14. Berubah pikiran?

4.7K 135 2
                                    

Sinar matahari mulai memasuki celah-celah kamar pasutri--emm ralat 'calon' tapi hal itu sama sekali tidak mengusik tidur mereka, mereka masih saja bergelung dalam satu selimut putih yang sama, posisinya Aldert memeluk Karina, mereka telat bangun karena lelah mungkin dari malam hingga jam 4 subuh tadi masih saja berolahraga maju mundur cantikk. Enggak dong beda 😭.

Suara Alarm dari salah satu ponsel mereka, membuat Karina terusik dan menggeliat, saat gadis itu mengerjap-ngerjapkan matanya dan membuka matanya, gadis itu melotot langsung bangun dari tidurannya. Bagaimana bisa laki-laki brengsek ini tidur bersamanya dalam satu ruangan?. Oh shit! Karina kembali mengingat kejadian semalam itu sungguh memalukan, bisa bisanya lelaki asing seperti Aldert melihat semua bagian tubuhnya.

Tanpa pikir panjang gadis itu turun dari ranjang, ia lupa bahwa tidak memakai sehelai apapun pada tubuhnya, Karina langsung berlari menuju kamar mandi, tapi tunggu..kok dingin?! Karina lantas melihat kebawah. ia berteriak hingga teriakan terdengar disegala penjuru rumah mewah itu.

"AAAA.. hikss..hiksss a-aku benci Aldert, AKUU BENCII.."teriakan serta tangisan gadis itu berhasil membuat laki-laki bertubuh tegap yang masih tidur, terbangun bersama adiknya--Eh? Hahaha nggak kok.

Aldert menggeliat, mengumpulkan kesadarannya dan juga mengerjap-ngerjapkan matanya sambil dikucek, ia langsung melihat gadis didepannya tanpa balutan apapun

"Hngg, kenapa menangis hm? apakah sakit? maaf kan aku cantikk" ucap Aldert dengan suara serak dan berat khas bangun tidur.

Karina sedikit terlonjak akibat suara Aldert, gadis itu menoleh menghadap ke Aldert dengan tatapan kebencian dan juga berlinang airmata.

"Aku membencimu Aldert, aku benci kamu!! jangan pernah menampakkan wajahmu dihadapanku lagi, hikss.. hiksss k-kau jahat!! kau merenggut mahkotaku kemarin malam hikss" tangis Karina pecah saat itu, gadis itu duduk dipinggiran ranjang, mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya yang sempurna dimata Aldert.

Dengan cepat, Aldert bangun dari tidurannya menatap punggung kecil Karina yang bergetar naik turun sambil meremas selimutnya.
Tanpa aba-aba Aldert memeluk gadis itu dari belakang, mendekapnya lembut dan mengusap pucuk kepala serta pipi mulus Karina yang terus mengeluarkan airmata.

"Hey! it's okay honey, jika kau hamil nanti aku akan menjagamu, melindungimu dan menjaga calon bayi dalam perutmu. Don't worry aku tidak se-brengsek yang kau pikir" ucap Aldert lembut ditelinga Karina berusaha menenangkan gadis itu, setelah dirasa Karina tenang, Aldert membalikkan tubuh Karina agar menghadapnya.

Setelah wajah gadis cantik itu menghadap kearahnya, terlihat sekali airmata luka dimata cantik Karina. Siapa yang rela mahkotanya yang selama ini dijaga namun direnggut begitu saja oleh orang asing?.

" T-tapi tetap saja! kau laki-laki brengsek dimataku, Aldert Abbe Williams" ucap Karina penuh penekanan dengan wajah marahnya.

"Maafkan aku, sepertinya ada yang menaruh obat perangsang di minumanku kemarin malam" ucap Aldert penuh penyesalan. Halah lo juga dapet enaknye ye Bule mesum.

"Hiksss... hikss butuh waktu untuk memaafkan lelaki bajingan sepertimu! kau pikir---" ucapan Karina disela oleh sebuah kecupan di pagi hari. Yap that is morning kiss secara langsung, nggak VIRTUALAN ya hahaha peace 😂.

Cup..

Aldert mencium bibir Karina sekilas kemudian dengan gerakan cepat, ia menggendong Karina menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

"LEPASKANN AKUU! ATAU AKU AKAN TERIAK TINDAK PENCABULAN SEKARANG?!! ancam Karina berontak digendongan Aldert.

"Teriak saja, kau sudah menjadi milikku seutuhnya jika kau lupa, nyonya Williams" ucap Aldert disertai kekehan kecilnya, membuat Karina makin geram.

CARELLIO GALAKSI [ SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang