ALusya8

7 1 0
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-

"Cih, dasar murahan nggak punya nyali."

Nada melihat tiga orang gadis yang berjalan pelan dihadapannya dengan picik.

Sudah cukup, Melati tidak bisa menahan lagi. Ingin rasanya ia menjambak rambut Nada. Bisa-bisanya gadis minim harga diri seperti Nada berani mengusik teman baiknya.

Baru saja Melati berbalik dan akan melangkahkan kakinya, Lusya sudah mencekal pergelangan tangan Melati. Lusya menggelengkan kepalanya, melarang Melati meladeni Nada.

"Dia nyindir lo Sya!!" Melati berkata dengan nada tinggi. Sikap Lusya seperti ini sangat dibenci oleh Melati.

"Biarin aja, lagian dia kan nyindir orang yang murahan. Kan gue nggak murahan." Ucap Lusya santai.

Melati menghela nafas dengan kasar. Ia belum ada niatan untuk pergi dari tempat tersebut.

"Cih." Decih Nada cukup keras dibuat-buat hingga ketiga gadis yang ada didepannya dapat mendengar.

"GRATISAN KOK NGATAIN MURAHAN." Teriak Melati yang membuat Lusya melotot mendengarnya.

Railin? Sekarang ia sedang kebingungan berusaha mencerna apa yang terjadi saat ini.

Mendengar Melati mengatainya. Nada berjalan cepat ke arah ke tiga gadis tersebut, jangan lupakan empat orang anteknya yang setia mengikutinya.

"Sialan. Lo ngatain gue?!"

"Iya. Perlu ditanyain emang? Udah jelas-jelas gue ngatain lo." Cerca Melati." Ups lupa, Lo kan ganjen doang ya? Tapi G-B-L-K." Melati menekan kata terakhirnya dengan ejaan satu-persatu.

"GBLK. Apaan?!" Tanya Naya nyolot.

"GOBLOK tolol. Goblok."

Nada kesal, ia spontan menarik rambut Melati yang dikuncir kuda dalam satu genggaman.

Bukan Melati jika ia tidak membalas. Ia menarik sebagian kecil rambut Naya yang digerai bebas, tentu lebih menyakitkan.

"Auuu, lepasin."

"Lo yang mulai!"

Ke empat teman Nada berusaha melepas jambakan pada rambut Nada.

"Mel lepas mel." Lusya berusaha memisahkan Nada dan Melati, begitu juga Railin.

"LEPASIN TANGAN LO DARI CEWEK GUE." Teriak sang wakil ketua osis yang tidak sengaja melewati toilet perempuan.

Delapan gadis yang sedang bergerombol tersebut sontak menghentikan kegiatan mereka. Bahkan beberapa orang yang tadi menyaksikan pertengkaran mereka pun juga kaget dengan kedatangan cowok tersebut.

"Cewek? Cewek yang mana?"

"Nada kali." Bisik murid-murid yang ada di sana.

Dafa melepas tangan Nada yang ada pada rambut Melati. Ia lantas menggandeng tangan kiri Melati.

ALusyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang