Hallooo!
Follow, vote dan komentar sebelum baca boleh?
Selamat membaca kisah Angka dan Ayara(◕ᴗ◕✿)
Btw kalo kalian suka baca AU, '17 Dari Angka' ada versi AU Instagramnya juga, yaa! Bisa kalian baca di akun Instagram @tsaadinda
• • 17 Dari Angka • •
Semisal ada yang bertanya, kenapa cintamu selalu bertambah besar hanya untuk satu orang? Mungkin salah satu jawabannya adalah karena dia sosok yang diberi semesta dan bisa disebut sebagai manusia yang tepat.
Katanya... jika seorang Ibu dari pihak perempuan sudah berani memberi salam kepada laki-laki yang sedang mendekati anaknya, itu artinya lampu hijau mungkin sudah mulai menyala di antara mereka.
"Ada salam dari Ibu," ujar Ayara pada Angka yang sedang menyetel gitar miliknya.
Spontan Angka meninggalkan kegiatannya begitu saja. "Ibu bilang apa aja?" Dengan antusias Angka ingin tahu.
"Rahasia! Ini obrolan antara Ibu dan anak perempuannya tau. Bagian Angka cukup sampai dapat salam dari Ibu," ujar Ayara yang tidak akan membuka suara tentang obrolannya dengan sang Ibu pagi tadi.
Angka yang merasa dicurangi tetap membujuk Ayara agar bercerita lebih panjang lagi, sebab tentu saja rasa senang begitu menghiasi perasaannya saat ini.
"Kata Ibu... kamu nggak boleh jahatin aku," ucap Ayara tertawa kecil setelahnya.
"Ada lagi?" tanya Angka serius.
"Kata Ibu, tolong jagain anak bungsunya yang satu ini. Cuma itu aja sih, Angka. Kata Ibu kalo kebanyakan takut nanti membebani Angka." Jujur saja semua perkataan Ayara memang benar-benar diucapkan oleh Ibunya pagi tadi.
"Itu artinya sudah ada lampu hijau dari Ibu, ya, Ay?" tanya cowok itu dengan senangnya.
Ayara mengiyakan dengan gerakan kepalanya. Dengan senyuman tipis dia berkata lagi.
"Jangan bahagia dulu, Ayah aku masih lampu merah, lo, Angka." Ayara tertawa setelahnya.
"Aku suka lampu merah, karena di sana aku bisa beli bunga yang di jual sama orang-orang. Di lampu merah juga aku bisa berhenti sejenak sambil berpikir nanti akan ada apa ya? Lampu merah akan terasa menyenangkan Ay, kalo ada kamu di samping aku. Kita lalui lampu merah dari Ayah kamu sama-sama, ya?" pinta Angka serius dengan perkatannya.
"Aku sadar Ay, yang namanya meminta cinta sama cinta pertama kamu di dunia ini memang sulit. Aku tau, cinta pertama kamu ya calon mertua aku itu." Dengan tawa Angka menyadari bahwa perkatannya terdengar sangat ambigu.
Lagi pula kenapa tiba-tiba cowok itu berpikir bahwa Ayah Ayara adalah calon mertuanya? Dengan umur mereka yang masih terlalu dini, sepertinya berkata seperti itu hanya akan terdengar seperti khayalan dari seorang anak remaja berseragam putih abu-abu.
Ayara tidak menanggapi dengan begitu serius, memang dasar saja, cowok itu gemar sekali menggoda. Tapi meski begitu tidak ada salahnya untuk berharap bukan? Semoga mulai hari ini dan seterusnya hanya ada satu sosok yang terus-terusan bersama dengan Ayara.
Karena, Ayara tidak ingin memulai lagi dari awal hanya untuk sebuah perkenalan yang isinya begitu-begitu saja. Dan... kalau bisa, hanya laki-laki bernama Gema Gemilang Angka itu yang dia beri izin untuk mengetahui segala cerita tentang dirinya kelak.
Jika nanti semesta tidak berpihak, mari kita lihat seberapa lama perempuan bernama Libya Ayara Jemmari itu butuh waktu untuk berdamai pada segala hal yang sudah saling berkaitan itu. Sebab dia tetap percaya bahwa setiap masa pasti ada pemenangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/274943466-288-k439566.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
17 Dari Angka
Jugendliteratur"Dalam diriku, aku mencintaimu." -Gema Gemilang Angka "Dan cintaku, jatuh padamu begitu saja." -Libya Ayara Jemmari 5% Fiksi, Sisanya • • • Judul lama: GEMAYARA © tsaadinda