z'12

63 3 0
                                    

"Happy lo akhirnya bisa ketemu ade lo lagi?"

"Ga. Ade gue gajadi pulang. Bokap gue yang nyusul ke sana."

"Lah kok?"

"Tau gitu waktu itu mending gue ikut kalian ke Swiss."

"Sinilah nyusul. Besok kita mau main Ski di Titlis."

"Tuh lo denger sendirikan teriakan Jake."

"Liat nanti aja deh gimana. Udah dulu ya, gue mau beli staples dulu."

"Oke. Kita tunggu kabar dari lo."

Pip! Panggilan berakhir

•••

Sunghoon selalu berfikir. Kenapa masa liburannya menjadi seperti ini. Bukan ini liburan yang ia inginkan.

Kemana plan-plan liburan yang sudah terjadwal rapih yang dengan sekejap langsung musnah begitu saja.

Bertemu dengan adiknya tidak.
Ditinggal teman se-geng nya iya.
Ditambah lagi dengan masalah yang ayahnya sudah tau bahwa dirinya pembalap liar. KACAU.

LIBURAN KALI INI SUNGGUH BERANTAKAN. Sunghoon kesal, sangat kesal dengan dirinya sendiri.

Akhirnya ia merebahkan diri di kasur dan mengurungkan niatnya sekarang untuk membeli staples.

"Besok aja deh."
.
.
.

Keesokannya setelah Sunghoon berhasil membeli staples, ia mampir ke cafe sebentar untuk membeli secup iced americano.

Dimasukkan lah staples tersebut kedalam stapler yang ia bawa. Sunghoon selalu membawa staplernya jika ingin membeli staples, karna takut tidak cocok dengan stapler yang bisa dibilang untuk membeli ukuran isinya agak susah.

Setengah jam sudah ia habisan di cafe tersebut dan mengakhiri untuk kembali pulang saja.

Saat sedang berjalan kaki, Sunghoon bertemu dengan seseorang yang menjadi tangan kanan ayahnya tersebut. "Ini kesempatan emas untuk gue." Batinnya

Tanpa aba-aba ia menarik paksa pria jangkung tersebut ke tempat kosong yang sudah lama terbengkalai. Pria ini segera menepis agar segera terlepas.

"Kenapa kamu menarikku kesini?!"

"Kenapa lo ngadu ke ayah kalo gue balapan liar?" Tanyanya balik.

"Itu memang tugasku, melaporkan apapun yang kamu lakukan sehari-hari."

"Oh jadi lo juga si bajingan yang memata-matai mansion 02z. Ck! Pantes aja gue merasa sering ga nyaman kalo lagi sendirian di mansion."

Tanpa mau menjawab, pria ini hendak ingin pergi meninggalkan anak dari bosnya tersebut. Ia tidak ingin berurusan panjang dengannya.

"Comeonlah, kita bermain dulu sebentar bald guy." Titahnya dengan menekankan kata 'bald guy'.

"Tidak ada waktu untuk bermain denganmu, aku sibuk. Dan sekarang aku mau melaporkan ke ayahmu mengenai kejadian ini." Pergi meninggalkan Sunghoon.

"Fuck you! Bald guy sialan!!" Menendang tubuh pria tersebut sampai tersungkur ke lantai.

"Aarrghh."

"Kita liat, alat apa yang pantas untuk dihias ditubuh lo ini." Sunghoon mengacak tasnya untuk mencari benda yang bisa dipakai untuk bermain.

Stapler.

Ia menemukan stapler dan otaknya langsung terlintas untuk menstapler mulut si pria botak ini. "Ini sangat cocok untuk hukuman yang pantas lo dapetin."

"Mau apa kau." Tubuhnya memundur step by step melihat orang yang ada di depannya melangkah sambil memegang stapler yang ia tekan-tekan mengeluarkan isinya.

"Tentunya bermain dengan lo bald guy. Tidak. Lebih tepatnya menghukum mulut lo yang kotor itu haha."

Step by step Sunghoon menghampiri pria botak ini, detik itu juga Sunghoon langsung mengunci pergerakan pria tersebut dengan sekuat tenaga dan mengambil lidah pria tersebut untuk mensejajarkan dengan bibirnya dan kemudian ia stapler berkali-kali bibir+lidah yang sudah menyatu tersebut.

Tentu saja pria botak yang menjabat sebagai tangan kanan orangtua dari sang anak menjerit-jerit tak karuan, darah yang terus mengalir dari bibirnya tanpa henti. Ingin rasanya melawan, namun tubuhnya berada di kukungan Sunghoon yang membuatnya masih tidak bisa bergerak sama sekali.

"Sekalipun lo bilang ampun, gaakan pernah gue ampuni botak!"

Seakan tidak puas dengan aksinya, ia menambahkan air soda yang ia punya dan menuangkannya ke bibir pria yang ia stepler dan ke kedua matanya.

"Arrghhhhhhmmfftttt."

"Sungguh lebih baik langsung ditebak mati, dari pada merasakan siksaan seperti ini ya tuhan." Batin pria botak yang sudah pasrah akan hidupnya.

Merasa pria botak ini sudah tidak berdaya, Sunghoon menjauhkan tubuhnya dari pria yang ia kukung tadi.

Terakhir sebagai penutupan, Sunghoon mengakhiri permainannya dengan menarik paksa bibir pria yang terstapler tersebut lebar-lebar hingga bibirnya robek dari ujung ke ujung layaknya mirip seperti joker. And now he really dead.

Bagian bibir bawah dan bibir atas terbelah menjadi dua, menyisakan kulit belakang yang masih menyatu sedikit dan menggantung bagian atas kepalanya yang terbelah ke belakang.

"I always win, you know!!! And i'm very satisfied to see this hahaha."

•••

22.40

Sunghoon mengajak Chitos ke tempat dimana ia membunuh orang yang menjadi tangan kanan sang ayah.

Dengan agresifnya juga, Chitos memakan habis tubuh tersebut tanpa tersisa.

"Jake pasti bangga sama gue kalo tau pas pulang ketika dia liat Chitos badannya berisi sehat."

–02z–

TBC~~~

02z [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang