10. Ketinggalan.

3.4K 170 3
                                    

Seperti yang sudah direncanakan oleh geng GENZORAS, kelima remaja cowok itu sepakat untuk menjenguk teman satu geng-nya yaitu Carellio Galaksi, cowok yang katanya badboy tapi masih suka susu stroberi, jangan lupakan si biyuu bintang biru kesayangan cowok itu.

Kelima cowok itu tidak langsung kerumah sakit, mereka berganti pakaian lalu berkumpul di markas Genzo sebentar baru setelah itu berangkat menjenguk Carell

Markas GENZORAS GENG.

Sebuah motor terparkir dihalaman depan markas geng mereka--Yap motor sport tersebut adalah milik Arsean. Cowok itu baru datang karena disuruh mamanya untuk mengurus burung milik papanya. Bukan, bukan pipit yang dibawah, melainkan lovebird kesayangan papanya.

Arsean memasuki area markas sambil bersiul siul kecil, sesekali menyugar rambutnya sok ganteng, padahal emang iya sih.

"Tumben yan baru dateng, abis ngapain lo? c*li ye?!"ucap Galang frontal.

"Mulut lo lang! saring dikit kalo ngomong!" kata Reza menggeplak kepala Gilang yang berada disebelah kanannya.

"Kaga anjing! gue disuruh mak gue ngurus Joni Juni" ucap Arsean ngegas, cowok itu mendudukkan dirinya disebelah Zildan yang sedang serius memainkan ponselnya. Arsean sedikit memajukan badan kekarnya untuk mengintip apa yang sedang dilakukan oleh sahabatnya itu.

Ngapain lo maju maju?! mau nyium pipi gue lo? JAUHAN ANJING GUE MASIH DOYAN CEWEK!" kata Zildan mulai emosi, cowok itu menjauhkan badannya dari Arsean sambil bergidik ngeri.

"Yan tobat yan! gue tau lo sering di ghosting cewek tapi jangan napsu ke Zildan juga" ucap reza menepuk pundak sahabatnya itu.

"Dihh gue juga ga napsu ngeliat lo Dan! tepos gitu kaga ada isinya, punya lo juga pasti kecil pendek udah kayak sosis sones" ejek Arsean pada Zildan, sontak Zildan menatap tajam sahabatnya itu, Arsean dengan takut-takut memundurkan langkahnya

"Wah mancing gue lo Yan! jangan sampe gue tunjukin depan mata lo langsung ye?! gue colok mata lo pake pedang masa depan gue!" ucap Zildan berancang-ancang membuka resleting celana jeans-nya.

"Wett wettt wett kalem boss!  gue bercanda, jangan ditunjukin asetnya ya ganteng!" ucap Arsean dengan cengirannya, tangannya menutupi bagian depan wajahnya jika sewaktu waktu Zildan menujukkan asetnya, mata Arsean tetap suci

"Bacot lo semua! ayo berangkat!" ucap Maestro menengahi keributan absurd yang dilakukan sahabat-sahabatnya.

Akhirnya kelima anggota inti Genzoras pun menaiki motor mereka masing-masing menuju Rumah sakit Cinta Bunda, tapi sebelum itu mereka mampir untuk membeli bingkisan buah dan beberapa makanan ringan lainnya seperti biskuit, roti dan lain lain.

Rumah sakit Cinta Bunda.

Para cowok-cowok ganteng nan gesrek memasuki area parkiran rumah sakit, mereka memarkirkan motornya ditempat khusus roda dua, setelah itu mereka berlima kompak membuka helm full face-nya, saat helm terbuka rambut mereka yang tebal tertiup angin, dan menjadi pusat perhatian orang-orang disekitar tempat parkir.
Mereka segera turun dari motor sport-nya sambil membawa buah tangan yang mereka beli sebelum kerumah sakit. Dengan wajah tengilnya mereka berlima beejalan menyusuri koridor dengan wajah yang dibuat se-cool mungkin, tangan yang dimasukan ke saku celana.
Dan yes hal tersebut berhasil membuat siapa saja yang melihat anggota inti Genzoras membeku ditempatnya seperti patung yang terkena matra.
Bisik-bisik mulai terdengar di telinga mereka.

Ganteng banget! boleh kali satu!

Spek dewa anjirlah, rasa ingin memiliki tapi sadar diri!

Askskjfff makk pengen anggota inti genzo makk satu!

Begitulah kira-kira obrolan para ciwi-ciwi berlipstik tebal nan menor disepanjang koridor rumah sakit sambil sekali-sekali melirik mereka dengan tatapan kagum. Biasalah orang ganteng, nggak usah ngegaet juga dapet.

Dengan langkah jenjangnya mereka langsung menghampiri meja resepsionis dan bertanya Carell ada diruangan apa.

"Permisi sus, pasien atas nama Carellio Galaksi ada diruangan apa?" Tanya Maestro lembut disertai senyuman tipisnya yang ahh bikin mleyot lah

"Pasien atas nama Carellio Galaksi ada di ruang Anggrek nomor 02. lantai 3 mas" ucap suster itu ramah, aduhh rasanya senang bisa ngobrol sama cogan walaupun sebentar.

"Oke sus terimakasih! permisi" ucap Maestro sopan, dibalas anggukan oleh suster tersebut

Maestro melangkahkan kakinya menuju lift untuk ke lantai 3 diikuti oleh gesrek boys dibelakangnya, lantas kelima cowok itu masuk kedalam lift dan memencet nomor 3.

Setelah menunggu kurang dari 2 menit mereka pun sampai di lantai 3 dan menjelajahi rumah sakit mencari ruangan dengan tulisan 'anggrek 02' didepannya, kelima cowok.itu sesekali mendongak untuk memperhatikan nama dan nomor disetiap ruang, saat yang lain tengah sibuk mencari ruangan tersebut, Galang malah asyik dengan ponselnya, alhasil cowok itu tertinggal dan tidak sengaja membuka pintu ruangan bertuliskan 'tulip 05' masih dengan hp nya cowok itu tidak sadar kalo ruangan yang ia masuki  berisikan nenek-nenek pikun yang sedang digantikan baju oleh keluarganya.

"Kamu pasti suami saya kan?" tanya nenek-nenek pikun itu, membuat Galang yang tadinya fokus dengan layar ponsel terlonjak kaget akibat suara nenek-nenek tersebut, Galang menoleh dan mendapati nenek tua dengan rambut putih yang sedang digantikan baju oleh keluarganya, Galang meringis kemudian tersenyum paksa kearah nenek itu

"E-eh saya b-bukan suami nenek, maaf salah masuk ruangan" ucap Galang kikuk

"Maaf ya mas. ibu saya emang udah tua siapa aja pasti dibilang kalo itu suaminya" ucap seorang wanita berusia sekitar 30tahunan tak enak hati.

"I-iya nggak papa mbak, saya permisi maaf" ucap Galang diangguki oleh wanita tersebut kemudian dengan segera keluar dari ruangan itu.

"Anjing! gue pake segala salah masuk ruangan, mana isinya nenek lagi, apes banget anak pungut ini ya Allah" ucap Galang setelah berada diluar ruangan sambil mengelus dadanya.

Ditempat lain.

Keempat cowok ganteng itu terus berjalan mencari ruangan Carell mereka tidak menyadari bahwa satu anggota mereka tertinggal.

"Eh kok gue ngerasa ada yang aneh ye" ucap Arsean merasa ada yang kurang.

"Apaan bangsat ini rumah sakit lo jangan nakut-nakutin kita!" ucap Reza senantiasa ngegas.

"Bukan itu anjir kek ada yang ilang gitu" ucap Arsean lagi. Sahabat-sahabatnya mengernyitkan dahi bingung dengan perkataan ambigu Arsean.

Arsean memperhatikan seluruh sahabat-sahabatnya, tapi tunggu, kok cuma 4?.

"HEH ANJING SI GALANG MANA?!" ucap Arsean membuat yang lainnya berjengit kaget Arsean mengedarkan pandangannya mencari Galang.

"Lah iya buset! bocahnya kaga ada anying" ucap Reza santai.

"Udahlah biarin ntar juga nongol sendiri! beban tongkrongan kudu mandiri" ucap Zildan menambahi.

Plakk..

Maestro menggeplak kepala sahabatnya itu, bisa bisanya disaat seperti ini malah ngelawak.

"Kalo temen ilang ya cari! bukan malah dibiarin gitu aja goblok! kita ini geng, saling membutuhkan, kalo bercanda kira-kira lah!" ucap Maestro tegas, semua diam dan mengikuti langkah Maestro untuk mencari Galang Aditya Kusuma-- cowok itu pasti sedang bingung mencari anggota yang lain.

HAPPY READINGG 😻😻

Gimana part kali ini? Next??

Btw kasian ya Galang udah ketinggalan, ketemu nenek-nenek pikun lagi 😭😭😭

udah gitu disangka suaminya si nenek, padahal kann favoritenya Galang itu janda di gang sebelah rumahnya hahaha nggak deh bercanda, tungguin nasib Galang yaaa, kira-kira dimana ya Galang sekarang??

Vote dulu yuk biar galang cepet ketemuu, semakin banyak vote sama komennya semakin cepet Galang ketemuu, okee makasih semuanyaaa, see uuu 🤍🤍🤍

CARELLIO GALAKSI [ SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang