📌Janlup votment nya bestii.
Happy Reading All🤎
________••V••________
Lexxa saat ini sedang duduk di sebuah kursi rotan yang terletak di balkon samping kamarnya. Dingin tidak terasa lagi saat angin malam mulai menyapa kulit gadis itu.
Matanya menatap lurus ke atas melihat bintang-bintang yang bersinar dengan indah.
Sesekali gadis itu tersenyum getir mengingat perkataan Sena sore tadi.Gadis itu kembali memejamkan matanya, mengingat kepahitan akan kehidupan di masa lalu yang hingga sampai saat ini masih terus menghantuinya.
Dadanya begitu sesak, ingin sekali ia bisa menceritakan semua apa yang ia sembunyikan selama ini, akan tetapi rasa takutnya yang begitu besar membuat gadis ini lebih memilih untuk bungkam, entah sampai kapan ia sanggup untuk memendamnya.Sebuah sentuhan lembut yang mendarat di kepalanya membuat gadis itu menoleh ke arah pemilik tangan tersebut.
"Bisa nangis juga Lo?" Ledek Alex ketika ia melihat mata sembap gadis itu.
"Haha yaiyalah..gw bukan batu Lex, lagian gw nangis juga karena bahagia ko bukan sedih." ucap Lexxa berbohong sembari memperlihatkan sebuah senyuman yang dipaksakan olehnya.
Alex berjalan mendekati Lexxa, kemudian ia duduk di hadapan gadis itu, tangannya terlipat di depan dada, tatapannya naik ke atas mengikuti Lexxa yang kembali menatap langit malam yang dihiasi dengan ribuan bintang-bintang.
"Tadi bunda mampir ke rumah gw."
Gadis itu langsung menoleh begitu Alex menyebut kata 'bunda'"Terus bunda ada cerita apa?" Tanya Lexxa penasaran.
"Cuma cerita semua hal yang tadi lo lakuin pas sama bunda." jawab Alex singkat.
Pria itu menghela napas pelan. "Lo gak perlu bohong ke gw xa, gw udah tau semuanya."
"Lo bebas ngeluarin emosi lo ke gw, gak ada yang perlu lo takutin. Kalo lo emang mau nangis yaudah nangis aja, kalo lo mau marah, marah aja xa gw udah biasa ngadepin semua sikap lo, dan kalo emang lo mau cerita, ceritain semua ke gw, gw siap dengarin semua cerita lo kapan pun itu."
Lexxa terdiam beberapa saat. sebelum pada akhirnya suara tawa kecil keluar dari mulutnya. "Haha.. kalo dipikir-pikir bodoh juga ya gw Lex, buat apa coba tadi gw capek-capek ngomong ke bunda padahal gw udah tau semua itu bakal gak guna, bunda pasti bakal tetap ngelakuin apa yang dia mau."
"Husstt, gak boleh ngomong gitu. Gak ada salahnya kan dicoba dulu, kali aja bunda entar berubah pikiran."
Mata Lexxa kembali berkaca-kaca saat Alex menatapnya dengan tatapan yang begitu sendu.
Ia menundukkan kepalanya agar pria yang berada di hadapannya itu tidak melihat air matanya yang kini sudah mulai berjatuhan.
"Nangis Xa kalo emang itu bisa buat lo merasa lebih baik, gak usah ditahan." Ucap Alex begitu mendengar sebuah isakan kecil yang keluar dari mulut gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sefrekuensi {ON GOING}
Genç KurguTentang seorang gadis yang memiliki trauma kerena kejadian di masa lalunya. Tentang seorang gadis yang berasal dari keluarga broken home yang membuat kehidupnya tidak berwarna. Tentang seorang gadis yang hanya memiliki satu sahabat yang sangat tulus...