8. Who?

1.7K 269 19
                                    

Hari ini adalah hari kepulangan Jeno dari rumah sakit. Setelah tiga hari di rumah sakit dan di temani oleh Mark, Akhirnya Jeno pulang. saat dia baru saja turun dari mobil dengan perlahan lahan, netranya tak sengaja menatap beberapa sosok pemuda yang tengah berdiri di depan rumah Mark dengan deretan koper besar di belakangnya. Sepertinya baru turun dari bandara. Bahkan Mark yang baru saja turun dari mobil langsung mengerutkan alisnya melihat banyak sekali orang di depan rumahnya.

"Pak supir, simpan aja mobilnya di garasi" Ucap Mark pada  Supir yang tadi membawa mereka.

"Baik Tuan" Ucap Pak supir segera melakukan tugasnya.

Pemuda pemuda tersebut yang mendengar suara bising segera berbalik, memperlihatkan wajah wajah tampan mereka yang langsung membuat Jeno tertegun di tempatnya. Kakinya mulai bergetar, tanpa sadar dia mundur selangkah demi selangkah.

"JENO!!!"

Jsgwjahjwksvsywhw (anggap saja suara ribut langkah kaki lari ke arah Jeno)

"JEN CASSEU KANGEN SAMA KAMU!"

Jeno menggeleng gelengkan kepalanya, dia mengulurkan tangannya menahan tubuh Lucas yang sudah mau menubruknya. Yang benar saja, dia baru saja pulang dari rumah sakit.

"Jen...?"

Berbeda dengan Lucas, yang lain terlihat sangat terkejut melihat penampilan Jeno yang kurus dan terlihat kurang terawat sekarang ini, berbeda dari yang dulu imut dan sangat berisi.

"Kamu kemana aja gak ngabarin?!" Ucap Lucas dengan tampang khawatir menatap Jeno.

"Ssstt! Ssst!"

"Apa?" Lucas menoleh pada Haechan yang berada di sampingnya dengan kesal.

"Lo liat keadaan Jeno dulu deh mendingan" Bisik Haechan pelan. Lucas mengerutkan alisnya dan langsung menatap Jeno dari atas sampai bawah, dan langsung tertegun.

"Ini.... J-jen....?" Lirih Lucas menatap Jeno dengan mata Khawatirnya yang sudah hampir memerah.

Mark yang sejak tadi melihat interaksi mereka hanya diam menatapi dari kejauhan.

Jeno menggigit bibir bawahnya, dia berbalik berusaha agar Lucas dan yang lain tidak dapat melihat ke adaannya. Namun Lucas dengan lembut menyentuh bahu Jeno yang terlihat rapuh, lalu membuat Jeno agar berbalik secara perlahan lahan.

"Jen... Ini Casseu... Kamu gak kangen sama Casseu..." Ucap Lucas pelan, menahan air matanya yang sudah di ujung mata.

Jeno menunduk, tak berani menatap Lucas, dia tidak dapat mendengar apa yang Lucas bicarakan. Ric nya sudah benar benar rusak kemarin karna jatuh ke dalam bak kamar mandi di rumah sakit.

"Dia gak pale Ric dongo!" Celetuk Felix yang menyadari bahwa Jeno tidak menggunakan Ric nya. Maklum, sudah pengalaman dengan Ric Jeno.

"Eh? Lah iya baru sadar" celetuk yang lainnya yang baru sadar kalau Jeno tidak menggunakan Ric.

Lucas mendongakkan dagu Jeno dengan perlahan agar menatapnya, lalu mulai menggunakan bahasa isyarat yang biasa dia gunakan dengan Jeno.

"Kemana saja? Tidak kangen aku?"

Jeno sontak menggelengkan kepalanya dengan cepat. Dia meraih tangan Lucas, menggenggamnya dengan kuat sekilas, lalu melepaskannya. Dan mulai ikut berbicara menggunakan bahasa isyarat.

"Aku di sini. Aku kangen kamu"

Mata Jeno berkaca kaca, dia ingin memanggil nama Lucas, namun apa daya dirinya tidak dapat melakukannya sekarang. Jeno langsung saja memeluk Lucas namun tidak terlalu erat, dia takut luka di perutnya akan terbuka karna baru saja sembuh.

Casseu... Casseu... Casseu... Hiks... Casseu... Kamu akhirnya datang menjemput Nono Hiks....

Felix, Seungmin, Haechan, dan Jaemin saling melirik, merasa ada sesuatu yang salah dengan Jeno. Biasanya jika begini, Jeno akan merengek menyebut nyebut nama Lucas berkali kali. Namun sekarang hanya terdengar suara isakan kecil saja.

Sedangkan Hyunjin dan Renjun masih terkejut dengan keadaan Jeno. Mereka saling melirik dengan sorot mata yang tidak dapat di jelaskan.

"Kalin ini siapa?"

Sebuah suara mengganggu kegiatan mereka. Jeno dengan cepat melepaskan pelukannya, membuat Lucas mengerutkan alisnya dan langsung menatap ke arah sumber suara.

"Maaf, dia keluarganya Jeno. Dan Kamu?" Ucap Jaemin dengan sopan menatap Mark.

"Oh, jadi kalian keluarganya. Gue Suaminya" Ucap Mark dengan ekspresi datarnya. Membuat Lucas dan yang lainnya juga Jeno terkejut.

Jeno terkejut karena Mark mau saja mengaku sebagai suaminya, padahal selama ini selalu saja tidak mau mengaku sebagai suaminya.

"APA?!"

Mark menutup telinganya yang berdengung. Dia melirik Lucas dan yang lainnya dengan tatapan tajam. Begitupun dengan Jeno yang menatap tajam Mark.

"Cuma suami sementara, sekarang udah bukan suaminya lagi, sono bawa pulang orangnya. Kasian banget hidupnya sengsara" Mark dengan santainya melirik Jeno sekilas dan langsung berbalik, berjalan memasuki rumah.

Lucas mengepalkan kedua tangannya dan bersiap untuk mengejar Mark ketika mendengar ucapan tersebut. Namun dengan cepat di tahan oleh Jeno. Dia menoleh menatap wajah Jeno yng sudah di penuhi air mata.

Dadanya terasa sakit, sangat sakit, sesak di mana mana melihat orang yang di sayanginya kini menjadi seperti ini. Tanpa sadar cairan bening melintasi pipinya.

"Jen... Kasih tau aku, apa yang sebenernya terjadi?" Ucap Lucas dengan lembut mengusap pipi tirus Jeno. Jeno menggelengkan kepalanya. Namun tangannya berbicara.

"Aku... Aku tidak bisa bicara"

Bagai tersambar petir, Lucas kembali di kejutkan oleh apa yang di katakan Jeno. Dia menatap tak percaya pada wajah Jeno yang semakin menangis.

"Kamu gak bisa ngomong?! Kamu bisu Jen?!" Seru Lucas menangkup wajah Jeno, menatap kedua mata sayup di hadapannya dengan cemas. Jeno mengangguk. Runtuh sudah, Lucas merasa Lututnya selemah.

"LUCAS!" Seru yang lainnya saat melihat Lucas hampir saja luruh ke tanah jika Seungmin tidak menahannya.

"G-gue... Gue gak papa... Gak papa... Sumpah gue beneran gak papa... Iya gak papa... Gue gak papa...." Lirih Lucas dengan tatapan kosong, dia belum dapat menerima informasi yang baru saja di cerna olehnya.

"KAKAK GEMES! DEDE DATANG!"

Suara seruan mengganggu kegiatan mereka. Seketika mereka menoleh ke arah sumber suara, sedangkan Jeno yang melihat yang lainnya menoleh ikut menoleh. Terlihat ketiga anak laki laki berlari kecil menghampiri mereka.

Chenle dengan senyum lebarnya langsung berdiri di hadapan Jeno. Dia mengulurkan tangannya, menyerahkan setangkai Bunga Mawar putih yang dengan iseng di belinya saat jalan ke rumah Mark.

"Ini buat Kak Gemes" Ucap Chenle meraih tangan kurus Jeno dan membiarkan Jeno menggenggam bunga tersebut. Jeno tersenyum tipis lalu mengusak surai Chenle dengan lembut. Membuat sang empunya tersenyum senang.

"Kalian siapa?"

Chenle, I.n dan Jisung yang menyadari keramaian akhirnya menatap Lucas dan yang lainnya yang tengah duduk di tanah.

"Keluarganya Jeno, kamu siapa?" Ucap Lucas menatap Chenle dengan intens.

"OUH KELUARGANYA! EH TUNGGU! KALIAN?!"

"KALIAN YANG NYULIK KAK GEMES!!! MAU NYULIK LAGI YA?!" Teriak ketiganya langsung berdiri di depan Jeno, melindungi Jeno di belakang mereka sembari menatap Hyunjin dan Renjun dengan tampang galak.

?????


















































yoit

Kapan sih saya tobat menyiksa Jeno •́  ‿ ,•̀

See u~

Imperfection Series 3 : W I C A R A ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang