TR 2A#18

24 14 0
                                    

Jangan terlalu larut dalam kesedihan Ndah, ntar lo juga bakal bahagia sama orang yang tepat.

Alviana

Happy Reading.

Setiap malam sebelum tidur Alvi selalu overthinking memikirkan hal-hal yang tidak penting. Dari hal kecil hingga hal yang menurutnya besar selalu ia pikirkan.

Contohnya, Alvi memang berasal dari keluarga yang berada, namun tidak sekaya keluarga Mahendra. Bukannya ia tidak bersyukur atau bagaimana, tetapi Alvi selalu berpikir apakah dia pantas bersanding dengan Adit, apakah keluarganya akan setuju dengan hubungan keduanya mengingat selama ini hubungan mereka backstreet dari keluarganya.

SABAR
Sayang udah tidur?

Belom

SABAR
Kenapa belom tidur?

Lg overthinking

SABAR
Mikirin apa?

Masa depan

SABAR
Yaudah semangat

Dih

SABAR
Wkwk canda, yaudah tidur gih udah malem

Iya, lo juga

SABAR
Kamu beb

Iya, kamu juga

SABAR
Night, love u, daaa

Too, daaa

Read

•••

Di pagi hari yang cerah ini Alvi memutuskan untuk pergi ke rumah Indah untuk sekadar berkumpul bersama para sahabatnya.

"Ma, pa aku mau izin ke rumah Indah ya, mau main sama yang lain" pamit Alvi seraya menyalami tangan Prila dan Hendra.

"Iya kamu hati-hati ya, kesananya naik apa? Abang kamu pergi juga" ucap Prila.

"Sama Pak Tono aja ma" ucap Alvi.

Pak Tono adalah supir pribadi Keluarga Ranjana, setelah sekian lama Alvi tidak pergi menggunkan supir keluarganya akhirnya hari ini ia pergi bersama supirnya.

"Pak Tono anterin Alvi kerumah Indah ya" ucap Alvi yang baru saja sampai dihalaman mansion.

"Hayuk non Alpi, mangga silakan masuk" ucap Pak Tono dengan ramah seraya membukakan pintu untuk Alvi.

"Makasih Pak Tono"

"Sama-sama non"

Setibanya dirumah Indah, setelah dipersilakan masuk oleh bibi, Alvi langsung memberi salam kepada orangtua Indah kemudian izin untuk masuk kedalam kamar Indah.

"Hai Ndah, Del, udah lama lo Del disini?" sapa Alvi yang baru saja memasuki kamar Indah.

"Belom sih" jawab Della.

"Anggra mana nih?" tanya Alvi karena tidak melihat Anggra ditempat tersebut.

"Bentar lagi paling sampe" jawab Indah.

Cklek

"Nah itu dia orangnya, panjang umur" ucap Della, dan semuanya pun menoleh kearah pintu.

"Wuihh udah pada ngumpul, gue ketinggalan apaan nih, lo kangenkan sama gue?" tanya Anggra percaya diri.

"Ketinggalan kereta, dih najong" jawab Della sinis.

"Heleh gak usah gengsi deh lo" celetuk Anggra.

"Semerdeka lo aja deh" balas Della memutar bola matanya malas.

"Kalian ini ya dimana-mana ribut mulu, tapi kalo salah satunya gak ada bilang kangen, dasar kalian" ucap Indah yang tak habis pikir dengan mereka.

"Hehe sorry Ndah" ucap Anggra nyengir.

Mereka berempat memang memiliki sifat yang berbeda-beda, namun hal itu tidak masalah bagi mereka. Justru itu mereka harus saling melengkapi satu sama lain.

"Jadi gimana masalah lo sama Sam Nggra?" tanya Alvi to the poin.

Anggra yang sedang memainkan ponselnya pun mendongak "dia bilang kita komitmen aja, dia gamau pacaran dulu" jelas Anggra.

"Alesan aja itu mah" sahut Della.

"Terus lo juga iyain?" tanya Indah.

"Ya-iya, gue sayangnya cuma sama dia" jawab Anggra.

"Dih bucin" ucap Alvi

"Hello butuh kaca mbak?" sindir Anggra.

"Hehe canda"

"Kita dukung apapun keputusan lo, semoga itu yang terbaik buat lo" ujar Indah.

"Lo gimana Del sama Robi" tanya Anggra.

"Apaan dah gue gak ada perasaan sama sekali sama dia, beneran dah" ucap Della dengan yakin.

"Tapi kalo gue liat-liat dia punya rasa sama lo Del, dari cara dia natap lo aja beda" ucap Alvi serius.

"Masa sih?" tanya Della tidak percaya.

"Iya ga boong" ucap Alvi dengan yakin.

"Yaudahlah biarin aja lagian kita juga gak sedeket yang kalian kira, kalian aja yang suka comblangin kita" jawab Della acuh.

"Siapa taukan emang jodoh lo Del" celetuk Anggra.

"I dont know, gue gak mau mikirin cinta-cintaan dulu, ribet" jawab Della.

"Heleh gaya-gayaan lo" sahut Anggra.

"Lo gimana Ndah?" tanya Alvi tiba-tiba.

Indah menoleh kearah Alvi "kayaknya lo tanya sama orang yang salah Vi, lo udah tau jawabannya" jawab Indah.

"Kita tau lo trauma sama mantan lo yang brengsek itu Ndah, tapi lo coba deh buka hati kembali, gak semua cowok itu brengsek kok" ujar Anggra.

"Jangan terlalu larut dalam kesedihan Ndah, ntar lo juga bakal bahagia sama orang yang tepat" ucap Alvi dengan tulus.

"Iya guys ini gue lagi usaha" jawab Indah tersenyum kesedihan.

Pasalnya selama ini Indah tidak pernah membuka hatinya untuk siapapun setelah putus dari mantannya, karena dulu ia pernah diselingkuhi, dan sampai saat inipun ia trauma untuk menjalin hubungan kembali dengan laki-laki.

Indah takut dikhianati kembali, sekarang ia tidak mudah menaruh kepercayaan kepada seseorang. Karena luka yang ditorehkan, ia jadi bisa belajar dari pengalaman.

"SEMANGAT INDAH!" ucap mereka secara bersamaan untuk memberikan semangat kepada Indah.

TBC

Jangan lupa klik bintang dipojok kiri bawah ya guys 🤗

Toxic Relationship 2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang