ALusya10

9 1 0
                                    

--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-

"Punya mata nggak sih lo?!!"

Nada kini sudah berdiri angkuh dengan kedua tangan dipinggang.

"Gue tanya balik. Gue lihat lo punya mata, buta?" Tanya santai Lusya dan segera berdiri dibantu oleh Railin serta Melati. Sungguh jatuhnya tadi tidak pelan, ia merasa lututnya mungkin tergores karena terasa perih di sana. "Jelas-jelas gue punya dua mata disini." Lanjut Lusya menunjuk mata kanannya.

"Hhh, pelakor sok-sokan ngelawan gue." Nada melangkah maju mendekati Lusya.

"Pelakor? Gue? Si Aldino lagi?"

"Lo tahu persis ngapain nanya anjing!"

Railin dan Melati hanya melihat melihat pertengkaran dua orang dihadapan mereka. Railin dan Melati paham bahwa saat ini Lusya bisa menghadapi Nada yang tidak seberapa itu. Selama belum main tangan mereka tidak akan ikut campur.

"Rileks." Lusya menepuk-nepuk pelan lengan atas Nada. Jika dilihat dalam posisi seperti ini memang terlihat tidak imbang karena tinggi badan Lusya yang terpaut agak jauh dengan Nada.

"Lo sendiri yang gagal ngebuat Aldino itu suka sama lo. Ngapain bawa-bawa gue yang nggak tahu apa-apa dalam hubungan kalian." Ucap Lusya membuat Nada semakin emosi.

"Nggak tahu apa-apa lo bilang? Lo yang kecentilan duduk di sebelah cowok gue. Nempelin dia mulu anjing!"

"Nempeling Aldino?hah". Lusya terkekeh di sela-sela kalimatnya. "Mohon maaf gue beda dari lo yang udah nempelin gimanapun modelnya dia masih nggak mau sama lo." Lusya menunjuk-nunjuk pada Nada

"Sialan."

Nada yang semakin emosi langsung menjambak rambut Lusya dengan keras. Kali ini Railin dan Melati terpaksa ikut campur. Railin mencoba melepas tarikan Nada pada rambut Lusya. Sedangkan Melati yang menjambak balik rambut Nada. Jangan lupakan antek-antek Nada yang ikut nimbrung juga.

Pertengkaan mereka kini menjadi pusat perhatian seluruh murid.

Aldino yang awalnya melihat mereka dari depan kelasnya yang agak jauh dari lokasi pertengkaran. Ia masih bisa mendengar samar-samar percekcokan kedua siswi tersebut.

Aldino berlari melihat Nada menarik rambut Lusya. Ia merasa menjadi sumber permasalahan ini.

"NADA LEPASIN." Bentak Aldino setelah posisinya lebih dekat dengan Lusya dan Nada.

Nada sontak melepaskan tarikannya pada rambut Lusya, begitu pula dengan Railin, Melati, dan teman-teman Nada.

"Dia yang mancing aku No." Manja Nada mendekati Aldino. Nada ingin menggandeng lengan Aldiano yang langsung di hindari oleh siswa itu.

ALusyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang