Chapter 8 : Misunderstanding

208 27 18
                                    

Welcome Back

jangan lupa vote sayang²ku ❤️

Pagi-pagi sekali Hanbin sudah pergi dari rumah Jennie dan Hara yang masih tertidur lelap.Sebelum pergi Hanbin mandi di kamar Jennie yang bersebrangan dengan kamar Hara.Hari ini Hanbin harus pergi ke New York untuk mengurus kantornya yang sedang tidak karuan disana.

Hanbin tidak pulang terlebih dahulu, ia langsung pergi ke bandara.Tiket dan lain-lain sudah Yeri siapkan.Hanbin berjalan melewati orang-orang yang berlalu lalang di bandara.

Pesawatnya akan take off jam 7 nanti.Hanbin masih punya 30 menit untuk menikmati kopi dan roti di cafe bandara.Hanbin menyesap kopinya sembari melihat orang-orang.

.

Jennie bangun dari tidurnya ia merasa sangat pusing, mungkin ini efek dari minuman semalam.Disampingnya ada Hara yang masih tertidur pulas dengan memeluk bonekanya.Jennie bingung dimana Hanbin berada, ia bangun dan mencari Hanbin di dapur, kamar mandi, bahkan balkon tapi Jennie sama sekali tidak menemukan pria itu.

Sambil menghubungi Hanbin, Jennie menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Hara.Ia akan membuat tiramishu toast dan segelas jus jeruk.Nomor Hanbin tidak aktif, pikiran Jennie sudah aneh-aneh.

"Bagaimana kalau Hanbin menyesal mendekatiku?"

"Apa Hanbin belum bisa menerimaku yang sekarang memiliki anak dari Jaewon ?"

"Apa semalam Hanbin hanya terbawa suasana ?"

Jennie berusaha menyingkirkan pikirannya itu.Ia mencoba fokus menyiapkan sarapan, sesekali ia menguap.

"Eomma!" Panggil Hara yang sudah bangun, ia masih mengucek-ucek matanya sembari duduk di meja makan.

"Eh sudah bangun.Bagaimana tidur semalam ? Nyenyak ?" Tanya Jennie lalu mencium pangkal rambut anaknya itu.

"Ehm..Paman Hanbin memelukku jadi aku tidur dengan nyenyak" Ucap Hara lalu tersenyum.

Pukul 9 pagi Jennie dan Hara selesai bersiap, Jennie akan mengantar Hara ke sekolah lalu pergi ke kantor.Sambil menunggu Hara menggunakan sepatu Jennie mencoba menghubungi Hanbin lagi.Kali ini tersambung tapi tidak ada jawaban.

"Huft kemana sih ?" Gumam Jennie pelan."Waeyo eomma ?" Tanya Hara yang melihat wajah lesu ibunya.

"Tidak apa-apa ayo kita berangkat." Ajak Jennie sambil menggandeng tangan Hara.

.
Setelah mengantar Hara, Jennie langsung ke kantor.Ia masuk ke ruangannya disusul oleh Rose sekertarisnya.Rose yang melihat sahabat sekaligus atasannya yang lesu itu inisiatif membawakan secangkir coklat hangat.

"Gomawo" Ucap Jennie lalu meraih coklat hangat itu.

Rose tersenyum sebagai jawaban."Kenapa lesu sekali wajahmu ?"

Jennie menghela nafas pelan lalu ia memutuskan untuk menceritakan semua kepada Rose.Bukannya serius Rose malah tertawa menanggapi cerita Jennie.

"Mungkin dia ada pekerjaan.Coba cek ponselmu" Ucap Rose yang sudah selesai tertawa.

Jennie mengikuti perintah Rose.Dan benar saja ada pesan suara dari Hanbin.Segera Jennie pergi meninggalkan Rose dan pergi ke ruangan pribadi di ruangannya.

"Mianhae aku harus pergi ke New York pagi-pagi sekali.Mianhae aku tidak mengabarimu terlebih dahulu.Jaga dirimu saat aku di New York ! Aku akan membelikan oleh-oleh untukmu dan Hara.Saranghae dua malaikatku.Muahh"

Jennie tersenyum sendiri, ia menyadari kebodohannya bisa-bisanya berfikir negarif tentang Hanbin."Ne, jaga dirimu juga.Saranghae"

Jennie kembali ke ruanganny dengan wajah semringah.Rose yang melihat itu jadi ingin menjahilinya."Tadi cemberut eh sekarang senyum-senyum" Sindir Rose yang duduk di sebrang meja Jennie.

Jennie hanya membalas dengan wajah sinis lalu kembali tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya dengan semangat.

'Ternyata aku cuma salah paham' Ucap Jennie dalam hati.

TBC

𝙬𝙚𝙙𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙙𝙧𝙚𝙨𝙨 2 ; 𝙟𝙚𝙣𝙗𝙞𝙣 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang