16.

615 102 6
                                    

___Vote yuk.

(Name) bilang ia disuruh menjemur selimut Bos tadi malam. Lalu pegawai bernama Noma itu juga menemui Bos pada kesokan paginya pada jam 5 pagi. Pengunjung bernama Kensei menemui Bos itu untuk membayar sewaan pada jam 6 pagi setengah jam kemudian ia mencium bau amis dari ruangan bos itu, ketika pintu ruangan itu dibuka oleh tangannya sendiri ia melihat Bos sudah tergeletak dengan setengah tubuh. Tapi Dokter bilang harusnya Bos itu mati kemarin malam bukan keesokan harinya. Sebenarnya kasus apa ini!? Fuuu! Ini benar-benar membuatku pusing.

Polisi menetapkan ke 3 orang itu Yap orang itu adalah (Name), Kensei dan Noma. Mereka harus tinggal didalam penjara setelah polisi mendapatkan bukti baru mereka bisa dibebaskan. Dan jika para polisi menemukan sesuatu yang ada kaitannya dengan salah satu orang itu mereka akan menetapkan bahwa dia adalah tersangka.

"Maaf saya ingin bertemu dengan (Name) Hitto".

(Name) sedikit tersentak kala ada yang menyebut namanya, ia bangun dari duduknya lalu berjalan kepintu penjara itu. "Ada apa Nona?". Tanya Kensei yang ikutan berdiri.

"Ada yang menyebut namaku". Balas (Name). Tak lama kemudian seorang Polisi dan pria tinggi menghampiri Sel miliknya.  Polisi itu membuka pintu sel. "(Name) Hitto ada yang ingin menemui mu". Ucap Polisi itu.

(Name) melangkahkan kakinya keluar sel lalu berhadapan dengan Pria yang memakai topi. "Dia bukan ayah Nona". Gumam Kensei memerhatikan Pria itu.

"Kau bukan Papa, siapa kau?".

"Pak saya ingin bicara empat mata dengannya jadi bisakah bapak antar kami ke tempat yang sedikit sepi tentunya nyaman".

"Baiklah lewat sini". Ujar Polisi lalu ia jalan terlebih dahulu dan menuju ke ruangan yang dimaksud.

Setelah sampai Polisi itu menunggu diluar dengan pintu yang dikunci. "Hee, tempat ini tidak ada jendela 1 pun. Hanya ada kursi, meja dan minuman".

"Siapa kau?".

Pria itu mengambil topi yang ada dikepalanya. "Yo, lama tidak bertemu dasar Iblis menjengkelkan".

(Name) menganga lebar ia tak percaya yang ada didepannya ini, orang yang selalu (Name) khawatirkan selama ia pergi dari negara jepang. Air mata terjatuh dari mata gadis setengah iblis dan manusia itu. "Aku tidak percaya kau sesantai ini setelah membunuh Bos mu sendiri".

"A- aku tidak membunuhnya dasar gila!". Geram (Name) seraya mengelap air matanya.

Pria itu terkekeh. "Benar juga yah, anak yang baik hati tidak mungkin membunuh orang tanpa sebab... Jadi apakah Bos mu melakukan sesuatu yang membuatmu jengkel sampai-sampai kau membunuhnya dan memakan setengah badannya?". Tanya Pria itu seraya mengambil minuman dari mesin.

"Berhenti bicara yang tidak-tidak dasar!". Bentak (Name) seraya menghampirinya.

"Kau kecil sekali,... Oh ya, aku tidak sabar melihat siapa korban selanjutnya. One-san".

(Name) menangis lalu memeluk Pria itu. "Yuu!".

Yaps, Yuu. Adik yang hanya beda beberapa hari dan selalu menghantui pikiran (Name) karena ia khawatir dengannya. Yuu membalas pelukan (Name). "Baka! Selama ini aku mencarimu loh".

(Name) melepaskan pelukannya dari Yuu, ia mendongak untuk menatap mata Yuu yang sama dengannya. "Ibu Izumi? Apa dia baik-baik saja?". Tanya (Name).

Yuu menunduk dan diam. "Selain itu jawab dulu pertanyaanku, (Name)". Sahut Yuu seraya menatap manik yang sama dengannya. (Name) meneguk air liurnya.

"Kau kan yang membunuh Bos mu".

    ⑅⑅

Haaa-! Yuu pergi tanpa membalas pertanyaanku, ini tidak adil! Karena aku sudah memberi tahu jawababnya dan dia tidak!. Itu benar-benar membuatku kesal. Dasar anak Mamah.

Noma yang berada didepan (Name) menatap dirinya dengan ketakutan. "Ke-kenapa kau tersenyum seperti itu". Ujar Noma.

(Name) bangkit dari duduknya lalu menghampiri Noma, ia berjongkok dan mengulurkan tangannya yang terdapat buah Berri pemberian dari Yuu tadi sore. "Mau? Ini buah yang ada dibelakang hotel loh". Ujar (Name).

Noma mengambil Buah itu dati tangan (Name) lalu memakannya. (Name) kembali berdiri lalu berjalan ke besi jeruji itu. Ia memainkan lonceng yang sudah disiapkan oleh Polisi disana. Tak lama kemudian polisi datang dan bertanya padanya. "Ada apa?".

"Aku ingin buanh air kecil".

Polisi itu mengangguk lalu membuka pintu penjara itu dan menuntun (Name) ke kamar mandi. "Wahh ternyata ada diluar yah".

"Iya".

Polisi itu menunjuk ke kayu yang berbentuk segi kotak dengan kain yang menyatukan mereka. (Name) masuk lalu menutupnya dengan pintu kayu dengan tinggi sepinggul orang dewasa. Polisi itu membelakangi (Name) dan membiarkan (Name) buang air kecil.

"Kenapa kamar mandinya diluar?". Tanya (Name).

"itu karena kamar mandi didalam sedang rusak, jadi kami membuat kamar mandi sementara diluar. Untung saja kantor polisi ini jauh dari kota". Balas Polisi itu.

(Name) hanya meng-oh.

    ⑅⑅

   flasback on.

"Kau kan yang membunuh Bos mu".

"Ke-kenapa kau berpik-!"... "Ngaku sjaa!"

(Name) mengigit bibir bawahnya dan mengepalkan kedua tangannya. "ftt- Hahahhahahha".

"Sudah kuduga ternyata benar".

"Ekpresimu serius sekali Hahhaha". Ujar (Name) lalu tertawa sembari mengelap air mata nya akibat tertawanya. "Kupikir, aku sudah ahli dalam berakting".

"Berhenti tertawa jawab pertanyaanku dulu!".

Yuu memerhatikan tubuh (Name). 'Sebentar lagi tubuhnya akan menjadi iblis seutuhnya... Apa jangan-jangan ia seperti ini gara-gara tubuhnya akan menjadi Iblis sepenuhnya?'. Batin Yuu.

"Kau, kau akan menjadi iblis seutuhnya (Name)". Ucap Yu.

"Hahahhahah-Eh-! Apa!?".

Tbc.

Ayah|KurokawaIzanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang