagetkan aku ishh!". Geram Yu pada Manjiro yang tiba-tiba muncul ntah dari mana. Manjiro pun duduk dikursi sebelah Yu. "(Name) jawab apa?". Tamyanya.
"Dia sama sekali tidak menjawabnya, ia hanya diam ketakutan". Balas Yu seraya memakan makanan ringan diatas meja ruang tamu. "Dimana Kaku-san?". Tanya Yuu.
Manjiro menunjuk ke luar rumah, disana ada Kakucho yang sedang duduk dikursi goyang sembari memikirkan sesuatu. Yu bangun dari duduknya lalu menghampiri Kakucho yang sedang duduk itu. "Kaku-san tenang aja (Name) baik-baik kok disana". Ujar Yu.
Kakucho tidak menjawab perkataan dari Yu, hanya terus memandangi langit dan memikirkan (Name).
Ke esokan harinya.
Besoknya Kakucho dipanggil ke kantor polisi. Yu dan Manjiro ikut yah walaupun Kakucho melaranganya tapi mereka Kekeh ingin ikut. Sesampainya (Name) duduk diruang tunggu bersama polisi disaana. "(Name)!". Panggil Yu seraya menghampiri (Name).
"Syukurlah". Kakucho memeluk erat (Name) sedangkan Manjiro menatap (Name) curiga, kenapa dia bisa ada disini? Itu yang ada pikirannya sekarang. Salah satu polisi menghampiri mereka. "Nona (Name) sudah boleh pulang, kami sudah memeriksa penginapan itu dan tidak menemukan Ha-Hal yang berkaitan dengan Putri anda". Ujar Polisi itu.
"Lalu siapa pelakunya?". Tanya Kakucho.
"Kami memeriksa tempat penginapan, dan menemukan bukti seperti pisau dapur dan anjing peliharaan yang merupakan milik pelayan disana bernama Noma. Jadi kami menetapkan pelakuny adalah Noma".
Kakucho menghela nafas lega, keluarga Kensei juga kesana untuk menjemput putra mereka dan pulang. (Name), Kakucho, Yu dan Manjiro pun berpamitan dengan polisi itu lalu pulang ditengah perjalanan Kakucho terus mengoceh karena senang. "Malam ini aku akan memasak makanan kesukaanmu yah". Ucapnya seraya tersenyum senang.
"Sepertinya paman sayang sekali pada (Name)". Sahut Yu. Dengan mata kedepan sambil menyetir Kakucho berucap. "Tentu saja, aku menyayangi (Name) seperti putri kandungku sendiri". Balasnya.
Ke esokan Harinya.
Yu, mengajak (Name) untuk pergi ke penginapan itu. Tapi Kakucho dan Manjiro melarang mereka untuk pergi yah karena rasa penasaran Yu yang sangat, sangat akhirnya mereka menghiraukan perkataan dari orang tua itu. Tapi sebelum itu (Name) mengajak Yu ke Gua yang cukup jauh dari rumah dan penginapan.
Pintu Gua kecil dan hanya bisa dimasuki dengan cara membungkuk. Saat didalam Yu sempat kebingungan karena pintu Gua kecil sedangkan dalamnya luas. Disana Yu bisa melihat Daimonas anjing (Name) dan seorang manusia yang diikat.
"Kenapa ada manusia disini?". Tanya Yu seraya kaget saat melihatnya. (Name) menunduk lalu berjalan menghampiri orang itu. "Aku yang membawanya kemari, dia hanyut bersama kapal kecil miliknya". Balas (Name).
"Oh begitu kau ingin membantunya yah". Sahut Yu seraya menghela nafas lega.
"Tidak,... Aku akan memakannya saat ia sudah mati".
"Jadi begitu yah,... Kau jadi mulai suka dengan daging manusia yah. Yah itu sih udah wajar karena kau iblis".
"Aku mulai suka dengan daging manusia saat umurku 19 tahun, saat itu ditepi laut aku melihat manusia yang tenggelam dan hampir mati, mayatnya tersapu ombak hingga ke pinggir pantai. Aku ingin memberitahu Papa tapi saat aku mencium bau manusia itu rasanya seperti bau daging yang baru saja matang". Ujar (Name) dengan air liur yang menetes seraya menatap dan membayangkan tubuh manusia didepannya mati dan langsung dimakan olehnya.
(Name) mengelap air liurnya lalu berbalik badan ke Yu. "Ayo keluar". ucapnya.
Yu mengangguk tapi matanya melirik ke anjing didekat manusia itu. "Anjingmu?". Tanya Yu seraya menunjuk ke arah Daimonas.
"Ya, dia bukan Anjing biasa melainkan Anjing Iblis, dulu saat baru ketemu dia masih kecil tapi setiap ia melahap binatang liar disekitaran sini tubuhnya membesar".
"Oh begitu yah".
Malamnya.
Yu dan (Name) berada diranjang yang sama, mereka saling berhadapan dan menatap satu sama lain. "Neh (Name), ibu sudah meninggal karena Ayah. Ayah terus menekan ibu sampai ibu memutuskan untuk bunuh diri". Lirihnya.
"Setelah mengetahui Ibu meninggal Ayah mulai mengurung diri dikamarnya hingga saat ini"
(Name) menatap Yu dengan penuh kesedihan, ia memegang pipi Yu yang basah dengan air mata. Yu mendekatkan wajahnya dengan (Name). "Neh (Name), kau tahu saat kita baru pertama kali bertemu aku langsung menyukaimu loh".
"Suka?".
"Ya, suka". Yu semakin mendekatkan wajahnya ke (Name) dan ingin menciumnya tapi dilangasung dihalangin oleh telapak tangan (Name). "Tunggu kau mau apa?".
"Menciummu".
(Name) berkeringat dingin dan wajahnya merah padam akibat perkataan Yu. Ia segera bangun dan turun dari ranjangnya.
"Y-yang penting kita harus mengubur mayat Paman dan Papa terlebih dahulu. Nah ayo cepat nanti keburu pagi". Ucap (Name) seraya berjalan keluar kamar.
Yu hanya terkekeh lalu ia bangun dan turun dari ranjang dan menghampiri (Name). "Kita buang saja ke laut". Ujar Yu.
"Jangan! Kita kubur saja dihalaman belakang". Sahut (Name).
Matahari mulai muncul dan meneriangi rumah sederhana Milik seorang warga jepang yang diduduki oleh Ayah dan anak perempuan itu. Dan seseorang turun dari mobil dengan membawa tas Ransel mendaki. Dengan senyuman yang terpampang diwajahnya ia berjalan dan menghampiri rumah sederhana itu.
(END).
Sebenarnya masih ada lanjutannya, tapi sampe sini ajah yah.
Bay-bay, sampai ketemu lagi ditahun 2022 dengan cerita baru saya:v wkwkwkkwkwkw
