TR 2A#08

34 15 0
                                    

Sebenernya gue sayang sama lo, gue selama ini gangguin lo terus karena gue pengen deket sama lo, lo mau ga jadi pacar gue?

Aditya

Happy Reading.

Hari ini adalah hari Jumat, yang berarti besuk murid Nusa Jaya kelas XII akan melaksanakan kemah di puncak.

"Ma, pa Alvi berangkat duluan ya udah telat" ucap Alvi yang berlari kecil dari atas tangga.

"Aduh kamu ini siapa suruh dibangunin susah bener, makanya kalo abis sholat subuh tu jangan tidur lagi" omel Prila.

"Iya iya ma" balas Alvi seraya mencomot roti dan meminum susu.

"Pelan-pelan adek" peringat Hendra.

"Ayo bang cepetan keburu bel masuk nih" ucap Alvi.

"Iyaaaaa" balas Daren dengan malas, yang mau tak mau mengantar adeknya ke sekolah.

Sebenarnya keluarga Ranjana mempunyai supir pribadi, namun Alvi selalu menolak dengan alasan "enak pake motor bareng bang Daren, bisa nyalip-nyalip". Alvi menggunakan supir pribadi jika saat tidak ada Daren saja atau ketika urgent.

"Lu kenapa Vi tadi kesiangan, tumben amat" tanya Indah sambil membereskan buku pelajarannya yang berserakan diatas meja.

"Gue abis subuh tidur lagi, gegara maraton drakor hehe" jawab Alvi cengegesan.

"Kebiasaan" ucap Indah seraya memutar bola matanya malas.

"Vi ntar pulang sekolah jalan yuk" ajak Adit yang tiba-tiba muncul seperti makhluk tak kasat mata seraya menepuk bahu Alvi.

"Astagfirullah, bisa ga sih ga ngagetin" jawab Alvi yang memegangi dadanya.

"Hehe maap pi, sengaja" kata Adit sambil cengegesan.

"Dasar jin tomang" celetuk Alvi.

"Serah deh mau ngatain apa, yang penting lu nanti pulang sekolah jalan sama gue" ucap Adit kemudian pergi begitu saja menyusul sahabatnya ke kantin.

"Dasar sarap" dumel Alvi.

Setelah kepergian Adit dari hadapan mereka, Indah membuka suaranya "hahaha lucu amat si kalian berdua" ucap Indah tertawa ngakak.

"Lucu mata lo" judes Alvi.

"Eits santai aja kali neng" ucap Indah.

Setelah tidak ada obrolan diantara mereka Alvi memilih memainkan ponselnya untuk sekadar scroll instagram.

Saat sedang asik stalking , tiba-tiba Alvi melihat Nia cs datang menuju meja Icha.

"Cha kantin kuy" ajak Nia

"Kuylah, gas" jawab Icha seraya berdiri.

Kemudian Alvi dkk saling pandang satu sama lain, setelah kepergian mereka Anggra dan Della menghadap belakang kearah meja Alvi dan Indah.

"Gue ga mimpikan si Icha tiba-tiba akrab sama tukang bully itu?" tanya Della dengan wajah syoknya.

"OMG OMG gile sih padahal dia udah kita anggep sahabat sendiri" jawab Anggra dengan heboh.

"Gue sebenarnya juga kaget si, tapi kita ga boleh suudzon dulu, siapa tau dia ada alesan tertentu" ucap Indah dengan bijak.

"Biarin aja si dia mau berteman sama siapa aja juga terserah" ucap Alvi cuek.

Kini Alvi sedang berdiri didekat pos satpam, ia merogoh sakunya untuk mengambil ponsel berniat untuk menghubungi Daren.

"Oy Vi ayo, jangan bilang lo lupa kalo kita mau jalan" ucap Adit sambil membuka helm full face nya.

"Dih lagian siapa bilang gue mau jalan sama lo"

"Lo kok gitu sih, ga ngehargain gue banget" ucap Adit sambil memelas.

"Ck yaudah deh oke, gue mau"

"Yes" batin Adit.

"Mana helmnya" tanya Alvi.

"Nih, bisa ga makenya, apa mau gue pakein?" tanya Adit sambil menaik turunkan alisnya.

"Gue bisa pake sendiri" jawab Alvi ketus. Kemudian meniki motor Adit.

"Jangan lupa pegangan" perintah Adit.

"Hm" jawab Alvi sambil memegangi pundak Adit.

"Lu pikir gue tukang cendol" ucap Adit seraya menoleh kebelakang.

"Hah?" tanya Alvi bingung.

"Itu loh yang ojek pake aplikasi" jawab Adit.

"OJOL Astagaa beda jauh sama cendol" jawab Alvi saking gemesnya sampe mencubit pinggang Adit.

"Aduh sakit pi" ringis Adit.

"Pa pi pa pi gue bukan papi lu" ketus Alvi.

"Pi yang gue maksud bukan papi, tapi pinang kau dengan bismillah" kata Adit sambil cengegesan.

"Dih gembel" namun tanpa bisa dipungkiri Alvi juga tersenyum ya walapun sedikit.

"Oke berangkattt, gas ngenggg" ucap Adit kemudian mengegas motornya.

Setibanya ditaman kota mereka memutuskan untuk berjalan-jalan seraya menikmati kebersamaannya.

Taman kota dekat komplek ini memang sangat ramai setiap sore, disini banyak anak-anak kecil yang bermain, remaja dan orang dewasapun ada, mungkin hanya sekadar jogging atau jalan-jalan.

"Duduk dulu yuk" ajak Adit seraya menarik tangan Alvi menuju kursi kosong.

"Ga usah tarik-tarik bisa ga sih" ucap Alvi kemudian melepas tangannya dari genggaman Adit.

"Iya iya maaf" ucap Adit.

"To the poin" celetuk Alvi.

"Oke jadi sebenernya gue sayang sama lo, gue selama ini gangguin lo terus karena gue pengen deket sama lo, lo mau ga jadi pacar gue?" ucap Adit secara tiba-tiba.

"Jadi gimana?" tanya ulang adit.

"HAH?" ucap Alvi terperangah.

"Lu dengerin gue ngomong gak si Vi, gue ngomong gitu butuh persiapan matang tau ga" tanya Adit sedikit sebal.

"Ja-ja-di selama ini lu suka sama gue?" tanya Alvi dengan gugup.

"Iya Alviana Cassandra Ranjana gue suka, sayang, cinta sama lo, jadi gimana?" tanya ulang Adit kesekian kalinya.

"Em... Gimana ya gue syok banget sumpah, boleh gue pikir-pikir dulu ga?" tanya Alvi.

"Oke gue kasih waktu tiga hari, setelah kemah lu harus kasih keputusan buat gue" jawab Adit dengan wajah serius.

"Oke deal" ucap Alvi.

TBC


Jangan lupa klik Bintang dipojok kiri bawah ya guys ❤️

Toxic Relationship 2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang