TR 2A#01

85 18 0
                                    

Gue suka sama didit medit? Apalagi cinta? Gak mungkin!

Alviana

Happy Reading.

Di pagi hari yang cerah, seorang gadis baru saja bangun dari tidur lelapnya. Hari ini adalah hari Senin, kebanyakan orang menganggap bahwa hari Senin adalah hari yang horor.

Alviana Cassandra Ranjana adalah gadis cantik yang sifatnya berubah-ubah tergantung situasi dan kondisi. Namun demikian, ia disukai banyak orang terutama oleh Aditya Sachdev Mahendra. Aditya adalah cowok yang usil, humoris, dan SKSD (Sok Kenal Sok Dekat) sikap itulah yang membuat ia dikenal banyak orang.

"Nana bangun kamu! Udah siang, mama dobrak nih pintunya kalo ga bangun" teriak Prila sambil mengedor pintu kamar anaknya.

"Iya ma ini Nana udah bangun" jawab Alvi seraya membuka pintu kamarnya.

"Bagus deh kalo gitu, buruan turun sarapan bareng" perintah Prila.

"Asiyap santuy" jawab Alvi kemudian berjalan mengekori mamanya.

Nana adalah panggilan kesayangan untuk keluarga Ranjana kepada Alvi, terkadang juga keluarganya memanggil dengan sebutan adek.

•••

Sesampainya di sekolah Alvi berjalan cepat menuju kelasnya, hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah liburan semesteran. SMA Nusa Jaya adalah salah satu SMA Negeri favorit yang berada di Jakarta. Jadi tak heran jika banyak murid berprestasi yang bersekolah di sana. Tak hanya siswa berprestasi saja, siswa yang menggunakan cara licik alias nyogokpun juga ada.

"Hai Ndah, gimana liburan lo? Pasti seru ya?" tanya Alvi seraya meletakkan tasnya.

"Seru dari Hongkong, gue aja sibuk sama buku-buku di kamar" jawab Indah memutar bola matanya malas.

"Yaelah lo mah nggak libur nggak sekolah buku aje yang dipikirin" ucap Alvi.

"Yeee, emang elo sukanya ngebo" ejek Indah.

"Lahh terus apa hubungannya sama gayung" jawab Alvi melongo.

Setelah tidak ada percakapan diantara mereka, Alvi menarik keluar ponsel dari dalam tasnya untuk bermain game cacing kepanasan.

"Hay epriwan, selamat morning" sapa Della, Anggra, dan Icha bersamaan dengan sedikit keras.

"Woy apa-apaan sih kalian ini, masih pagi juga udah teriak-teriak" kata Alvi dengan sebal.

"Iya nih, lagian ya yang bener itu everyone bukan epriwan, good morning bukan selamat morning" koreksi Indah.

"Yee suka-suka kite lah, emak gue aja nggak ngelarang" jawab Icha.

"Serah deh iyain aja" ucap Indah memutar bola matanya malas.

Alvi hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika melihat kelakuan para sahabatnya, baginya itu adalah hal yang biasa.

Tring... Tring... Tring...

Suara bel masuk telah berbunyi
Pak Retno sudah memasuki kelas, Pak Retno adalah guru matematika di kelas XII IPA 3.

"Pagi anak-anak, sebelum mengawali pelajaran pada pagi hari ini kita berdoa terlebih dahulu, berdoa mulai" pimpin Pak Retno.

Setelah pelajaran usai akhirnya jam istirahatpun telah tiba. Kebanyakan murid segera berbondong-bondong
keluar kelas untuk pergi ke kentin. Ada pula yang ke toilet untuk menuntaskan hajatnya.

"Kuy ke kantor guru, laper nih gue" ajak Icha seraya memegangi perutnya.

"Kantor gigi lo, kalau laper yang ada kita ke kantin kalek" jawab Anggra tak santai.

"Nah itu maksud gue" jawab Icha sambil cengegesan.

"Guys gue ke toilet dulu, kalian duluan aja ke kantin, tolong pesenin gue bakso sama es teh ya" ucap Alvi kepada para sahabatnya.

"Ga mau gue temenin Vi?" tawar Indah.

"Gausah, kalian ke kantin duluan aja" jawab Alvi beringsut pergi.

"Ogkey deh" jawab para sahabat Alvi.

Sedangkan disisi lain Alvi sedang terburu-buru untuk segara sampai ke kamar mandi karena ia sudah tidak bisa lagi menahan hajatnya.

Brukkk...

"Aduhh..." ringis Alvi seraya memegangi pantatnya.

"Kalau jalan pakai tangan dong" kata Adit dengan muka sok coolnya.

"Heh lo bogo apa gimana sih, yang ada jalan tu pakai kaki bukan pakai tangan" jawab Alvi yang masih terduduk dilantai.

"Bogo apaan tuh? Lo pikir helm bogo? Lagian ya gue udah tau kalik, orang gue cuma ngetes lo doang sape tau lo jalan pakai tangan" kata Adit sambil cengegesan kemudian meninggalkan Alvi begitu saja.

"Hih Adit awas lo ya, gue bales" gerutu Alvi seraya meremas tangannya kemudian berdiri tanpa bantuan dari siapapun.

Setibanya di kantin ternyata sudah penuh dengan lautan manusia yang rela mengantre demi makanan untuk mengisi perut mereka yang mulai keroncongan.

"Dari mana aja lo lama banget, terus kenapa tuh muka ditekuk gitu?" tanya Della yang sedang minum es tehnya.

"Au ah gue sebel sama didit medit tuh" jawab Alvi dengan sebal.

"HAHAHA Didit medit? Sape tuhh?" tanya Anggra seraya tertawa terpingkal-pingkal kemudian diikuti yang lainnya.

"Ih kok kalian malah ketawa sih, itu loh Aditya, masak tadi dia nabrak gue terus bukannya nolongin malah ninggalin gue gitu aja, pokoknya gue sebel" jawab Alvi dengan kesal.

"Lagian lo sih orang namanya aja Adit masak dibilang didit medit" jawab Indah.

"Iya tuh, jangan sebel-sebel nanti jadi suka loh" ucap Anggra menggoda Alvi.

"Iya bener tuh, benci bisa jadi cinta" sambung Della.

"Gue suka sama didit medit? Apalagi cinta? Gak mungkin!" jawab Alvi dengan yakin.

"Awas kemakan omongan sendiri baru tau rasa" celetuk Icha.

"Dihh, sok tau lo" jawab Alvi seraya bergidik ngeri.

TBC

Hai guys fyi ini cerita pertama yang aku buat. Chapter selanjutnya bakal lebih seru kok. Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa🤗

-Thank you, love u❤️

Toxic Relationship 2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang