MPD•15

4.8K 245 41
                                    

Happy Reading❤

" MAURA GUE SUMPAHIN GIGI LO COPOT!" teriak Rita sambil berlari dengan kesal. Maura terkekeh mengejar Rita sambil membawa anak katak ditanganya.

Bruk!. Rita tak sengaja menabrak Alena yang sedang mengisi from pemagangan. " Shit! " Alena berjenggit kaget. " Sorry Len! " ujar Rita meminta maaf sambil nggos nggosan.

" RITA YUHUU! " ujar Maura masih dengan membawa anak katak tersebut.

" MAURA BUANG GAK! GELI TAU!" Ujar Rita geli liat anak katak itu. Alena yang melihat temanya itu seperti tom and jerry mendengus kesal. Tidak bisa kah sehari aja hidupnya penuh dengan ketenangan?.

" Permisi! Alena kamu di panggi bu Ayu keruangan nya." ucap seseorang.

" Ah iya makasih infonya Rin!" ujar Alena kepada seseorang itu yang bernama Ririn temanya dari fakultas lain. Ririn mengangukan kepala." Yaudah gue duluan! " ucapnya. " Iya!" balas Alena.

Alena membereskan buku serta formulirnya. " Gue keruangan bu Ayu dulu! " ucap Alena kepada teman temanya. Alena bergegas menuju ruangan bu Ayu. Sampai di ruangan tersebut Alena mengetok pintu.

" Permisi!" ucapnya.

" Masuk!" ucap Bu Ayu dari dalam.

Alena melangkahkan kakinya masuk kedalam. " Maaf bu ada keperluan apa panggil saya?" tanya Alena sopan.

Bu Ayu tersenyum " Surat pengantar kamu sudah saya Ajukan. Tinggal minta tanda tangan dosen pembimbing kamu!" ujarnya.

Alena bersorak senang dalam hati. Akhirnya suratnya udah di ajuin.

Alena tersenyum sopan. " Baik bu. Terimakasih !" ucapnya. Alena menerima surat tersebut dengan senang hati.

Bu Ayu tersenyum " Sama sama " ucapnya.

" Sekali lagi terimakasih bu. Kalo begitu saya pamit izin keluar " ujar Alena pamit kepada bu Ayu.

Bu ayu mengangukan kepala. " Iya. Silahkan!" ucapnya. Alena keluar dari ruangan tersebut.

Tinggal satu langkah lagi. Dosen pembimbing i'am coming!.

Ia membuka surat pengantar tersebut. Membaca bagian bawah tertanda Andreas M.pd dosen pembimbing.

Pak Andreas. Nama dosen pembimbing Alena. Ah Keberuntungan ada di pihaknya. Pak Andreas termasuk salah satu Dosgan disini. Udah Putih, tinggi, ganteng, baik hati pula. Tidak seperti? Ah sudahlah.

Alena segera menuju ruangan Pak Andreas. Sampai di ruangan Alena menghela napas berdehem sebentar sebelum berhadapan dengan dosenya itu. Alena mengetok pintu ruangan Andreas.

" Permisi! " ucapnya.

" Masuk!" ucap seseorang didalam sana. Alena membuka pintu tersebut.

" Permisi Pak And-" ucapnya terhenti ketika melihat Rey yang berada di ruangan Andreas.

Andreas dan Rey berbarengan mentapa Alena. Bedanya Andreas menatap Alena dengan senyum sementara Rey menatap Alena dengan tajam. Ah perbedaan yang signifikan bukan?.

Alena tersenyum canggung. " Permisi Pak! " ucap nya masuk kedalam ruangan.

Andreas menganguk. " Ada keperluan apa Alena?" tanya Andreas.

Alena melirik sekilas kearah Rey yang ternyata sedang menatapnya. Alena berdehem sebentar. Meringankan kegugupanya. Masuk di ruangan yang berisi dua Dosgan membuat nyalinya sedikit ciut. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY POSSESIFE DOSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang