Okey, hmm baduwey buat kalian para pacar/istrinya si gepeng. Di part 10.
Saya ngetik "SUSAH! SUSAHH!" saya ga nanya "KALIAN KOK GA NANGIS SIH!"
Tolong nih ye, tolong baca betul-betull anjr😭
Ah sudahlah🗿.***
"(Name)! (name)!"
"Paman"
"Ya, tenang saja paman akan melindungimu"
"Pa-man, t-to-tolong bunuh a-aku" ucap (name) dengan terbata-bata dengan air mata yang mengalir dari matanya.
"Ha, apa yang kau katakan!? Paman akan membawamu pulang ke rumah paman. Dan kau akan tinggal disana" balas Kakucho seraya mencoba menggendong (Name), namun tidak bisa karena tangannya yang tertembak tadi.
Lalu Manjiro datang ke lokasi. "KAKAK!" Panggil Manjiro pada Izana.
"Manjiro"
Izana bangkit dan berjalan ke arah Kakucho, lalu menendang tubuh Kakucho sehingga ia terpental itu juga membuat kepala (name) yang awalnya berada di paha Kakucho kini terbentur ke aspal. Izana menggendong tubuh kecil (name) yang penuh dengan darah. Dan berlari entah kemana Manjiro hanya mengikuti Kakaknya itu.
Izana berhenti di sebuah KUIL yang pastinya berada di hutan. Izana memasuki bersama (name) di gendongannya, tangan Izana menggeser pintu Kuil itu, dan menutupnya rapat-rapat agar tidak ada orang yang masuk.
Izana menyenderkan (name) di tembok kayu kuil itu ia berdiri kembali setelah menyenderkan tubuh kecil (name). Izana berjalan dan berhenti tangannya memutar sebuah pedang yang cukup besar.
Brakk!
Karena mendengar suara barang jatuh Izana berbalik dan melihat (name) yang mencoba membuka pintu Kuil itu, lantas Izana mendekat dan menarik rambut (name). "LEPASKAN AKU! LEPASKAN AKU HUAAAA"
Izana melempar tubuh kecil (name) ke tembok Kayu Kuil lagi, membuat darah yang keluar semakin banyak. "AHKK! HAAAA" Teriak (name).
Izana menendang tubuh (name) beberapa kali, dan membuat darah semakin banyak yang keluar dari tubuh (name). (name) terus berteriak kesakitan saat Izana terus menerus menendang tubuh kecilnya itu.
"HENTIKANN AYAH ITU SAKIT"
Izana tak menggubrisnya ia terus menendang tubuh bahkan perut anak kandungnya itu. "Walaupun kau di gebuk atau di tendang seperti ini dan beberapa kali! Kau akan tetap hidup bajingan!" geram Izana.
(name) terus berteriak kesakitan dan memohon agar ada orang yang menghentikan Ayahnya yang terus merusak tubuhnya dengan kaki kekarnya.
'Bisakah kau berhenti merusak tubuh cucuku? Tuan Sano'
"Hah,... Siapa yang kau panggil tuan dasar sialan!" geram Izana dan mengehentikan kegiatannya itu.
'Maksud saya, Izana-sana. Tolong berhenti merusak tubuh cucuku'
"Boleh, asal kau bawa cucumu bersamamu! Kalau dia disini terus ia akan merepotkan aku!" geram Izana, seraya menarik rambut putih (name) dan melemparkannya ke arah lubang hitam di depannya.
***
Izana bersender di pagar Kayu kuil itu, seraya mengatur nafasnya. "Sial ini sangat melelahkan!" gumamnya.
Setelah ia merasa baikan Izana bangun dari duduknya lalu berjalan ke arah pintu Kuil itu, hendak menggeser pintu tiba-tiba saja terdengar suara larian cepat dari belakang lantas Izana berbalik ke belakang dan tentu saja ia terkejut siapa yang sedang berlari itu dengan menggenggam sebuah pisau bersih di tangannya dan ekspresi amarah yang sangat AMAT!.
Flasback on.
Gacukup lanjut part 12!
Tbc||
Muheheheheh sengaja bikinnya sedikit supaya kalian penasaran awokawokawok-uhuk! Uhuk! Duh keselek truk-kunnya kisaki.
