Kini dirumah bernuansa pink ada Arsean yang berdiri didepan pintu utama rumah tersebut, cowok itu sedang merapikan rambutnya, membenarkan jaketnya, sesekali bersiul-siul kecil.
"Bulannn yuhuuu paketttt!"'teriak Arsean sambil mengetuk pintu, tak lama kemudian pintu rumah itu terbuka, menampakan Bulan yang memakai baju oversize berwarna pink dengan motif eskrim di dadanya, celana hot pants berwarna biru laut, kunciran pita berwarna pink manis rambut tergerai bebas, tangan gadis itu yang memegang eskrim cone rasa stroberi dan mulut yang belepotan.
"Astaghfirullah pacar gue! heh masih jam segini udah makan eskrim aja kamu" ucap Arsean kala melihat pacarnya yang seperti anak berumur 5tahun, cowok itu mencubit pipi Bulan gemas diiringi kekehannya.
"Kamu mau? ini enak tauu" tawar gadis itu menyodorkan eskrim cone yang hanya tersisa cone nya saja. "Udah abis baru nawarin," cibir Arsean kemudian tertawa kecil, suara tawa yang candu ditelinga Bulan.
"Aku nggak ditawarin masuk gitu? tega banget kamu," sambung Arsean dengan wajah yang di melas-melaskan.
"Kamu jelek! nggak cocok jadi bayi. Cocoknya jadi suami Bulan," jawab Bulan dengan polos sambil tersenyum manis, sial senyuman itu membuat Arsean ter-Bulan Bulan.
Akhirnya mereka memasuki rumah yang segala penjurunya berwarna pink, Arsean duduk disofa ruang tamu dengan kaki yang dinaikan ke meja.
"Kakinya nakal," cibir gadis itu melirik Arsean sinis, yang ditatap hanya cengengesan.
"Hehehe, minum Bul," perintah cowok itu sangat sopan
"Mintanya nggak sopan banget sih! aku bukan babu kamu!" sahut Bulan dengan ekspresi kesal yang menggemaskan.
"Tolong ambilin aku minum ya tayanggg, bul bul. Cantiknya akuuuu," pinta Arsean sambil tersenyum manis kearah pacarnya, membuat Bulan ketar-ketir sendiri.
"Oke jelekk!" ledek Bulan sambil menjulurkan lidahnya kearah cowok itu kemudian berlari menuju dapur.
Karena gabut menunggu, tiba-tiba teringat perkataan sang bunda.
"Sampe kapan kamu mau pacaran sama Bulan, Sean? kalo kamu nekat tetep berhubungan sama Bulan, kamu siap-siap keluar dari kk"
"Tapi bun, Bulan cantik, baik, gemesin. Sean sayang banget bun sama Bulan"
"Inget, beda agama."
Kata-kata bundanya membekas di relung hati cowok itu, namun ia juga tidak bisa meninggalkan Bulan-nya begitu saja. Bagaimana perasaan Bulan nanti? memang, ini salah Arsean, cowok itu telah jatuh hati pada gadis yang tidak seiman tapi dengan doa yang sama, ingin dipersatukan, lalu menua bersama.
"Sean ada kecoa!!" pekik Bulan setelah menaruh minuman diatas meja, Arsean langsung bangun dari duduknya dan loncat keatas sofa sambil membawa bantal sofa sebagai tameng jika kecoa itu tiba-tiba terbang kearahnya terutama pundak.
"Hahaha, kenaa tipuuuu!" Bulan tertawa puas setelahnya, pacarnya itu takut sekali dengan kecoa, padahal bagi Bulan, kecoa adalah binatang menggemaskan.
Arsean menatap datar pacarnya yang suka sekali menjahilinya dengan embel-embel kecoa. "Untung pacar aku, kalo bukan, aku banting kamu, Bul" ucap Arsean kemudian turun dari atas sofa dan duduk kembali.
"Lagian kamu bengong terus! mikirin apasih?," tanya Bulan, cowok itu diam bingung harus menjelaskan seperti apa.
"Aku kepikiran kata bunda, Bul" ucap Arsean dengan helaan napas, menatap serius gsdis polos dihadapannya.
"Bunda kamu ngomong apa emang?," jawab Bulan dengan tatapan polosnya dan mata yang mengerjap lucu.
"Soal hubungan kita," ucap Arsean dengan pandangan yang tak lepas dari gadisnya, sorot mata Arsean terlihat memancarkan rasa takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
CARELLIO GALAKSI [ SLOW UPDATE]
Ficção AdolescenteSeorang gadis remaja bernama Xylvara Alessia harus menikah dengan cowok nakal berkelakuan bayi? wah apakah Xylvara sanggup melewati hari harinya setelah menikah dengan remaja pria tampan bernama Carellio Galaksi, penasarankan dengan cerita hidup mer...