Di tengah malam hari, [Name] berniat untuk pulang dengan jalan sempoyongan diakibatkan pekerjaan nya yang begitu banyak hari ini.
"Hari ini kenapa si bos ngasih tugas yang banyak sih, sedangkan yang lain tugas nya sedikit. Ga adil banget," gerutu [Name] sambil menghentak kaki nya.
"Gaji mu 3 bulan ke depan naik 2 kali lipat,"
.......
"Yang penting gaji ku naik sih," ucap [Name] kembali senang dan terus melanjutkan perjalanan ke rumah.
[Name] sampai ke rumah dengan keadaan ehmmm, prihatin. Ya gimana tidak jarak tempat kerja nya saja jauh dari rumah.
"Aku pulang,"
Tidak ada yang menyahuti perkataan [Name], jelas tinggal sendiri. Ortu nya menyuruh [Name] untuk kerja sendiri, cari duit sendiri, dan mandiri. Begitulah hidup [Name].
Tapi ga masalah sih, [Name] nya aja baik-baik saja kok. Serius baik-baik saja.
[Name] melangkah ke arah dapur dulu, mengambil sepotong roti dan susu.
[Name] berniat untuk makan di kamarnya, sekalian juga ingin nonton film kesukaan nya.
Sudah di depan pintu kamar nya, ia mendengar suara krecing krecing gitu seperti lonceng bell?
"Ada apa nih, kok ada suara bell di kamar ku," heran [Name].
Saat [Name] memasuki kamar nya, alangkah terkejutnya dia melihat makhluk kecil seperti boneka di kamar nya. BERGERAK LAGI!
Dengan tenang nya dia melihat satu persatu yang mirip seperti boneka itu. Ada yang bersembunyi di kasurnya, ada juga yang duduk di meja tempat aku biasa nya mengerjakan tugas.
Kriiiinggg kriiinggg kriinggg!
[Name] menoleh ke arah suara tersebut, ternyata yang sumber suara itu berasal dari rambut yang bersurai orange.
Kriing kriiing kriiinggg!
Sekarang yang bersuara adalah teman nya yang bersurai hitam yang wajah nya sedikit emosi.
"Maaf, aku tidak mengerti kalian bicara apa," ucap [Name] sambil duduk untuk melihat mereka dengan jelas.
Seketika mereka diam....
Tapi dengan ide [Name] yang cermelang, ia mengambil sebuah buku dan pensil sebagai alat komunikasi mereka. Dan menaruh roti dan susu di kasur nya.
"Naah, coba kau tulis kan apa yang ingin kau bicarakan dengan ku," [Name] menyodorkan buku dan pensil tersebut kepada dua makhluk kecil tadi.
Saat si orange ini menulis, [Name] memerhatikan nya dengan lucu. Masalah nya dia agak kesulitan menulis karena pensil nya terlalu besar tetapi dia berusaha.
"Lucu nyaaa," gemes [Name].
[Name] membaca tulisan dari si orange tersebut yang berisikan....
"Siapa nama mu? Dan bisa kasih tau kami ini dimana?"
"Nama ku [Name], kalian berada di Indonesia,"
Kulihat mereka sepertinya kaget.
"Kalian asal mana?" sekarang [Name] lah yang menanya balik.
[Name] menunggu mereka dengan sabar, wajar kalo mereka lambat menulis karena badan mereka dan pensil yang besar itu.
"Kami berasal dari Jepang."
"JEPANG?!?" terkejut [Name].
"Kok bisa mereka ada disini, terus juga mereka bisa menulis bahasa Indonesia lagi," batin [Name].
"Ah! Tunggu sebentar, seperti nya teman mu ini mau turun dari meja," [Name] melangkah
ke arah meja untuk membantu nya turun.Makhluk kecil ini berambut putih hitam, muka nya selalu datar kalo dilihat dari tadi.
"Yap sudah," [Name] menurunkan nya dekat dengan dua makhluk kecil tersebut.
Hanya 4 makhluk kecil disini ditambah yang bersembunyi di kasur tadi.
"Apa kalian cuman berempat?" Tanya [Name].
Mereka menggeleng kepala mereka, berarti masih ada lagi selain mereka.
"Baiklah, kalian disini saja ya. Aku ingin mencari mereka," pergi [Name] keluar kamar dan memulai mencari makhluk kecil lainnya.
Bintang nya kaka(。・ω・。)ノ⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
|| Haikyuu Chibi || Cerita ini ga dilanjutin, tapi ada cerita baru. cek aja coba
FantastikKring kring! "Hah? Bahasa bell? Terus juga, kenapa kalian bisa ada di rumah ku malam malam gini?!?" . . . Haik haik, perjalanan [Name] merawat para makhluk kecil akan di mulai!