3.

1.6K 248 22
                                    

(name) berlari ke arah ayunan yang ada di depannya itu, lalu mendudukinya.

"Bagaimana cara mainnya?" tanya (name).

Yu menghela nafas, lalu ia berjalan ke belakang (name) dan mengayunkan ayunan itu.

"Wawww, lebih kencang." seru (name).

"kau saja yang mengayunkannya." ucap Yu.

"Bagaimana?"

"Tinggal di dorong ke depan dan ke belakang" Balas Yu.

"Seperti ini"

"Iya"

Yu berjalan ke tempat duduk taman dan ia duduk disitu sambil melihat (name) yang bolak-balik untuk mencoba permainan yang ada di sana.

"Dia seperti orang jaman dulu, yang baru saja masuk ke perkotaan." gumam Yu sambil melihat (name).

Beberapa jam kemudian.

"Yu!" seru (name).

"Eh.. Iya"

"Kau kenapa tidur?" tanya (name).

"Maaf aku ketiduran yah" balas Yu sambil menguap.

"Aku bosan, pulang yuk
" ucap (name).

Yu melihat jam tangannya. "Hah"

"Kenapa?" tanya (name) sambil memiringkan kepalanya.

"Jam segini Ayah sudah dan ibu sudah pulang!"

(name) terkejut, lalu ia memegang tangan Yu dengan muka ketakutan. "Ayo Yu kita pulang, aku tidak mau di pukuli Ayah lagi!" ucap (name) dengan tangan gemetar.

"Iya ayo"

Yu mulai berlari duluan dengan (name) yang masih memegang lengan Yu. "Cepatt!" seru (name).

Bagaimana ini, bagaimana kalo Ayah sudah pulang dan tahu aku keluar rumah. Aku pasti di marahi dan di pukuli oleh Ayah... Aku tidak mau di pukuli lagi....... Batin (name).

Pintu belakang rumah Kurokawa sudah terlihat, Yu segera membuka pintu itu dan masuk bersama (name).

"Darimana saja kalian!?"

Yu dan (name) melihat ke belakang dan sudah ada Izana dan juga di situ.

"Yu" gumam (name) lalu berdiri di belakang Yu dengan tangan masih bergandengan.

"Ayah kami hanya keluar ke taman bermain." ucap Yu.

Izana mendekat ke mereka berdua, lalu tangan besarnya menjambak rambut (name) yang ada di belakang Yu.

"Ayah tunggu dulu!" pekik Yu sambil memegang tangan Izana.

Izana segera menepis tangan Yu.

"Ayah maafkan (name), (name) tidak akan keluar lagi Ayah." mohon (name) sambil memegangi rambutnya.

Yu tidak bisa berbuat apa-apa, ia berlari ke kamarnya lalu mengambil benda segi empat.

"Halo, ibu dimana?"

"Sayang, ibukan masih di kantor dan Ayah pulang duluan"

Ayah|KurokawaIzanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang