ALusya2

25 4 0
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-


"Awas gue mau duduk."

Lusya membuka matanya karena mendengar suara berat yang menyuruhnya untuk menurunkan kakinya.

"Mau ngapain?" Tanya Lusya melihat siswa itu datang bersama tasnya. Ia masih belum menurunkan kakinya dari kursi.

"Nggak boleh?"

"Bukannya nggak boleh, tapi kenapa lo harus duduk disini. Tadi kan lo duduk sama si Adi-Adi atau siapalah itu."

Karena tidak ada inisiatif dari Lusya untuk menurunkan kakinya dari kursi, membuat siswa itu langsung menyingkirkan kaki Lusya dari kursi yang langsung didudukinya. "Males gue, si Adi berisik." Siswa itu hanya menjawab seadanya dan langsung menenggelamkan kepalanya diantara kedua lengannya yang dilipat bertumpukan. Lusya hanya bisa menatapnya heran.

Seingat Lusya, siswa itu bernama Aldino Ryanendra Putra. Ia mengingatnya karena siswa itu cukup tampan menurutnya. Memang tampan sih, paling tampan di kelas 11 MIPA 2.

-
-

Bel istirahat berbunyi, guru yang sebelumnya mengajar juga sudah keluar dari ruangan.

"Istirahat kuy! Kantin belakang lah." Ajak Melati pada Lusya yang masih membereskan buku-bukunya.

"Yuk!!"jawab Lusya dengan semangat tidak mempedulikan laki-laki disebelahnya yang sedang meletakkan beban kepalanya di meja.

Baru saja Lusya berjalan keluar dari bangkunya yang ada di sebelah tembok, ia merasakan ada yang menarik lengan bajunya.

"Gue nitip es kopi hitam." Aldino berbicara pada Lusya dengan sedikit mendongak, kepalanya sudah tidak ditumpukan pada meja lagi.

'Apa ini? Kenapa nih cowok SKSD sekali? Main nitip-nitip.' Lusya mengatakan itu dalam hatinya dengan menatap Aldino bingung.

"Ck, nggak boleh?" Tanya Aldino pada Lusya yang sedari tadi hanya menatapnya.

Mendengar Aldino, Lusya langsung menyodorkan telapak tangan kanannya menghadap keatas.

"Hh." Aldino terkekeh pelan. Ia melihat Lusya yang terlihat menggemaskan dengan mata besarnya yang menatapnya seperti anak anjing meminta makanan.

"Kenapa?" Lusya bingung karena mendengar kekehan keluar dari mulut Aldino.

"Anak kecil perhitungan amat. Kan bisa pakai uang lo dulu."

"Siapa anda? Pinjam-meminjam itu cuma buat orang yang kenal." Ketus Lusya.

"Yaudah kenalan. Gue Dino, kan lo udah tahu tadi dek."Aldino mengulurkan tangannya pada Lusya.

ALusyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang