15. Luka atau bahagia?

3.3K 114 2
                                    

Jam sudah menunjukkan 16.55. Karina sejak tadi bolak-balik ke kamar mandi hanya untuk memuntahkan cairan bening, Aldert menatap gadisnya iba, kini keduanya tengah bersiap-siap untuk ke dokter. Hayo Karina kenapa tuch hahaha.

Saat semuanya sudah siap mereka menuruni tangga menuju kebawah, Karina yang sejak tadi lemas hanya bisa pasrah dirinya digendong ala koala oleh Aldert, kemudian cowok itu menyuruh salah satu pengawalnya untuk menyetir mobil, dengan segera pengawal itu membukakan pintu mobil untuk tuannya yang sedang menggendong Karina.

Dengan pelan dan hati-hati Aldert terlebih dahulu mendudukkan Karina dikursi mobil, setelah itu baru dirinya duduk disebelah Karina yang tampak pucat.

"Sudah siap tuan, nyonya?" tanya pengawal itu memastikan.

"Sudah, ayo cepat jalan" ucap Aldert, kemudian sang pengawal melajukan mobil tersebut dengan kecepatan normal. Jalanan sore itu tidak terlalu ramai namun kebanyakan kendaraan roda 2 yang menguasai jalanan, membuat pengawal harus hati-hati.

Dibalik udara senja yang menenangkan dan juga langit yang mulai oranye, ada karina yang memejamkan matanya menahan pusing dan juga mual, kepala gadis itu bersandar di dada bidang milik Aldert.

"Sabar ya, sebentar lagi kita sampai" ucap Aldert menundukkan sedikit kepalanya untuk mematap Karina dan juga tangan kekarnya yang mengusap puncak kepala Karina.

Rumah sakit Kasih ibu.

Saat sampai di depan rumah sakit, pengawal itu memarkirkan mobilnya di area khusus roda empat, kemudian ia membantu Karina turun dari mobil secara perlahan lalu merangkulnya memasuki rumah sakit tersebut.

Nama Karina sudah dipanggil oleh apoteker, dengan segera Aldert merangkul Karina untuk memasuki ruangan dengan tulisan 'Dr Ristella' dengan keterangan dokter umum dibawahnya

Dengan segera mereka memasuki ruangan membuka pintu perlahan disertai senyuman tipis kearah dokter itu, dokter itupun membalas senyuman, mereka menduduki kursi yang sudah disediakan didepan meja dokter.

Dokter itu pun ikut duduk menghadap kearah mereka berdua.

"Jadi ada keluhan apa?" ucap dokter itu ramah menatap mereka bergantian.

"Istri saya mengalami mual dan juga pusing sejak tadi siang dok" jelas Aldert sukses membuat jantung Karina berdegup kencang.

"Baik, mari saya periksa dulu" ucap dokter tersebut berjalan kearah brankar sambil menyiapkan alat-alat medis disusul dengan Karina dan juga Aldert.

"Silahkan berbaring bu, tunggu sebentar ya" ucap dokter itu memakai stetoskop ditelinganya lalu mulai memeriksa detak jantung Karina.

Setelah memeriksa semuanya dokter Ristella meminta izin untuk melakukan pemeriksaan pada perut Karina.

"Sebaiknya kita melakukan tindakan USG, apakah bu Karina bersedia?" tanya dokter itu memastikan.

"Tap-"

"Lakukan saja yang terbaik untuk kesayangan saya" ucapan Karina disela oleh Aldert membuat gadis itu meliriknya sinis, Aldert hanya tersenyum simpul menatap Karina.

"Baik, maaf saya naikan sedikit bajunya" kata dokter itu sambil menaikan sedikit baju Karina, dokter cantik itu mengolesi minyak pelumas pada perut Karina kemudian mulai menggerak-gerakan alat itu mengelilingi perut mulus milik Karina.

"Baik, maaf saya naikan sedikit bajunya" kata dokter itu sambil menaikan sedikit baju Karina, dokter cantik itu mengolesi minyak pelumas pada perut Karina kemudian mulai menggerak-gerakan alat itu mengelilingi perut mulus milik Karina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CARELLIO GALAKSI [ SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang