"Aku bakal traktir kamu lunch sepuasnya!"
Beberapa orang yang melihatku bersama dengan Nanda tampak mengangkat alisnya keheranan, kehadiran Nanda dengan seragam lorengnya di antara dominasi para pria berkemeja rapi dengan warna monoton serta berdasi dan juga memakai jas membuat Nanda tampak mencolok dan berbeda.
Tentu saja hal ini membuat orang-orang, baik laki-laki maupun perempuan menoleh ke arah Nanda dua kali, penasaran dengan yang di lakukan pria Berseragam Abdi Negara ini di kantor periklanan.
Tapi selain penasaran apa yang di lakukan seorang pria berseragam militer sepertinya di tengah kantor sipil, wajah tampan Nanda yang semakin gagah dalam balutan seragamnya tentu saja menjadi pemandangan menyegarkan untuk para wanita yang mulai bosan dengan para pria berkemeja monoton yang menjadi santapan kami setiap detiknya.
Tatapan penuh minat dari wanita yang melirik Nanda sama sekali tidak membuat pria yang ada di sebelahku ini risih, rasa kepercayaan dirinya yang tinggi semenjak dulu karena good looking tampaknya membuat Nanda tidak masalah dengan tatapan mata yang terarah padanya.
Jika seperti ini, justru aku yang merasa Insecure berjalan bersisian dengannya, tidak tahu kenapa aku merasa terbanting sekali dengan penampilan berwibawa Nanda dalam seragamnya sekarang. Harus aku akui jika Nanda tampak kharismatik dalam seragam kehormatannya ini. Masih ingatkan kalian pada sempurnanya Kirana yang mengejar Nanda di kali pertama kami bertemu setelah sekian lama. Wanita secantik dan seanggun Kirana saja di acuhin dan nggak di anggap sama sekali oleh mahluk tengil ini.
Bahkan Kirana sampai harus meminta tolong pada Jehan juga untuk menjadi jembatan antara mereka, dan sialnya untuk Jehan yang membawaku agar tidak terlalu kentara niatnya dalam mencomblangkan adiknya, ternyata aku juga mengenal Nanda dan tidak mau di ajak kompromi dan justru mengacaukan segala rencannya Jehan.
"Kamu dari mana memangnya, Nan? Nggak mungkin kan seorang Tentara bisa sebebas ini berjalan-jalan sesuka hatinya? Perlu kamu ingat, Papaku juga seorang Polisi, sedikit banyak aku tahu aturan kalian."
Nanda melihatku sekilas sebelum dia kembali menatap lurus ke depan, "aku tadi dampingi Wadanyon yang ada urusan di sekitar kawasan ini, Ra. Dan ternyata urusannya selesai lebih cepat, jadi ya coba-coba iseng berhadiah minta izin dari beliau buat kesini, ternyata di izinin."
KAMU SEDANG MEMBACA
YURA Married With Enemy
RomanceYura Wirawan, dalam hidupnya jika ada yang di bencinya itu adalah seorang bernama Nanda Augusta, teman SMAnya yang selalu tidak pernah absen dalam membully-nya. Mulai dari menyebutnya sebagai mata empat karena dia yang selalu mengenakan kacamata ba...