TR 2A#05

39 16 0
                                    

Salah apa diriku padamu hingga kau tega menyakiti aku.

Sam

Happy Reading.

Hampir satu jam menempuh perjalanan akhirnya sampailah mereka di area parkir tempat tersebut. Alvi segera melepas helmnya dan menyusul Adit yang mulai berjalan menuju suatu tempat.

"Sebenernya kita mau kemana sih? " Tanya Alvi sedikit sebal, pasalnya ia sudah terlalu lelah untuk berjalan. "Hatimu" jawab Adit. "Serius napa?" tanya Alvi semakin kesal. "Mau diseriusin ya?" tanya Adit seraya meneol dagu Alvi.

Alvi memutar bola matanya malas "ih apaan sih, dasar codot" ucap Alvi menepis tangan Adit. "Galak bener dah" kata Adit kemudian berjalan mendahului Alvi.

"Woy Adit tungguin gue dong" ucap Alvi sambil berlari mengejar Adit.

Satu jam berjalan kaki melewati berbagai tanjakan dan menahan lelah akhirnya mereka sampai tempat yang dituju.

"WAH INDAH BANGET PEMANDANGANNYA" teriak Alvi dengan gembira seraya merentangkan tangannya.

"Lo bisa kalem dikit ga sih? Lebay amat, amat aja ga lebay" kata Adit seraya menutup kedua telingannya.

"Lo kenapa sih syirik amat" ucap Alvi judes.

"Ya udah terserah lo aja deh" jawab Adit dengan pasrah.

Sekitar tiga puluh menit menikmati pemandangan dengan hawa yang sangat dingin dikarenakan akan turun hujan mereka memutuskan untuk kembali ke area parkiran.

"Vi, lo kenapa? " tanya Adit panik pasalnya melihat Alvi yang sedikit pucat. "Di-ngin" jawab Alvi seraya menyilangkan kedua tangannya untuk memeluk dirinya sendiri.

Adit melempas jaketnya "Nih pake jaket gue" ucap Adit. "Ga usah buat lo aja" tolak Alvi dengan pipi memerah karena menahan dingin. "Gapapa lo lebih butuh" jawab Adit tersenyum hangat.

"Ter-se-rah lo deh" ucap Alvi sedikit gugup.

"Nah gitu dong nurut" kata Adit sambil memakaikan jaketnya dibadan Alvi.

"Dasar bunglon, tapi kenapa kok gue jadi deg-degan gini ya" batin Alvi.

"Lucu" kata Adit dalam hati.

Hujan mulai reda, hal yang paling Alvi suka setelah turun hujan adalah khas bau alami yang tercium saat hujan turun membasahi tanah yang kering.

Adit mengantarkan Alvi pulang terlebih dahulu sebelum pulang ke mansionnya.

"Kenapa berhenti? " tanya Alvi heran. "Udah sampai sayang" jawab Adit sambil tersenyum.

Dengan reflek Alvi melepas pelukannya "sayang-sayang pala lo melayang. Ha? Masak sih? " tanya Alvi. Kemudian setelah melihat memang benar mereka sudah berada di depan mansion keluarga Ranjana ia segera turun dari motor Adit.

"Gue tau pasti lo pengen lebih lama meluk gue kan? " goda adit sambil senyum-senyum sendiri.

"Dih pa-an sih lo, s-ok tau ba-nget" jawab Alvi dengan gugup dan pipi merah seperti kepiting rebus.

"Udah ga usah ngelak lagi, pipinya ga usah merah terus kenapa tuh gugup gitu?" tanya Adit seraya meneol-neol pipi Alvi.

Alvi mengalihkan pandangannya ke arah lain "BODO AMAT! " jawab Alvi dengan sedikit keras lalu meninggalkan Adit sendirian.

"WOY ALVI" teriak Adit.

"APA LAGI? HA! " jawab Alvi dengan teriakan juga.

"Helm gue belum lo kembaliin" ucap Adit yang menahan tawanya. "O iya gue lupa" kata Alvi sambil melepas helmnya.

Alvi berjalan menuju motor Adit. Lalu memberikan helm tersebut "Nih, makasih, bye maksimal! " kata Alvi kemudian kembali lagi menuju ke dalam mansion.

"SAMA-SAMA SAYANG" teriak Adit sambil melambaikan tangannya.

Setelah membalas ucapan Alvi, Adit segera memakai helmnya kembali dan menyalakan mesin motornya lalu pergi meninggalkan halaman mansion keluarga Ranjana untuk pulang ke mansionnya.

•••

Pagi hari di SMA Nusa Jaya lebih tepatnya di kelas XII IPA 3, sudah dipenuhi dengan kegaduhan yang ditimbulkan oleh beberapa murid laki-laki.

"O...A...O...E...entah apa yang merasukimu hingga kau tega menghianatiku yang tulus mencintaimu" nyanyian Adit seraya menirukan gerakan tik-tik.

"Salah apa diriku padamu hingga kau tega menyakiti aku" lanjut Sam.

Tak sengaja Adit menoleh ke arah sahabatnya "eh lo berdua nape diam-diam baek sih" tanya Adit kepada Robi dan Rian.

Salah satu sahabatnya menoleh "Gue lagi bingung nih caranya nembak Della" Jawab Robi.

"Kalau lo nape tong? " tanya Adit sambil menyeruput es jeruknya. "Gue sebenernya suka sama Alvi tapi... " ucap Rian yang belum selesai melanjutkan jawabannya.

Byurr

Adit menyemprotkan minuman yang berada dimulutnya.

"Lo kenapa Dit? " tanya Sam dengan muka polosnya. "Gu-gu-e gapapa, gue cabut" jawab Adit lalu pergi begitu saja.

"Lah nape dia" tanya Rian.

"Tauk" jawab Robi mengedikkan bahunya.

•••

Angin sepoi-sepoi menerpa wajah Alvi dan itu membuat dirinya sangat nyaman berada ditaman belakang sekolah ini.

Saat sedang fokus dengan novelnya tiba-tiba seseorang mengangetkan Alvi. "Woy Vi, ngelamun aja" ucap Indah seraya menepuk pundak Alvi.

"Astagfirullah, ayam eh monyong" kaget Alvi seraya mengelus dadanya karena kaget.

"HAHAHA" tawa Della, Icha, dan Anggra bersamaan.

Indah dan teman-temannya mulai duduk disamping Alvi "Lagian sih lo, ngelamun aja ada ape?" tanya Indah.

Alvi memutar bola matanya malas "Emang kalian sape? Masih inget sama gue?" jawab Alvi ketus. "Kok lo gitu sih Vi, maapin kita ya, kamarin itu kita terpaksa pergi sama mereka" jelas Della yang tak enak hati.

"Biar gue aja yang jelasin sama Alvi" ucap Icha. "Jadi kamarin itu mereka tiba-tiba ngajak kita pergi, ya kita maulah bisa pergi sama cogan kayak mereka" jelas Icha dengan antusias.

"Kita? Lo aja kalik" sela Anggra.

Indah angkat bicara "iya kemarin kita bertiga sebenarnya ga mau pergi, tapi karena paksaan dari mereka dan paksaan dari Icha jadi kita mau" jelas Indah.

"Tapi kemarin gue bilang sama mereka, kalau kita mau asalkan perginya bareng lo juga" kata Della. Anggra menoleh ke arah Alvi "iya, tapi pas kita mau kerumah lo, kita liat lo lagi mesra-mesraan sama Adit yaudah deh kita ga jadi ngajak lo, hehe" ucap Anggra.

"Mesra-mesraan buntut lo, serah kalian deh" kata Alvi sambil memutar bola matanya malas.

"Tapi lo maafin kita kan? Terutama gue?" kata Icha dengan wajah yang dibuat melas.

"Hmm" jawab Alvi dengan deheman.

Mereka merapatkan duduknya "aaa berpelukan" ucap para sahabat Alvi bersamaan seraya memeluknya.

"Ih kalian apa-apaan sih, gue sesek ga bisa nafas" kata Alvi sambil melepaskan pelukan dari sahabatnya.

"Ih lo mah ngerusak suasana aja" kata Anggra dengan cemberut.

"HAHAHA" tawa mereka bersamaan.

TBC

Hai guys, semoga kalian dalam keadaan sehat selalu ya 🤗

Jangan lupa vote and komennya ya. Jangan lupa juga komen kalo ada typo ya guys🤗

Toxic Relationship 2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang