Chapter 9 || Ancaman Yang Menyebalkan

2.8K 587 33
                                    

Sekarang [Name] sudah berada di depan pintu rumah nya. [Name] berharap setelah ia memasuki rumah, keadaan rumah bersih sebersih bersih nya.





Kreeaakk.





Saat di buka untung saja penampilan rumah bersih dan adem. serius enggak berantakan, mulai dari lantai nya yang bersih, meja, sofa, dll.





Saat ingin melangkah maju lagi, [Name] melihat ke empat makhluk kecil yang bertugas untuk membersihkan rumah sedang tertidur pulas di sofa.





"Pasti capek ya.... biarin aja lah mereka tidur," sambil mengelus pelan rambut Hinata, tapi bersamaan dengan itu juga [Name] melihat ketiga makhluk kecil di saku baju nya ikut tertidur.





"Eh pada tidur semua nih?" Heran [Name], [Name] juga sekalian sambil mengecek jam di rumah.





"Sekarang sudah jam 14:40 ya? Wah lama juga aku milih-milih baju tadi,"





Padahal rencana nya [Name] pengen sore ini jam 15:00 nyobain baju sama makhluk kecil lainnya, tapi karena sebagian kelelahan yaudah, Diundur malam.





"Ini cara angkat mereka gimanaaa?" [Name] bingung, ada keinginan untuk membangun kan mereka tapi kasian. Kalau tidak di bangunkan gimana [Name] mau ganti baju? Sekarang [Name] bingung.





Tapi [Name] akan berusaha mengangkat mereka tanpa terbangun! Jika terbangun itu adalah kesalahan untuk [Name].





"Yaakk pelan-pelan, jangan gegabah, jangan tremor ayok bisa yuk tangan nya," [Name] mengangkat Sakusa terlebih dahulu dan berhasil di pindahkan tanpa terbangun.





"Kenma lagi," [Name] mengangkat pelan si Kenma, saat hendak di angkat. Nyaris saja Kenma terbangun kalau [Name] tidak menahan tangan kanan nya.





"Tremor parah ini,"





"Sekarang Kita, kalau Kita bisa lah ya," dan ketiga makhluk kecil yang di saku [Name] berhasil di angkat ke sofa.





"Selesai.... okeh sekarang aku lagi yang istirahat," [Name] berjalan menuju arah kamar nya sambil membawa baju kecil yang di beli tadi.





Saat ingin melangkah ke kamar, nyaris saja [Name] memijak Suna. Disitu juga Suna dengan reflek nya menghindar.





"Eh maaf maaf maaf, nggak lihat tadi. Ga kenapa-kenapa kan? Kalau ga kenapa-kenapa syukurlah. Udah dulu ya mau ke kamar pengen istirahat," Ucap [Name].





Suna hanya melihat kepergian [Name] dari hadapan nya, sebenarnya Suna juga nggak peduli mau kemana [Name]. Toh pasti ada di rumah juga pikir Suna.





"Yang lain nya lagi tidur? Kita-san juga ya.... kesempatan untuk memfoto!" Suna langsung menaiki sofa yang di tempati oleh Kita.





Niat ingin memfoto bagi Suna itu naik, dia dengan semangat 45 nya berhati hati memfoto.





"1...2...3..."





Cekrek.





"Kok pakai ada suara nya sama flash nya sih? Gawat! Cepat lari!" Suna langsung buru-buru turun dari sofa dan bersembunyi dimana Kita tidak akan menemukan nya.





Sesuai perkiraan Suna, Kita setelah di foto tadi langsung terbangun sambil melihat sekeliling. Kita langsing kembali tidur tidak memperdulikan suara cekrek dan cahaya tadi.





|| Haikyuu Chibi || Cerita ini ga dilanjutin, tapi ada cerita baru. cek aja cobaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang