TR 2A#10

36 15 0
                                    

Gue harap jawaban lo ga ngecewain gue.

Aditya

Happy Reading.

Hari ini adalah hari ketiga sekaligus menjadi hari terakhir mereka berkemah, untuk menutup kegiatan pagi ini akan diadakan susur sungai.

"Baik anak-anak jika kalian berhalangan atau kalian mempunyai riwayat asma dan sebagainya untuk mengikuti kegiatan susur sungai ini silakan meninggalkan barisan dan lebih baik kalian menunggu ditenda saja" jelas Pak Retno.

"Ndah lo gimana, lo ada asmakan? Emang gapapa ikut?" tanya Alvi khawatir.

"Tenang aja Vi, aman" jawab Indah dengan yakin.

Perjalanan pun dimulai, mereka menyusuri sungai dari yang paling dangkal hingga kedalaman yang sedang.

Tiba-tiba ditengah perjalanan, Indah merasakan sesak nafas, hal itupun membuat Alvi khawatir.

"Ndah are you okay?" tanya Alvi dengan panik.

"Bentar Vi, istirahat sebentar" jawab Indah kemudian berjongkok untuk mengatur nafasnya.

"Ga bisa Ndah, ga bisa lo paksain, lo harus berhenti sebelum terlambat" ucap Alvi cemas.

"RIAN" panggil Alvi kebetulan melihat Rian yang akan melewati mereka.

"Ada apa Vi? Indah kenapa?" tanya Rian yang melihat Indah sedang menahan rasa sakit.

"Gue boleh minta tolong bawa Indah balik ketenda? Gue ga kuat anter dia sendirian" tanya Alvi.

Alvi berkata seperti itu karena memang sedari tadi dia hanya bersama Indah, awalnya mereka berempat, tetapi karena saking serunya tanpa sadar Anggra dan Della sudah lebih dulu didepan meninggalkannya. memang teman laknat.

"Oke Vi, lo lanjutin aja perjalanan lo" ucap Rian.

"Tapi..." belum sempat Alvi melanjutkan ucapannya sudah dipotong oleh Rian.

"Indah aman sama gue" sela Rian.

"Oke gue percaya sama lo, makasih sebelumnya" ucap Alvi seraya tersenyum tulus, hal itupun membuat Rian menjadi salting.

Setelah melihat mereka jauh dari pandangannya, Alvi langsung melanjutkan perjalanannya.

"Aduh" ucap Alvi yang terjatuh sambil memegangi pantatnya.

"Sini gue bantu" ucap seseorang sambil mengulurkan tangannya, ya!benar! Itu adalah Adit.

Alvi mendongak dan menatap Adit tanpa berkedip karena ia kaget, padahal kalau dilihat-lihat dari tadi tidak ada seorangpun yang berjalan disekitar Alvi. Entah darimana Adit bisa muncul.

"Ayo gue bantu" ucap Adit lagi seraya menarik tangan Alvi.

"Thanks" ucap Alvi kemudian meninggalkan Adit begitu saja karena malu.

"Jangan lupa besok, gue tunggu jawaban lo" kata Adit.

Deg

Alvi berhenti sejenak menoleh kebelakang kemudian melanjutkan perjalanannya yang dari tadi tertunda.

•••

Keesokan harinya setelah kemarin sore pulang dari perkemahan Alvi memilih bermalas-malasan mengistirahatkan tubuhnya yang terasa begitu lelah.

+6285....
Gue tunggu ditaman deket komplek lo

?

"Ck siapa sih ini orang gaje banget tapi kalo gue ga dateng, gue bakal penasaran siapa yang chat gue selama ini" monolog Alvi.

"Yaudah deh gue dateng aja, biar ga penasaran" putus Alvi.

Sesampainya ditaman Alvi mengedarkan pandangannya dan tanpa sengaja melihat Adit yang sedang bermain hp.

Alvi memilih duduk didekat para pedangang kaki lima. Setelah Alvi membeli es krim, ia menarik keluar ponsel dari dalam saku celananya untuk menghubungi orang yang selama ini mengirim pesan kepadanya.

Lo dimana, gue udah sampe ditaman

+6285...
Coba lo balik kebelakang

Setelah membaca pesan tersebut secara reflek Alvi mengahadap belakang.

"Lo!" ucap Alvi membelalak.

"Hai cantik" sapa orang tesebut.

"Bukannya lo tadi duduk disana" ucap Alvi seraya menunjuk kursi yang ditempati Adit tadi.

"Bukan sulap bukan sihir, cling... Nyatanya gue sekarang ada disini dideket lo" ucap Adit dengan senyum tengilnya sambil memperagakan gaya sulap menggunakan sedotan bekas yang ia pungut.

"Jadi selama ini lo yang chat gue ga jelas?" tanya Alvi memutar bola matanya malas.

"Hehe iya, yuk duduk dulu" jawab Adit cengengesan.

"Hm" ucap Alvi yang mau tak mau duduk disamping Adit.

"Oke to the poin aja gimana jawaban lo?" tanya Adit serius.

"Emm..."

"Gue harap jawaban lo ga ngecewain gue" sela Adit.

"Gu-gu-e mau" ucap Alvi dengan gugup.

"Apa, gue ga denger" tanya Adit memastikan.

"Iya gue mau" jawab Alvi yang sebal karena Adit pura-pura tak dengar.

"Mau apa?" tanya Adit.

"Mau eek" jawab Alvi malas.

"Serius?" tanya Adit.

"Iya" jawab Alvi tulus.

"Yaudah yuk gue anterin keselokan" tawar Adit.

"Ha? Ngapain?" tanya Alvi kebingungan.

"Loh katanya lo mau eek" ucap Adit dengan tampang tanpa berdosanya.

"Lo nyebelin banget sih, orang eek tu di wc bukan malah diselokan, lagian gue juga cuma becanda" ucap Alvi sambil mencubit pinggang Adit.

"Aduhh aduhhh sakit Vi, gue juga becanda" ucap Adit seraya memegangi pinggangnya.

"Gue mau pulang, bye maksimal" ucap Alvi kemudian meninggalkan Adit yang melongo.


TBC

Jangan lupa klik bintang dipojok kiri bawah ya guys, gratis kok 🤗

Toxic Relationship 2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang