14. TAMBAH USIA DI HARI PERESMIAN LEVEL 17

1.6K 87 14
                                    

Hallooo!

Follow, vote dan komentar sebelum baca boleh?

Selamat membaca kisah Angka dan Ayara(⁠⁠)

Btw kalo kalian suka baca AU, '17 Dari Angka' ada versi AU Instagramnya juga, yaa! Bisa kalian baca di akun Instagram @tsaadinda

• • 17 Dari Angka • •

14. TAMBAH USIA DI HARI PERESMIAN LEVEL 17

"Meski bumi luas sekali, aku tetap memilihmu. Dan meski bumi ramai sekali, aku milikmu." Gema Gemilang Angka & Libya Ayara Jemmari, pada hari jadi.

Membahas masa lalu itu ada pentingnya jika dari kedua belah pihak sama-sama setuju untuk membahas. Di malam yang sudah sedikit panjang ini, kedua makhluk yang saling menyukai ini sudah sepakat untuk menyimak beberapa kejadian lalu yang hadirnya sudah lebih dulu sebelum mereka berdua dipertemukan.

Libya Ayara Jemmari, perempuan itu sedang berdiri di depan cermin yang ada di sudut kamarnya. Saat ini dia sedang memakai setelan baju tidur berwarna biru muda dengan pita kecil yang menghiasi bagian kantong pada baju atasannya. Ayara tersenyum ketika memakai kalung dengan cincin yang dipilih menjadi liontin itu. Sesekali dia berputar di depan cermin sembari mengibaskan rambutnya yang sejak tadi dibiarkan tergerai saja. Hanyut dalam tingkahnya, suara cowok yang sangat dia kenali berhasil membuat Ayara berdiam diri seperti patung. Buru-buru Ayara mengambil handphone miliknya yang dia letakkan di atas tempat tidur.

"Ay?"

"Ayara...." Angka menyebut nama perempuan itu hingga beberapa kali.

Dari kejauhan Ayara menjawab Angka. "Hallo! Iya Angka. Kamu udah pulang?" tanyanya.

"Baru pulang, Ay. Lama nggak nunggu akunya?" tanya Angka yang tadi meninggalkan Ayara saat sedang melakukan panggilan suara.

"Lumayan lama sih... memangnya tempat beli makanan kucingnya jauh ya, Angka?" tanya Ayara penasaran.

"Cuma butuh waktu 5 menit untuk sampai ke rumah lagi. Tapi tadi di jalan aku ketemu sama sahabat aku di SMP. Jadi ngobrol sedikit," jawab Angka tentu dengan kalimat penjelasannya.

"Jadi Angka punya sahabat, ya?" ucap Ayara bertanya dengan antusias sekaligus lega karena mengetahui bahwa pada masa kesedihannya, Angka mempunyai sosok sahabat yang berada di sisinya.

"Aku belum bilang, ya?" ucap Angka.

"Belum," jawab perempuan itu.

"Namanya Rangga, Aruna, Vina, Wulan dan aku. Mereka berempat bisa dibilang orang-orang yang paling dekat dengan aku di kelas waktu SMP. Aku kasih tau namanya dulu, ya, Ay. Semoga nanti mereka bisa ketemu dan menyapa kamu secara langsung. Tadi aku juga sudah bilang sama Rangga, kalo ada cewek yang namanya, Libya Ayara Jemmari sudah berhasil mencuri hati aku. Terus dia ketawa, kasih selamat dan juga titip salam untuk kamu," ujar cowok itu.

"SERU DONG! Salamnya diterima ya, Rangga. Bilang ke mereka ya, Angka. Ada terimakasih dari aku karena mereka sudah mau jadi sahabat kamu sejak waktu itu." pinta Ayara. Sebenarnya dia sedikit terkejut karena di antara keempat sahabat Angka hanya satu yang laki-laki. Tapi tidak apa-apa lagi pula yang namanya sahabat akan tetap menjadi sahabat bukan?

"Kalau sahabat kamu, Ay? Salsa saja?" tanya Angka mencari tahu.

"Salsa saja. Mungkin ada banyak teman yang dekat dan kelihatan sangat akrab sama aku tapi yang namanya sahabat, cuma Salsa. Yang lain hanya teman yang saling kenal tapi tetap ada batasnya. Kalau Salsa itu kembaran aku, aku sedih dia juga sedih, aku nangis dia juga nangis, aku bahagia, dia lebih bahagia. Begitu juga sebaliknya, aku cuma butuh Salsa yang aku anggap sahabat. Cukup satu tapi yang paling mengerti." Ayara memperkenalkan sahabatnya itu dengan amat bangga, dengan haru dan juga dengan rasa beruntungnya.

17 Dari AngkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang