TR 2A#09

36 15 0
                                    

Apapun keputusan lo bakal kita dukung, semoga lo bahagia sama dia, kalo ada apa-apa cerita aja sama kita, kita selalu ada buat lo.

Indah

Happy Reading.

Hari yang ditunggu-tunggu para murid sudah tiba, yaitu hari dimana mereka melaksanakan kemah di puncak. Para murid terlihat sangat antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut.

"Baik anak-anak sebelum perjalanan dimulai kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing, berdoa mulai" pimpin Bu Rini.

"Cukup"

Bus yang mereka tumpangi sudah mulai berjalan menuju puncak.

"Adit kamu mau roti ga?" tawar Nia seraya menyodorkan rotinya, Nia cs memang sengaja duduk dibelakang supaya bisa dekat dengan Adit cs.

"Wuih thanks Ni tau aja kalo kita lagi laper" ucap Sam kemudian mengambil roti tersebut.

"Eh itu kan buat Adit bukan buat lo pada" sentak Nia yang berusaha merebut rotinya kembali.

"Eits barang yang udah dikasihin ga bisa dikembaliin lagi" ujar Sam.

"Nah bener tuh, lagian ya daripada Adit ga nerima, mending buat kita" timpal Robi.

"Udah mending lo balik kekursi lu sono" kata Rian dengan ketus.

"Sialan awas ya kalian" jawab Nia sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Tanpa mereka sadari Alvi dari tadi memerhatikan interaksi mereka.

Setibanya dipuncak mereka berdesak-desakan keluar dari dalam bus untuk menghirup udara segar.

"Huft akhirnya sampe juga" monolog Alvi yang berhasil keluar dari dalam bus.

"Iya nih udah pegel gue kebanyakan duduk" sahut Indah yang tiba-tiba muncul.

"PERHATIAN! PERHATIAN! UNTUK SELURUH MURID NUSA JAYA DIHARAPKAN SEGERA BERKUMPUL!" ucap Pak Retno menggunakan toa.

Setelah semua murid berkumpul dan berbaris rapi Pak Retno mulai menyampaikan pengumumannya.

"BAIK ANAK-ANAK KALIAN HARUS SEGERA MENDIRIKAN TENDA SESUAI DENGAN KELOMPOK MASING-MASING YANG SUDAH KALIAN TENTUKAN!"

"WAKTU MENDIRIKAN TENDA 1 JAM DIMULAI DARI SEKARANG!"

Para murid segera membubarkan barisan dan sibuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing untuk mendirikan tenda.

"Indah, Anggra, Della, satu lagi... Icha" absen Alvi.

"Loh Icha mana Vi?" tanya Indah.

Terlihat dari kejauhan lebih tepatnya ditempat Nia, Icha sedang bercanda tawa dengan Nia cs.

"Nah itu Icha, ditempat Nia" jawab Anggra sambil menunjuk Icha.

"Dih males banget sama nenek lampir buldog" ucap Della memutar bola matanya malas.

"Pfttttt" semuanya menahan tawa.

"Huss ga boleh ngomong gitu" lerai Indah walapun tak ayal juga menahan tawanya.

"Yaudah kuy diriin tendanya" sahut Alvi.

"GAS NGENG" kompak mereka.

Setelah selesai mendirikan tenda, mereka menata barang-barangnya kedalam tenda.

"Lo sini beresin barang gue!" perintah Nia seraya menarik rambut salah temen kelasnya.

"Awas aja sampe ga rapi gue jadiin babu selamanya lo" ancam Nia memelototkan matanya.

"Miskin aja belagu" sambungnya.

"Sepatu udah jelek masih dipake" ucap Nia sambil menendang sepatu temannya tersebut.

Ya begitulah Nia menjadikan babu orang-orang yang lemah, tidak cukup dengan itu saja, Nia juga tidak segan-segan menghina seseorang padahal orang tersebut tidak mempunyai salah apapun kepada Nia, entah penyakit apa yang diderita oleh Nia entah sakit jiwa ataukah stres.

Anehnya Nia tidak berani secara terang-terangan berurusan dengan Alvi, jika Nia berurusan dengan Alvi dkk maka Nia akan selalu kalah. Entah apa yang membuat Nia selalu kalah dengan Alvi. Itu masih menjadi rahasia sampai saat ini.

Sedangkan didalam tenda Alvi bersama teman-temannya sedang istirahat.

"Guys gue mau ngomong sesuatu sama kalian" ucap Alvi tiba-tiba.

"Apa tuh?" jawab Anggra.

"Apa Vi, jangan bikin gue kepo" ucap Della yang emang udah kepo sejak lahir.

"Apa Vi?" tanya Indah.

"Jadi... "

"Ah elah cepetan Vi jangan bikin gue mati penasaran" sahut Della saat Alvi belum menyelesaikan ucapannya.

"Lu bisa diem dulu gak sih Del" sahut Anggra.

"Hehe okok" jawab Della cengengesan.

"Jadi gue kemarin ditembak Adit" ucap Alvi.

"WHAT!" respon para sahabatnya secara bersamaan.

"Iya jadi gue bingung mau kasih jawaban apa" kata Alvi.

"Emm Adit itu orang friendly banget sih Vi, apalagi sama cewek jadi kalo lu mau nerima dia lu juga tau kan risikonya" jelas Indah.

"Gue setuju sih sama Indah" usul Anggra.

"Kenapa ga lu coba dulu Vi?" ucap Della.

"Iya juga sih, maybe setelah Adit pacaran sama lu sifat dia jadi lebih baik lagi" ucap Anggra.

"Apapun keputusan lo bakal kita dukung, semoga lo bahagia sama dia, kalo ada apa-apa cerita aja sama kita, kita selalu ada buat lo" ucap Indah.

"Aaa kalian so sweet banget sih, jadi terharukan guenya, berpelukan... " ucap Alvi sambil memeluk ketiga sahabatnya.

"Kok jadi mewek gini sih" ujar Anggra.

"Lo mah perusak suasana aja Nggra" ucap Della sambil melempar tisu yang udah basah entah karena ingus ataukah air mata.

"Ih lo jorok banget sih Del" ucap Anggra.

"Biarin, wleee" jawab Della sambil menjulurkan lidahnya seperti anak kecil.

Alvi hanya bisa tersenyum melihat candaan teman-temannya, Alvi sangat bersyukur mempunyai mereka yang selalu ada disaat senang ataupun sedih.

"Jadi gimana Vi mau lo terima atau tolak?" tanya Indah penasaran.

"Gue bakal coba, walaupun perasaan gue masih biasa aja ke dia" jawab Alvi dengan senyuman.

TBC

Hai guys jangan lupa vomennya yaa 🤗

Toxic Relationship 2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang