Sirius Black

389 44 2
                                    

Nay turun ke lantai utama Leaky Cauldron, ia menemukan Mr Weasley sedang membaca Daily Prophet di salah satu meja. "Naida!" katanya, mendongak seraya tersenyum. "Apa kabar?"

"Baik. Bagaimana dengan Anda, Mr Weasley?" kata Nay.

Mr Weasley menjawab, "Sangat baik."

Tak lama kemudian, Harry, Ron, dan Hermione mendatangi Mr Weasley dan menyapanya. Mr Weasley meletakkan korannya dan Harry melihat foto Sirius Black di koran tersebut. "Mereka belum berhasil menangkapnya?" tanyanya.

"Belum," kata Mr Weasley tampak muram sekali.

"Apakah kita akan mendapat hadiah kalau berhasil menangkapnya?" tanya Ron.

"Jangan konyol, Ron," kata Mr Weasley, "Black tidak akan ditangkap oleh anak kelas tiga. Para pengawal Azkaban yang akan menangkapnya."

Saat itu Mrs Weasley masuk diikuti oleh keempat anaknya, si kembar Fred dan George, si ambisius Percy, dan anak perempuan satu-satunya di keluarga Weasley, Ginny.

Di saat yang sama, Harry mendekat pada Nay kemudian berbisik, "Kau berkencan dengan Pucey?"

"Tidak." Harry tak mendengar jawaban Nay karena anggota keluarga Weasley yang baru saja masuk menyapanya.

"Hallo," Ginny menyapa Harry dengan malu-malu, wajahnya memerah.

Sementara Percy mengulurkan tangan pada Harry, seakan mereka belum pernah bertemu dan berkata, "Harry! Senang sekali bertemu denganmu."

"Hallo, Percy," kata Harry.

"Kuharap kau baik-baik saja," kata Percy.

Nay menahan tawa, Harry seperti sedang berkenalan dengan walikota. Kini gilirannya disapa oleh si kembar. Fred dan George duduk di samping kiri dan kanan Nay, melemparkan senyum lebar yang berseri-seri. "Hallo, Ms Potter! Senang bertemu denganmu!" ucap Fred dan George bersamaan, mereka menirukan nada bicara Percy.

"Hi, Gred and Feorge!" Nay terkikik melihat ke kiri dan kanan.

George menghela napas saat melihat Mrs Weasley dengan bangga memberitahu Harry bahwa Percy menjadi ketua murid tahun ini. "Kami mencoba mengurungnya di dalam piramida," dia memberitahu Nay.

"Tapi ketahuan Mum," Fred menambahkan.

Nay menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, tak heran mendengar pengakuan si kembar Weasley. Mereka adalah kembar identik, bukan hanya secara fisik tapi juga karakter. Betapa menyenangkan memiliki saudara yang selalu berpikir dengan cara yang sama denganmu, pikir Nay.

***

Keesokan paginya, Nay bangun pagi-pagi sekali. Menyiapkan semua barang-barang yang akan dibawanya ke Hogwarts. Pagi ini ia memakai jeans hitam dan atasan berwarna abu-abu. Rambutnya yang hitam dibiarkan tergerai. Ia bergabung dengan Hermione, dan Ginny, mendengarkan cerita Mrs Weasley tentang ramuan cinta yang dibuatnya saat masih muda.

Nay melihat Harry kembali dengan wajah kusut, jelas sekali ada yang tak beres dengan anak itu. Tadi Mr Weasley mengajaknya bicara, entah apa yang mereka bicarakan. Nay ingin bertanya tapi Mr Weasley sudah memanggil mereka untuk segera berangkat ke King's Cross.

Mereka tiba di stasiun dua puluh menit sebelum kereta berangkat. Mr Weasley menempel terus pada Harry sampai mereka memasuki stasiun. "Baiklah," katanya memandang semua orang. "Kita masuk dua-dua, karena rombongan kita banyak. Aku masuk duluan dengan Harry." Mr Weasley berjalan ke arah palang antara peron sembilan dan sepuluh, mendorong troli Harry. Nay menjadi yang terakhir menembus dinding itu bersama Percy.

Hogwarts Express, kereta api uap merah, mengepul-ngepulkan asap ke peron yang dipenuhi para penyihir yang mengantar anak-anak mereka.

Percy berjalan meninggalkan yang lain setelah melihat kekasihnya, Penelope. Fred dan George tertawa keras-keras sambil meledak Percy yang membusungkan dada memamerkan lencananya.

Everything is Complicated [A. Pucey x Potter Sister x T. Nott]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang