4.

1.4K 215 29
                                    

"21 tahun yang la-, hmm aku tidak yakin dengan cerita ini" ucap Manjiro dengan berpose berpikir.

"Kenapa paman?" tanya (Name).

"hmm karena ini cerita lama jadi aku tidak ingat" balas Manjiro.

Brakk!!

"Sialan kau paman bego!" bentak Yu setelah melempar bantal ke muka Manjiro.

Manjiro menghela nafas setelah keponakannya itu melempar bantal ke arah dirinya. "(name) apa kau ingat saat hari ibu mu hilang?" tanya Manjiro.

"Hmm aku ingat, aku juga lihat orang yang berbadan besar dan satu orang memakai hels dan satunya bermata sipit" jelas (name).

"Kau yakin?" tanya Manjiro lagi.

"Ya, aku yakin! Aku benar-benar Yakin!"

"Kau yakin kalau mereka membunuh ibumu?" tanya Manjiro seraya mengambil rokok di kantungnya lalu menghisapnya.

"Y-eh? Apa! Apa maksud paman?" tanya (name) balik karena kebingungan dengan perkataan Manjiro, Yu pun semakin semangat mendengar cerita ini.

"Are, kau belum tahu kalo ibumu sudah mati karena dibunuh oleh mereka ber 3?" ucap Mikey.

(name) terdiam karena mendengar perkataan dari pamannya itu, Yu pun mulai berkeringat.

"Apa maksudmu?"

"Ya, seharusnya kau sudah tahu karena kau selalu di kurung di bawah tanah. Oh ya, apa Kau melihat selimut berwarna putih saat di kurung di bawah tanah?"

"Ya, aku selalu melihatnya"

"Itu adalah jasad ibumu, ibumu sudah lama meninggal dan sekarang jasad ibumu sudah menjadi tengkorak" jelas Manjiro.

"Meninggal? selimut berwarna putih di bawah tanah itu ibu?" tanya (name) dengan mata berkaca-kaca.

"Ya"

✿✿✿✿✿

(name) berdiri di depan kompor yang apinya menyala untuk memanaskan air, ia menjatuhkan air matanya.

Tlakk.... Tlakk.... Tlakk....

"Ayah"

Izana terdiam di belakang (name), (name) berbalik ke arah Izana. "Ayah,..... Ibu"

"Apa benar Ayah menyuruh orang untuk membunuh Ibu?" tanya (name) seraya menangis.

"Kenapa, kenapa? Apa salah ibu Ayah?" ucap (name) dan mulai menangis keras.

Izumi yang berada di kamar mendengar suara tangisan (Name) pun keluar dan berjalan ke dapur. "(Name) ada apa?" tanya Izumi.

"KENAPA!" Teriak (name) sembari menangis kencang.

"Manjiro sudah memberitahumu, Hah?" ucap Izana.

"Hah"

"Manjiro sudah kubilang beritahu dia disaat umurnya 10 tahun!" pekik Izana. Manjiro yang sedari tadi menguping pun keluar.

"Maaf kak" ucapnya.

"Paman,.... Apa"

(name) membulatkan matanya. Tidak percaya apa yang ia dengar barusan.

"Ada apa ini? Apa maksudmu Izana!?" Tanya Izumi.

"Izumi cepat masuk kamar" printah Izana.

Ayah|KurokawaIzanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang