MPD•04

4.6K 199 0
                                    

Happy reading

.
.
.
Mulmed diatas pak Reynald aldi syaputra.
.
.
.

Happy reading❤

Di tempat lain lebih tepatnya di halaman belakang rumah nampak Seorang lelaki yang sibuk mengerjakan suatu berkas penting. Dia adalah Reynald Aldi Syaputra. Putra tunggal dari keluarga Syaputra. Serta pewaris dari syaputra'corps.Keluarga yang terkenal akan bisnis tambang nya dan Salah satu orang terkaya di negaranya

Dia lelaki tampan memiliki paras bak dewa yunani serta rahang yang kokoh, Dada yang bidang, Alis tebal, Hidung mancung, dan Bibir tipisnya yang mengoda. Semua terbalut sempurna di tubuhnya. Namun ada kekurangan dalam dirinya. Sifat dingin dan keras kepala menjadikanya tertutup diri. Cuek dan tak punya hati.


Kaos polo berwarna putih dipadukan dengan jas hitam yang melekat di tubuhnya serta celana pendek berwarna khaki. ditemani dengan aksesoris kaca mata hitam yang menempel di hidung mancungnya.
Seorang Reynald atau biasa dipangggil Pak Rey sedang sibuk berkutat dengan laptop nya.

Entah mengapa udara hari ini terasa gerah bagi Rey, padahal tempat ini begitu luas ditumbuhi pohon kelapa serta terdapat taman bunga dan kolam renang yang luas.

Pemandangan yang indah.

Ia tidak fokus sekarang, Pikirannya bercabang antara pekerjaan dan perkataan Mamanya tadi pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia tidak fokus sekarang, Pikirannya bercabang antara pekerjaan dan perkataan Mamanya tadi pagi.

Perjodohan. Yah Mamanya hendak menjodokanya dengan anak teman lamanya.

Rey menghela napas dengan gusar. Ia tidak berpikir dengan Mamanya.

Bukan maksud apa-apa, dia baru saja menginjak umur 26 tahun, tapi Mamanya merecoki dirinya dengan hal-hal yang berbau pernikahan.

Suara pintu belakang rumahnya terbuka mengalihkan perhatianya,  Anjani mamanya sedang berjalan menuju kearahnya.

Anjani membawa segelas air untuk anaknya itu. " Rey, sayang Mama bawain minum ", ujarnya.

Rey tersenyum menerima minuman itu. " Iya Ma terimakasih " ucapnya.

" Kamu ingat kan kata Mama tadi pagi", ujar Mama sambil duduk di sofa samping Rey, yang tersedia di halaman belakang.

Rey menghela napas. " Iya Rey ingat Ma" ujar Rey sambil melepas kacamatanya.

Anjani tersenyum mengelus surai anaknya dengan lembut. " Kamu setuju kan Sayang? lagi pula anak temen Mama itu cantik dan baik pokonya sesuai sama kamu " ujarnya dengan antusias.

Rey terdiam sebentar. Ia mau tak mau harus menerima perjodohan ini. Tak ingin melihat Mamanya sedih akibat penolakanya. Karna cuma Mamanya yang sekarang ia punya.

MY POSSESIFE DOSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang