Hay !
Sekarang Hanbin sedang berada dirumah sakit, ia berjalan berbolak balik di depan ruangan bersalin.Seluruh keluarga ada disana kecuali Mino yang akan sampai nanti sore.Perasaan cemas selalu menghampiri Hanbin, ia terus meremas jemarinya.
"Appa ? apa eomma baik-baik saja ? Aku lelah melihat appa bolak balik seperti seterika" Ucap Hara sambil menarik baju Hanbin agar ayahnya itu berhenti berjalan.
Hanbin jongkok di depan Hara dan mengusap rambut anaknya dengan lembut lalu tersenyum."Ne, eomma gwenchana.Baiklah ayo kita duduk"
Hanbin duduk bersama Hara, Hyunbin yang baru saja datang bersama Jisoo langsung mengajak Hara untuk pergi keluar.Karena saking paniknya Hanbin belum bertanya apa Hara sudah makan.
"Hanbin ? kenapa Jennie bisa seperti itu ?" Tanya Nyonya Kim, ibu Hanbin.
Hanbin mengangkat kepalanya yang menunduk.Ia menoleh ke arah ibunya yang ada di sebelahnya.
"Ini salahku eomma, harusnya aku tidak pergi meninggalkan Jennie sendirian" Ucap Hanbin dengan wajah penuh penyesalan.
Nyonya Kim mengusap pundak anaknya itu, Ibu Jennie juga mengusap pelan pundak menantunya itu.Mereka sebisa mungkin memberikan kekuatan kepada Hanbin dan Jennie yang masih di tindak lanjuti di ruangan.
Flashback
Pagi-pagi sekali Hanbin mendapat pesan bahwa ia harus datang ke kantor karena ada kendala sejak tadi malam.Ia langsung berganti pakaian setelah mandi.Jennie dan Hara masih tertidur pulas.
Hanbin meraih kunci mobilnya di nakas lalu mencium kedua malaikatnya.Tak lupa Hanbin mencium perut buncit Jennie yang sekarang sudah memasuki bulan ke 8.Makin rawan memang, tapi Hanbin harus pergi.
Jennie bangun saat matahari mulai terang melewati cela gorden.Ia bangun dari tempat tidur dan menyelimuti Hara yang masih tidur.Ia tersenyum melihat anaknya yang sudah besar.Padahal ia ingat dulu Hara masih sangat kecil.
"Sehat selalu ne Hara" Ucap Jennie sambil mengusap rambut Hara lalu pergi keluar kamar.
Karena tidak ada Hanbin, Jennie bersiap untuk membuatkan sarapan untuk mereka bertiga.Seperti biasa andalan Jennie yaitu french toast tiramisu.Ia menuangkan susu ke gelas Hara.Dan membuat susu ibu hamil untuknya.
"Eomma bikin apa ?" Tanya Harq yang bangun sambil mengusap matanya.
"A, roti panggang seperti biasa" Ucap Jennie lalu tersenyum.
Jennie menuntun Hara untuk duduk di meja makan.Ia akan menyiapkan air di bathtub untuk dirinya dan Hara mandi setelah ini.
Selesai menghidupkan kran bathtub, Jennie pergi keluar.Tapi naas Jennie tidak melihat ada cipratan air yang ada di lantai.Jennie terjatuh, ia merasakan linu disetiap tubuhnya.
"Hara tolong eomma nak" teriak Jennie.
Ia mengusap perutnya yang semakin sakit.Tak lama Hara datang."Eomma waeyo ??" Hara bahkan mulai menangis.Jennie yang menahan tangis lalu ikut menangis.Jennie meminta Hara untuk mengambil ponsel Jennie di kamar.
Selagi Hara pergi, Jennie merasakan bagian bawahnya merembes, ada air bercampur darah yang keluar dari bawah.Ia meringis kesakitan.
"Ini eomma" Hara memberikan ponsel Jennie.
Dengan segera Jennie menekan tombol dial pertama.Jennie menunggu Hanbin mengangkat panggilannya.
"Ada apa Jenn ?"
"Hanbin pulanglah aku baru saja jatuh dan darah keluar dari bawahku"
Hanbin tidak menjawabnya lalu mematikan bisa di pastikan Hanbin langusng pulang.Untung saja kantornya tidak terlalu jauh hanya memakan waktu sekitar 10 menit saja.
Hanbin akhirnya sampai, ia menggendong Jennie yang sudah lemas.Sedangkan Hara mengikutinya dalam perjalann mereka, Hanbin sudah menghubungi keluarganya.
Sampai di rumah sakit Jennie langsung di tindak lanjuti.Hanbin berulang kali merutuki kebodohannya yng meninggalkan Jennie.
Flashback End
Setelah setengah jam di dalam ruangan, seorang dokter yang merawat Jennie keluar.Hanbin langsung mendekatinya.
"Bagimana istri saya ?"
"Dia tidak apa-apa.Untung saja ibu dan bayi nya sangat kuat.Jadi kami bisa menyelamatkan keduanya" Ucap dokter itu.
Hanbin tersenyum lega.Ia masuk ke dalam ruangan bersalin saat dokter mengijinkan.Tidak henti-hentinya Hanbin mencium kening Jennie yang sedang memberikan asi pertama untuk anaknya.
"Gomawo Jen" Ucap Hanbin berulang kali.
"Apa kau tidak mau mengendong putramu ?" Tanya Jennie sambil memperlihatkan bayi mungil yang tidur di pelukannya.
"Haruto datanglah ke appa" Ucap Hanbin sambil mencoba menggendong bayi kecilnya itu.
Jennie bingung " Haruto ?"
"Aku akan memberinya nama Kim Haruto.Keren bukan ?" Ucap Hanbin lalu mencium kening putranya itu..
Pintu ruangan terbuka menampakkan wajah Hara yang sembab.Sepertinya ia habis menangis, di belakangnya ada Jisoo.Yang lain masih di luar.
"Hara apa kau menangis ?" Tanya Hanbin khawatir.
"Hara menangis karena ia pikir Jennie kenapa-kenapa dan juga ia khawatir Hanbin dan Jennie tidak lagi menyayanginya" Jennie dan Hanbin terkejut mendengar penuturan Jisoo.
Jennie menyuruh Hara mendekat ke arahnya dan Hanbin.Ia memeluk anak perempuannya itu.Sedangkan Hanbin mengusap kepala Hara.
"Sayang eomma dan appa akan tetap sama kepada Hara.Jadi jangan pernah khawatir" Ucap Hanbin.
"Dengan adanya adikmu, bukan berarti eomma dan appa tidak sayang lagi" Ucap Jennie.
Hara hanya mengangguk lalu tersenyum.Ia semakin tersenyum saat melihat wajah adiknya yang tertidur.
"Dia sangat lucu eomma" Ucap Hara.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙬𝙚𝙙𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙙𝙧𝙚𝙨𝙨 2 ; 𝙟𝙚𝙣𝙗𝙞𝙣 ✓
Krótkie OpowiadaniaBaca dulu season 1 biar lebih kerasa wkwk