z'8

65 4 0
                                    

Sunghoon menceritakan semuanya ke Jake. Jelas Jake marah. Gimana tidak kalo ternyata hewan hitam yang di maksud Jungwon itu adalah si Boba.

"Gue bunuh lo Hee!!!" Ucapnya dalam hati.

Malam ini mereka hanya bertiga, Jay sedang pulang karna ada urusan dengan sang ayah.

•••

Seorang suster mengantarkan cake untuk Heeseung dan segera diterima olehnya. Suster itu bilang kalo malam ini cakenya tidak dimakan, besok sudah akan basi.

Heeseung berfikir, bukannya cake bisa bertahan dalam beberapa hari? Oh atau karna tidak dimasukkan ke kulkas jadi hanya bertahan semalaman saja? Biarlah, dia tidak ingin memikirkan hal yang tidak penting menurutnya.

Cake ini sungguh enak! Creamy, fluffy, serta potongan buah yang segar!
Tapi cake ini tidak habis, tersisa satu potong lagi, mungkin karna Heeseung terlalu kenyang.

Tidak!

Heeseung sudah terkapar tak berdaya diatas ranjangnya. Suster bondol yang pertama kali melihat itu langsung menjerit dan memanggil suster yang lainnya.

Saat pemeriksaan selesai diruang kesehatan. Heeseung dinyatakan sudah meninggal, nyawa dia sudah tidak tertolong ketika sedang menuju ke ruang kesehatan.
.
.
.

Di pagi hari ini pihak dari RSJ menghubungi Sunghoon yang menjadi penanggungjawab Heeseung untuk memberi kabar duka jika Heeseung telah tiada.

Sunghoon menghampiri kamar Jake dan membangunkan Jake yang tengah asik tertidur pulas.

"Ada apa si? Ganggu banget lo. Gue masih ngantuk."

"Bangun kebo! Heeseung meninggal."

"Hah? Demi apa?!"

"Lo bunuh dia apa ngga?"

"Sesadar gue si ngga. Kan gue semaleman sama lo."

"Ya kali aja gitu tengah malemnya lo beraksi buat bunuh tuh anak."

"Emang dia mati dibunuh?"

Sunghoon mengangguk. "Katanya dia keracunan."

"Keracunan kan belom tentu di bunuh."

Jungwon yang tidak sengaja sedang melewati kamar Jake mendengar pembicaraan mereka.

"Dengerin gue Jake! Pokoknya Jungwon jangan sampe tau ini oke."

"Tau apa kak?"

Mampus.

"Eh kamu udah bangun Wonie? Mau sarapan apa? Kak Jake bikinin ya." Jake beranjak dari kasurnya lalu menuju dapur.
.
.
.

"Kenapa ga dimakan?"

"Enakan masakan kak Hee. Aku mau ketemu kak Hee."

Aduh duh Sunghoon dan Jake kebingungan untuk mencari alasan agar Jungwon tidak pergi ke RSJ.

Jungwon tetaplah Jungwon, dia bisa meluluhkan hati siapa saja agar keputusan No menjadi Yes.

Salah satunya Jay. Iya! Jay yang baru sampai di mansion langsung disambut dengan ekspresi imutnya Jungwon yang melebihi kapasitas. Sudah susah payah Sunghoon dan Jake menahan diri agar tidak luluh, eh pria elang ini dengan entengnya mewujudkan permintaan Jungwon.

Mendapat jawaban dari Jay, Jungwon kesenangan lompat-lompat menuju kamarnya untuk berganti pakaian.

"Jay! Jangan biarin Jungwon ke RSJ." Bisik Sunghoon yang ada di samping Jay.

"Ya emang kenapa si, pelit-pelit banget lo jadi orang."

"Bukan gitu, masalahnya si Heeseung udah mati dan Jungwon belom tau. Kalo dia kesana ternyata kakaknya udah gaada gimana."

"Ya gapapa, bagus dia tau langsung dari pihak RSJnya. Malah kalo lo sembunyiin, lo yang jahat!"

•••

Disinilah mereka berempat berada 'RSJ'. Sunghoon dan Jake ketar-ketir ketakutan melihat ekspresi Jungwon saat mengetahui kabar sebenarnya.

"Kok kesini? Kan ruangan Kak Hee disana." Tunjuk Jungwon kearah lantai 2.

"Kita ga perlu kesana, kamu cukup tau jawabannya dari suster yang ngurus kak Hee." Jawab Jay to the point.

Salah satu suster yang sudah memberitahu Jungwon tentang Heeseung, kini meresa menyesal akibat tidak bisa menjaga pasiennya dengan benar. Jay, Sunghoon, dan Jake terfokus melihat ke arah Jungwon, takut jika anak ini mengamuk setelah mengetahui akan kebenaran sang kakak.

"Bagus deh."

"JUNGWON?!!" Teriak mereka bertiga shock mendengar respon Jungwon yang ternyata jauh dari ekspektasi mereka.

–02z–

TBC~~~

02z [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang