📌Dont forget votmentnya bestii
Happy Reading All🤎
________••V••________
Kringgg..kringgg... kringgg....
Bel pulang sekolah berbunyi, waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba.
Kini seluruh murid bergegas pergi meninggalkan sekolah itu, kecuali pria yang saat ini masih berdiri di depan pintu gerbang sekolah.Mata pria itu memencar mencari seseorang yang hendak diajaknya berbicara.
Sudah sekitar 20 menit pria itu berada di sana namun orang yang ia tunggu belum juga menampakan dirinya.Pria itu kembali melirik jam tangannya, sebelum pada akhirnya ia berlari ke arah seorang pria yang baru saja hendak memasuki mobilnya.
"Lex." panggil Gibran yang membuat pria itu menoleh ke arahnya.
"Lexxa mana?" Tanyanya dengan napas yang ngos-ngosan.
Alex menatap datar pria itu, sedatar omongan yang saat ini ia ucapkan. "Ngapain lo nyariin dia? Di suruh Rayn?"
Tepat seperti dugaan Gibran, pria itu pasti tidak akan menyukai kedatangannya, tentu saja dengan alasan ia adalah kakak sepupu dari orang yang pria itu benci, namun sebisa mungkin Gibran memperlihatkan senyumannya. "Gw mau ngomong sama dia dan gw gak disuruh siapapun."
Alex berdecak kesal. "Dia sakit, untuk saat ini tolong biarkan dia istirahat dulu." ucapnya memberi penegasan.
"Plis Lex, kali ini aja." Pinta Gibran dengan muka yang memelas.
Alex menghela napas pasrah, ia tak ingin membuang-buang waktunya hanya untuk berbicara dengan pria itu.
"Ikut gw."
••V••
Setelah 45 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah Alex.
Saat ini Lexxa sedang berada di rumah pria itu, keadaanya yang belum pulih mengharuskan gadis itu tinggal di sana selama beberapa hari kedepan.Tokk.. tokk.. tokk...
"Mah, mamaaahh." Panggil Alex sambil terus mengetok pintu rumahnnya tanpa henti.
"Iyaa sabar Alex!" Terdengar suara teriakan Lyana dari dalam sana.
"Kamu itu kebiasaan ya Lex kalo ngetok pintu itu gak cukup seka—" Ocehan Lyana terhenti begitu ia melihat seorang pria yang berada di belakang putranya itu.
"Eh kamu bawa teman Lex, kenapa gak bilang dari tadi?" Ucap Lyana sambil tersenyum ramah ke Gibran.
Lyana menatap Gibran dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, hal itu membuat Gibran menjadi sedikit canggung.
"Siang tante, nama saya Gibran." Pria itu memperkenalkan dirinya dengan sopan.
"Siang Gibran, kamu teman barunya Alex ya?"
Lyana langsung bisa menebak karena selama ini Alex tak pernah mengajak orang lain ke rumahnya selain Lexxa, Zea dan Devano."Iya tan hehe." Jawab Gibran sambil tersenyum kaku.
"Ayok silahkan masuk." Lyana mempersilahkan.
Kedua pria itu kini duduk bersampingan di sofa ruang tamu.
"Tunggu sebentar ya biar tante siapin minum dulu." Ucap Lyana yang hendak pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sefrekuensi {ON GOING}
Teen FictionTentang seorang gadis yang memiliki trauma kerena kejadian di masa lalunya. Tentang seorang gadis yang berasal dari keluarga broken home yang membuat kehidupnya tidak berwarna. Tentang seorang gadis yang hanya memiliki satu sahabat yang sangat tulus...