4.Canggung

150 70 95
                                    

Happy Reading All🤎

Don't forget to vote, comment and share

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Don't forget to vote, comment and share

__________••V••_________

Matahari kembali bersinar dengan terang, cahaya hangat yang dihasilkan perlahan masuk menerobos gorden transparan nan Aesthetick itu.
Dari balik selimut terlihat seorang gadis yang tertidur dengan menggunakan seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya, hal itu dikarenakan kemarin saat pulang sekolah Alex langsung mengajaknya jalan-jalan untuk membeli beberapa buku, setelah itu mengajaknya bermain di salah satu funstation yang terletak tidak jauh dari toko buku tersebut, dan berakhir di sebuah caffe langganan mereka, hal itu cukup menguras tenaga Lexxa hingga membuatnya malas sekali untuk berganti pakaian.

Lexxa mulai membuka matanya secara perlahan saat jam wekernya berbunyi nyaring, ia berusaha bangkit dari tidurnya sambil memegangi kepalanya yang masih terasa sakit akibat terlalu lama menangis semalam, tenggorokannya pun entah mengapa ikut menjadi sakit juga.

Lexxa berjalan menuju nakas untuk mengambil segelas air putih yang biasanya selalu tersedia di sana, namun ia lupa bahwa semalam air itu sudah dihabiskannya untuk minum obat, akhirnya Lexxa memutuskan untuk mengisi ulang gelas yang sudah kosong itu.

Saat hendak turun dari tangga tiba-tiba ia dikejutkan dengan keberadaan seorang pria yang masih tertidur pulas di sofa.

spontan tangannya langsung meraba-raba ke arah aset paling berharga miliknya, setelah dirasa tidak ada keganjalan dan tidak ada yang kurang gadis itu menghembuskan napas lega.

"Hufftt, gak mungkin lah Alex berani macem-macem ke gua" Gumamnya dalam hati.

"Bangun woy." Suara gadis itu terdengar jelas di kuping Alex, akan tetapi bukannya malah bangun pria itu justru hanya menggeliat sebentar kemudian melanjutkan tidurnya kembali.

Sejenak gadis itu berpikir bagaimana ia harus membangunkan pria yang sangat sulit untuk dibangunkan itu, sebelum pada akhirnya ia melihat cahaya matahari yang memberinya sebuah ide.

Dengan cepat ia melangkah menuju jendela dan langsung membuka gorden itu dengan lebar sehingga cahaya matahari masuk tepat mengenai wajah Alex.

Namun usahanya gagal, pria itu hanya menghindar dari paparan sinar matahari dengan menutup wajahnya menggunakan hoodie yang sebelumnya ia jadiakan bantal.

Lexxa mendecak pelan, ia tak ingin menghabiskan waktunya hanya untuk membangunkan pria yang ada di hadapannya itu.

"YAKK SAEKKIA BANGUN!" Gadis itu menarik hoodie yang menutupi wajah Alex.

Lagi-lagi Alex hanya menghindar dengan membiarkan hoodienya direbut.

Lexxa berdecak pelan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Pantesan tiap pagi suara emaknya sampe sini ternyata begini toh kelakuan anaknya.".

Sefrekuensi {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang