Terdengar suara gaduh diluar, (Name) yang sedang tidur nyenyak pun terganggu oleh kegaduhan itu. Lantas ia bangun seraya menguap.
"Berisik" gumamnya. Ia berdiri dengan keadaan yang masih ngantuk. Ia berjalan berlahan-lahan menuju pintu kamarnya.
Ceklek... (name) keluar dan menutup kembali pintu kamarnya. Ia berjalan menuju suara gaduh itu.
"Saya menemuinya jam 5 pagi dan beliau baik-baik saja!" pekik Salah satu pegawai disana.
"Saya menemui tuan rumah ini pada jam 6. Dan ia juga masih baik-baik saja!" pekik Kensei.
"Lalu setelah 15 menit aku keluar dari ruangan itu,... setengah jam kemudian aku mencium bau amis dari ruangan Bos hotel ini. Saat aku membuka pintu Bos sudah tidak bernyawa!"
"Tapi Dokter bilang Beliau mati seharusnya dari semalam bukan setngah jam yang lalu,... Sebenarnya ada apa ini!? Baru pertama kalinya aku mendapatkan Kasus yang menyulitkan otakku!" pekik Polisi itu.
"Semalam?... Tunggu malam-malam (Name) pergi ke ruang Bos... Tuan juga liat kan?" tanya Noma pada Kensei.
"Y-ya,... Kemarin malam aku melihat Nona berjalan dilorong untuk menjemur selimut" balas Kensei.
"Aku juga melihat (Name) keluar dari ruangan Bos,... Lalu jalan begitu saja... karena pada saat itu aku habis ke dapur untuk minum dan mengantuk akupun segera pergi kekamarku"
"Jadii... (Name)..."
Tlak... "Aku?" tanya (Name) yang baru saja datang dan kebingungan yang menyelimuti dirinya.
"Kenapa ada polisi disini? Lalu tuan-tuan juga ada disini" tanya balik (Name).
(Name) berjalan ke arah Noma lalu memegang pundaknya. "Noma ada ap-" tangan (Name) segera ditepis kasar oleh Noma. Dengan wajah ketakutan Noma berlari kecil kearah polisi.
"Dia pak! Dia yang semalam ketemu dengan Bos pak!" pekik Noma pada polisi itu seraya menarik-narik lengan polisi itu.
"Eh? Noma apa yang kau katakan?" tanya (Name) seraya meraih lengan Noma namun lengannya segera ditahan oleh polisi itu.
"Nona, apa kau benar kemarin malam kau menemui Bosmu?" tanya polisi seraya melepaskan tangannya pada tangan (Name).
"Iya, kemarin malam Bos tiba-tiba menyuruhku untuk ke ruangannya. dan menyuruhku menjemur selimutnya" balas (Name).
"Apakah ada hal janggal saat kau menemuinya?" tanya polisi kembali.
(Name) mencoba mengingat kembali. "ee... Saat aku ke ruangan Bos, Bos sama sekali tidak bicara ia menuliskan dibuku miliknya diatas meja. Dan menuliskan 'jemur selimutku' dan bos juga membelakangiku. Aku ingin bicara pada Bos, karena takut aku dipecat akupun segera mengambil selimut basah milik Bos lalu menjemurnya di belakang hotel" balas (Name).
"Tolong beritahu aku sebenarnya ada apa?"
"No-nona" panggil Kensei.
(Name) menoleh. "Iya tuan"
"Bos ia mati diruang kerjanya, setengah badannya hilang nta kemana. Kami menduga itu adalah perbuatan binatang buas yang masuk kesini atau... " ucap Kensei.
(Name) tentu saja terkejut ia memasang wajah ketakutan setelah mendengar ucapan dari Kensei. "Se-setengah badan bos hilang?"
"Iya, Nona. Tapi Nona Noma pada jam 5 pagi ia masuk keruangan bos dan diabilang Bos baik-baik saja. Lalu aku juga menemui Bos pada jam 6 untuk membayar sewaan dan beliau juga baik-baik saja. setengah jam kemudian kami mencium bau amis diruangan bos saat pintu dibuka.... Bos sudah tidak bernyawa... tubuh bos hanya setengah" balas Kensei seraya memegang kepalanya frustasi karena ia harus terlibat oleh kasus ini.
"Lalu setelah polisi datang bersama dokter... Dokter bilang Bos sudah mati dari semalam, ini benar-benar membuatku frustasi! Satu jam yang lalu aku menemui Bos dan beliau baik-baik saja!" ucap lagi Kensei.
Tiba-tiba saja tangan (Name) diseret oleh Polisi itu. "Nona anda harus ikut kami kekantor polisi" ucap si polisi.
"LEPASKAN AKU! KENAPA KALIAN MENANGKAPKU!" Ronta (Name) tapi sial kekuatan (Name) dengan polisi berbadan besar itu jauh berbeda. Polisi itu menyeret (Name) ke luar Hotel.
Polisi lainnya menangkap Kensei dan juga Noma. "Kalian harus ikut ke kantor polisi untuk dimintai keterangan" ucap si polisi. Kensei dan Noma hanya pasrah.
"TUNGGU DULU!" suara bariton terdengar (Name) dan manusia yang ada disana melirik ke arah orang itu.
"PAPA... Paman"
"Lepaskan putriku sialan!" ketus Kakucho.
GUKK.... GUKK.... GUKK... Suara gonggongan anjing milik (Name).
"Pak polisi tolong beritahu kami apa yang terjadi"
"Hmm?... Kalo kau sudah melihat berita kau pasti sudah tahu Tuan"
"Aku sama sekali tidak melihat tv hari ini, jadi aku tidak tahu apa-apa"
"Oh, baiklah. Pemilik Hotel ini mati dengan tubuh sebelah menghilang seperti dimakan oleh binatang buas"
"Binatang buas?... Ahh" Manjiro melirik (Name). (name) hanya ketakutan ketika dilirik oleh Manjiro. "Kau memakan tubuh Bosmu?" tanya Manjiro. (Name) melototkan matanya. "Hah?"
Kerah Manjiro ditarik oleh Kakucho. "Kau! Berani sekali bicara seperti itu pada putriku!" pekik Kakucho dengan suara kecil yang hanya bisa didengar oleh Manjiro.
"Akukan sudah bilang,... Dia akan mendatangkan keburukan... Semakin dewasa usia iblis semakin menggila juga nafsu makannya terhadap daging manusia" balas Manjiro dengan suara kecil.
"Tuan-tuan tolong jangan ribut disini, Ayah si gadis harus ikut ke kantor polisi untuk mendampinginya" ucap si polisi.
Kakucho melepaskan kerah Baju dari Manjiro ia kembali menghadap polisi itu. "Aku ayahnya"
"Aku pamannya, aku juga ikut"
Kakucho berdecih. Lalu salah satu polisi menuntun mereka ke mobil yang berbeda. Polisi yang menangani (Name) menyuruh (Name) masuk ke mobil begitu juga Kensei dan juga Noma.
***
Di perjalanan Manjiro mencoba menyakinkan pada Kakucho kalo (Name) harus dibunuh bagaimanapun caranya.
"Kalo (Name) masih hidup ia hanya mempersulit hidupmu Kakucho, percayalah padaku!" ucap Manjiro.
Kakucho melihat ke arah kaca pintu mobil. "Aku percaya padamu... Tapi aku tidak sanggup membunuh putriku, yah walaupun ia bukan putri kandungku. Tapi Aku menyayanginya seperti putriku yang dulu" balas Kakucho.
Manjiro berdecih. "Cih,.. Ja baiklah kalo kau tidak sanggup membunuh (Name) biarkan aku saja yang membunuhnya" ketus Mianjiro.
Kakucho terkejut lalu melirik Manjiro, dan berdecih seraya melihat jalanan disampingnya. "Aku tidak akan biarkan itu terjadi"
Manjiro hanya menghela nafas kasar. Dan sampailah mereka di kantor polisi.
Tbc.
Jangan lupa Vote sama komen yah.
Supaya Saya lebih semangat nulisnya Hehehhe.
