Bab 1. Di Tinggal Pas Lagi Sayang-Sayangnya

68 2 0
                                    

Sebelum baca, main tanya-tanyaan dulu yuk!

1. Kalian nemu cerita ini di mana / dari mana?

2. Pengen cast cowok & ceweknya itu siapa sih?

3. Pas lagi baca cerita ini, kalian lagi apa, di mana, sama siapa, dan apa tujuan kalian baca cerita ini?

•••

Lantai bergetar di karenakan suara musik yang bergemuruh. Sang DJ memainkan musik yang membuat para pengunjung bersemangat untuk melewatkan malam. Sebagian orang menari, meluapkan ekspresinya di lantai dansa, sebagian lagi menikmati minuman di meja bar dan meja-meja lain yang tersedia. Semakin malam, suasana semakin hidup. Semakin banyak pula yang menikmati hiburan malam ini dengan riang dan penuh semangat. Di ruang VIP, duduk beberapa pria dengan setelan jas mereka yang mahal. Dua pria yang duduk di sisi kanan dan kiri tengah sibuk berbincang dengan para wanita yang menemani mereka minum.

Di ujungnya, hanya pria itu sendiri tanpa di temani wanita seperti kedua temannya. Menikmati minuman yang sedari tadi menemaninya. Entah gelas yang ke berapa, ia sendiri lupa. "Kamu sudah tidak tertarik lagi dengan seorang wanita?" Pria dengan setelan jas putih itu bertanya. Melirikkan matanya, pria di ujung yang sendiri itu hanya diam saja di beri pertanyaan sindiran seperti itu.

"Come on Vin, menikmati hidup yang hanya sekali." Pria lain yang ber-jas maroon itu menimpali.

"Kalian saja. Ada hal lain yang harus aku urus." Setelah mengucapkan kalimat itu, pria yang bernama Vino itu meninggalkan kedua temannya. Vino berharap bisa menyingkirkan penat di pikirannya dengan minum bersama kedua temannya, tapi ternyata kelakuan mereka membuat Vino ingin melempar kedua temannya ke Antartika.

Langkah Vino terhenti karena hujan. Bahkan ia tidak tahu kapan hujan mulai turun karena berada di dalam ruangan untuk waktu yang cukup lama. Sambil menunggu mobilnya datang, Vino mengecek ponselnya, terdapat beberapa panggilan tak terjawab dari 'Mama' juga dari asistennya. Ketika mobil datang, 'Mama' menelepon lagi.

Ada apa, Ma?

Jawab Vino datar.

Kenapa kamu tidak mengangkat telepon dari Mama?

Suara di ujung telepon terdengar khawatir.

Maaf, tadi aku sedang bertemu dengan klien. Ini aku sudah ingin pulang.

Vino berusaha menenangkan Vanessa, Mamanya.

Aku matikan, Ma.

Tanpa menunggu jawaban dari Mamanya, Vino segera mematikan sambungan telepon dan pergi meninggalkan club malam itu. Di tengah jalan, ia segera mengganti pakaian. Ia tidak ingin Vanessa tahu bahwa Vino sebenarnya pergi ke club malam lagi, pergi minum dengan teman-temannya. Perlu waktu hampir dua puluh menit bagi Vino untuk sampai rumah. Rumah ber-cat warna putih itu terlihat gemerlap.

Lampu-lampu menyala memancarkan sinarnya. Beberapa pohon dan bunga menjadi penyelaras warna bagi rumah itu. Meski sudah hampir tengah malam, lampu di dalam ruangan masih menyala. Menandakan masih ada orang yang belum terlelap.

"Mama belum tidur, Pak?" Tanya Vino kepada penjaga.

"Belum, Tuan." Jawabnya sopan. Setelah memastikan tidak ada jejak bahwa ia baru saja mengunjungi club malam, Vino berjalan masuk.

PERNIKAHAN PAKSA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang