Ramalan

356 42 1
                                    

"Kau pingsan, Potter? Kau betul-betul pingsan?" Wajah Draco berseri-seri dan mata abu-abunya berkilat jahat.

"Diam, Malfoy," kata Ron, yang rahangnya mengeras.

"Apa kau pingsan juga, Weasley?" kata Malfoy keras-keras. "Apa Dementor yang mengerikan itu membuatmu ketakutan juga?"

"Ada masalah apa?" Terdengar suara lembut dari belakang punggung Draco.

Nay berdiri di antara Harry dan Draco, di antara meja Gryffindor dan meja Slytherin. Menatap si pemilik rambut pirang dengan wajah tanpa ekspresi. Draco segera berbalik, menghindari tatapan Naida. Raut wajahnya tampak tidak senang.

"Kau baik-baik saja, Harry?" Nay bertanya, mendekat pada Harry dan menepuk pundaknya.

"Aku baik-baik saja." Harry sebenarnya merasa malu, bagaimana bisa dia pingsan saat melihat Dementor sementara teman-temannya yang lain tidak.

***

"Selamat datang untuk tahun ajaran baru di Hogwarts! Ada beberapa hal yang akan kusampaikan kepada kalian." Dumbledore berdehem dan melanjutkan, "Seperti sudah kalian semua ketahui setelah pemeriksaan di Hogwarts Express, sekolah kita sekarang ini sedang jadi tuan rumah untuk beberapa Dementor Azkaban yang sedang melaksanakan urusan Kementerian."

Nay sempat dengar Ron mengatakan bahwa Dumbledore tidak senang para Dementor berkeliaran di Hogwarts. Ia semakin yakin setelah melihat wajah penyihir tersohor itu.

Dumbledore melanjutkan, "Sementara mereka di sini, harus kutekankan bahwa tak seorang pun diizinkan meninggalkan sekolah tanpa izin. Dementor tak bisa dibodohi dengan tipuan atau samaran atau bahkan Jubah Gaib," dia menambahkan sambil melirik ke meja Gryffindor. Tepatnya pada Harry.

"Dementor tidak bisa memahami permohonan atau permintaan maaf. Karena itu aku memperingatkan kalian semua, jangan memberi mereka alasan untuk mencelakai kalian."

Selanjutnya Dumbledore mengumumkan kehadiran dua guru baru, yaitu Profesor Lupin yang akan mengajar pertahanan terhadap ilmu hitam dan Profesor Hagrid yang akan mengajar pemeliharaan satwa ghaib.

Pesta awal tahun berlangsung seperti biasanya, menyenangkan dan penuh antusias. Nay kembali ke asrama setelah acara makan malam selesai. Setelah membuka pintu asrama ia dengan cepat mendekat ke tempat tidurnya. Ada sebuah kotak besar berwarna abu-abu dengan pita berwarna hijau di atasnya.

"Aku menemukannya di depan pintu," Daphne bicara, ia baru keluar dari kamar mandi. "Aku meletakkannya di situ karena di sana tertulis namamu."

Nay melihat namanya tertulis di atas selembar kecil kertas yang tertempel di atas kotak itu. Ia tersenyum setelah mengenali tulisan tangan itu.

"Terima kasih," katanya pada Daphne.

Daphne mendekat padanya, "Dari Pucey, huh?"

"Bukan," Nay menggeleng singkat. Dia sudah menantikan bertemu si pengirim kotak itu. Selama makan malam, bahkan sejak sampai di kastil Nay belum melihatnya.

Keesokan paginya, waktu Nay memasuki ruangan rekreasi Slytherin, segerombolan anak-anak Slytherin sedang tertawa terbahak-bahak melihat Draco pura-pura ketakutan kemudian berlagak pingsan dengan konyol. Nay tidak menegur mereka sama sekali. Bukannya tidak peduli pada Harry, hanya saja itu adalah bentuk upaya yang percuma.

Draco seketika diam saat ia melihat Nay. "Apa lihat-lihat?" kata Draco galak.

Nay tersenyum tipis, menggelengkan kepalanya kemudian melenggang keluar. Ia ingat betul bagaimana Draco lari masuk ke dalam kompartemennya dengan kaki gemetar, dan sekarang dia justru menertawakan Harry.

Everything is Complicated [A. Pucey x Potter Sister x T. Nott]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang