TR 2A#35

8 1 0
                                    

Maafin gue Vi, gue mau ngejauh dari lo, gue rela lo sama siapa aja yang penting lo bahagia.

Kevin

Happy Reading.

Sumilir angin dari atas rooftop menerpa wajah Alvi yang sedang memejamkan matanya seraya menangis tersendu-sendu.

Dari puncak tangga Kevin memerhatikannya, ia berniat menghampiri Alvi tetapi niat tersebut ia urungkan.

"Kenapa gue ga bisa relain dia" lirih Alvi.

"Padahal dia udah bikin gue sakit hati berkali-kali, tapi gue masih sayang sama dia, gue bingung mau ngasih kesempatan kedia lagi apa enggak" sambungnya seraya menghapus air matanya.

Setalah dirasa Alvi mulai tenang seseorang menghampirinya, seraya memberikan minum untuk Alvi.

"Nih buat lo" ucap seseorang seraya menyodorkan sesuatu.

Alvi mendongak menghadap orang tersebut.

"Thanks El" ucap Alvi seraya mengambil air mineral yang diberikan oleh Rafael.

Tanpa mereka ketahui ternyata Rafael sedari tadi tidur dibelakang tumpukan kursi yang sudah usang, dan itu tidak diketahui oleh Alvi.

"Kenapa lo? Perasaan sering banget gue ketemu lo pas lagi sedih" tanya El.

"Gapapa, hehe" balas Alvi seraya menyengir.

"Sorry gue denger semua yang lo bicarain tadi" ucap El menoleh kearah Alvi.

"Oh no problem" jawab Alvi.

"Emm btw lo sayang banget sama pacar lo?" tanya El tidak yakin.

"Ya gitu deh, mantan lebih tepatnya" jawab Alvi mengedikkan bahunya.

"Lo ikutin aja apa kata hati lo" saran Rafael.

"Apapun yang buat lo bahagia gue iklas" lanjutnya dalam hati.

"Thanks El" ucap Alvi tersenyum tulus.

"Ternyata selama ini cinta gue bertepuk sebelah tangan" batin Kevin sendu.

•••

Saat sedang berjalan dengan pandangan kosong, tiba-tiba Kevin tidak sengaja menabrak seseorang.

Bruk

"Aduh pantat gue"

"Sorry"

"Dasar cowok ga tanggungjawab" gerutu Dila.

Setibanya didalam kelas, Dila melihat Pita dan Nisa sedang berbincang dengan kedua sahabat Kevin.

"Lo abis dari mana Dil?" tanya Pita yang baru saja memasuki kelas.

"Toilet" jawabnya singkat.

"Terus kenapa muka lo ditekuk gitu?" tanya Nisa menyipitkan matanya.

"Gue sebel banget anjir, sahabat mereka noh si Kevin nabrak gue sampe jatoh, malah ninggalin gue gitu aja bukannya malah nolong" ucap Dila dengan sebal.

"Oh Kepin orangnya emang gitu, cuek kalo sama orang baru" ujar Kenzo.

"Yoi, jadi maapin ya" sambung Aldi.

"Hm"

"Btw kalian sejak kapan jadi akrab gini?" tanya Dila mengernyitkan dahinya.

"Hehe kita kan couple" balas Kenzo seraya merangkul bahu Pita.

"Hah?" kaget Dila.

"Iya Dil, gue sama Kenzo, terus Nisa sama Aldi udah jadian kemarin" jelas Pita.

"Kok tiba-tiba banget? Ga ngasih tau gue sama Alvi lagi" tanya Dila bingung sekaligus sebal.

"Rencananya sih kita mau kasih tau kalian sekarang" jelas Pita.

"Oh kalian hutang penjelasan" ucap Dila menyipitkan matanya.

"Iya iya Dil, sans aja" jawab Pita.

"Btw Alvi kemana nih?" tanya Dila.

"Ga tau gue, belum liat dari tadi" jawab Nisa.

•••

Sedangkan ditempat yang berbeda diwaktu yang sama Kevin sedang merokok untuk menenangkan dirinya.

"Apa gue mundur aja ya, tapi gue udah terlanjur suka sama Alvi" monolong Kevin.

"Ini yang gue ga mau, saat gue udah mulai buka hati lagi ternyata dianya udah ada orang dihatinya" lanjutnya.

"Emang anjing" umpat Kevin seraya menendang kaleng kosong.

Setelah mengumpat Kevin langsung mematikan rokoknya, lalu pergi dari tempat tersebut.

"Hai Kev" sapa Alvi yang melihat Kevin berjalan berlawanan arus dengannya.

Namun sapaan tersebut tidak digubris oleh Kevin, ia melewati Alvi begitu saja dan malah mempercepat langkahnya, hal itu sontak membuat Alvi mengernyitkan dahinya bingung.

"Kenapa tuh anak, ga biasanya cuek gitu" monolog Alvi seraya melihat Kevin yang sudah jauh dari pandangannya.

"Mungkin lagi badmood kali ya, dahlah bodo amat" lanjut Alvi seraya mengedikkan bahunya acuh.

Saat kira-kira sudah jauh dari Alvi, Kevin berhenti sejenak untuk menetralkan nafasnya.

"Maafin gue Vi, gue mau ngejauh dari lo, gue rela lo sama siapa aja yang penting lo bahagia" lirih Kevin seraya berbalik badan untuk melihat kepergian Alvi.

Kevin sadar cinta tidak harus memiliki. Menurutnya salah satu cara terbaik untuk mencintai seseorang adalah melihat orang yang kita sayangi bahagia walaupun tidak bersama dirinya.

Karena ia sadar cinta tidak bisa dipaksakan. Sesuatu yang dipaksakan akan berujung penyesalan dan tidak akan baik buat suatu hubungan.

TBC...

Toxic Relationship 2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang