Sider di caplok Megalodon …ᘛ⁐̤ᕐᐷ
Jeno dengan lemas bersandar pada dinding kamar mandi, dia tidak tau mengapa dia mual mual dan merasa sedikit pusing, seperti seseorang yang tengah mengalami Morning sickness.
Brak!
Suara pintu yang di buka dengan kasar membuat Jeno dengan cepat mencuci tangan dan mulutnya, lalu mengelapnya dengan handuk dan segera berjalan keluar dari kamar mandi.
"Lo beresin rumah, gue mau sekolah sama Yangyang" Ucap Mark menatap Jeno dengan wajah tanpa ekspresi. Jeno menganggukkan kepalanya. Namun saat Mark berbalik dan ingin berjalan keluar, Jeno segera mearik ujung baju Mark.
Membuat Mark mengerutkan alisnya dengan tidak senang.
"Apa?!" Seru Mark menatap tajam Jeno.
Jeno segera berbicara menggunakan tangannya.
"Kak, kenapa aku mual mual?"
Mark yang tidak mengerti bahasa isyarat sama sekali malah semakin mengerutkan keningnya membentuk tiga garis hitam.
"Lo kalo bisu gak usah berusaha ngomong sama gue!"
Brak!
Jeno sedikit berjengit tatkala Mark dengan kasar membanting pintu kamarnya. Dia menatap pintu kamar yang kini tertutup rapat dengan nanar. Dia hanya ingin bertanya, mengapa harus memarahi sampai begitunya.
Tak ingin berlarut larut, Jeno dengan cepat membersihkan tubuhnya, setelahnya dia mengenakan kaos putih yang langsung dia tutup menggunakan hoddie kebesaran miliknya.
Huh... Aku semakin kurus fikir Jeno menghela nafas panjang saat melihat pantulannya di cermin.
Jeno menggelengkan kepalanya dengan cepat dan berlari kecil mengintip dari arah jendela apakah mobil Mark sudah pergi. Dan yap Mark sudah pergi.
Tanpa menunggu lama, Jeno dengan cepat turun ke bawah, pertama tama dia menuju ke arah dapur untuk memasak dan membersihkan dapur, setelah selesai memasak dia lanjut membersihkan ruang tamu dan ruang keluarga, lalu Jeno keluar dari dalam rumah untuk membuang sampah.
"KAK GEMES!"
Suara teriakan membuat Jeno dengan kaget berbalik secara spontan, di lihatnya ketiga anak laki laki yang sudah lama tidak pernah dia temui tengah berjalan ke arahnya dengan senyum lebar.
"Kakak darimana aja?" Ucap Chenle menatap Jeno dengan tatapan penuh tanya.
Hening...
"Kak? Kok Kakak sekarang tinggal di rumah Kak Mark?" Tanya Chenle lagi karna tak mendapat jawaban.
Jeno diam, dia ingin menjawab pertanyaan Chenle menggunakan bahasa isyarat, namun dia ragu mereka akan mengerti, tapi pada akhirnya dia mengangkat tangannya untuk berbicara.
"Aku gak darimana mana, sekarang aku tinggalnya di sini... Lama tidak berjumpa..."
Jeno tersenyum tipis. Chenle, I.n, dan Jisung yang melihat gerakan Jeno langsung membulatkan mata karna terkejut.
"KAKAK BISU?!"
Seru ketiganya dengan tatapan tak percaya ke arah Jeno. Jeno dengan cepat menganggukkan kepalanya masih dengan senyum tipis di bibirnya.
"Wah wah! Chenle gue liat lo punya banyak buku di perpustakaan lo, pasti ada kan buku paduan belajar bahasa isyarat? Keknya gue harus belajar giat nih!" Ucap Jisung dengan semangat membara.
"Eh eh! Jangan lupain gue, gue gini gini kalo belajar cepet, palingan seratus tahun juga bisa!"
"Aduh! Apaan sih?!" I.n melotot tajam pada Jisung yang menoyor kepalanya sembarangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfection Series 3 : W I C A R A ✓
DiversosLanjutan dari RUNGU Kebersamaan terpaksa ini apakah akan bertahan lama? "LO BUAT GUE JIJIK TAU GAK?!"_Mark "...."_Jeno ( .◜‿◝ ) Bxb Mark Top Jeno Bot With Yangyang Bot