2

3.1K 363 50
                                    

Sudah seminggu Osamu berkuliah disana dan sudah seminggu pula Suna selalu memperhatikan Osamu.

"Kenapa ya? Apa aku suka padanya? Tapi kenapa? Aku sudah banyak bertemu dengan orang-orang yang mendekati ku tapi aku tidak pernah merasa seperti ini.." gumam Suna di atap sekolah seorang diri.

Ada alasan kenapa Suna masih ragu dengan perasaannya sendiri, itu karena dulu dia mencintai seorang wanita dan setelah menyatakan perasaannya kepada wanita itu tidak ada yang salah.

Sampai 1 tahun kemudian wanita itu berselingkuh dan Suna yang mengetahui nya langsung memutuskan nya secara langsung didepan selingkuhan mantan pacar nya itu.

.
.

'Oh itu dia..'

Suna yang hendak untuk pulang mendapati Osamu sedang sendiri disana, tanpa pikir panjang Suna langsung menghampiri Osamu.

"Hey.." sapa Suna

"Y-ya?"

"Kemana kembaran mu itu?"

"B-bukunya tertinggal j-jadi dia kembali untuk mengambil nya." jawab Osamu dengan gugup.

'Dia ketakutan?'

Karena pekarangan sekolah sudah agak sepi Suna akhirnya mengatakan yang ingin dia katakan selama ini (seminggu).

"Aku menyukai mu." ucap Suna langsung.

"Eh? A-apa?"

"Aku menyukai mu." ucap Suna sekali lagi.

Melihat wajah Osamu memerah Suna langsung tersenyum dan mengecup bibir itu dengan cepat dan pergi.

"Sampai jumpa lagi." ucap Suna dan setelah itu dia pergi.

Osamu masih mematung disana dengan wajah memerah nya.

'Ci-ciuman pertama ku..'

Beberapa saat kemudian Atsumu datang dan menghampiri Osamu secepat mungkin, sepertinya dia lupa kalau dia tidak boleh meninggalkan Osamu jika tidak ibu mereka pasti akan melakukan sesuatu yang tidak-tidak kepada dirinya (Atsumu).

"Samu tidak ada yang mendekati mu kan?!"

Osamu hanya diam, meskipun Atsumu mengguncang tubuh nya. Dia masih memikirkan apa yang dilakukan Suna tadi kepadanya. Saat dirumah pun Osamu hanya diam membuat Atsumu memanggil dokter.

"Bagaimana?" tanya Atsumu kepada dokter yang baru keluar dari kamar.

"Tidak ada masalah sama sekali." kata dokter itu, kemudian pamit.

.
.

Keesokan harinya Osamu berteriak didalam kamarnya dan membuat Atsumu langsung berlari kekamar Osamu. Sepertinya dia telah selesai loading.

Mereka pisah kamar karena orang tua mereka yang nyuruh, walaupun Atsumu gak bakalan lakuin yang tidak-tidak kepada Osamu tapi tetap saja. Mereka. Tidak. Boleh. Satu. Kamar.

Brak!

"Osamu!" Atsumu membuka pintu dengan sangat kasar dan berteriak membuat Osamu dan beberapa pelayan disana terkejut.

Saat masuk kekamar Osamu, Atsumu menemukan adiknya yang hampir menangis dan wajahnya yang memerah.

"Osamu! Ada apa?!" Atsumu langsung memeluk Osamu dan bertanya apa yang terjadi.

"A-aku.. A.. Itu.."

Melihat Osamu yang tergagap seperti itu membuat Atsumu sangat khawatir, saat ingin memanggil dokter, Osamu langsung menahannya.

"Lalu kenapa? Katakanlah.." ucap Atsumu dengan lembut.

"S-suna dia..."

"Kenapa dengan dia?"

"D-dia mengambil c-ciuman pertama ku.. Huaaaa!" Osamu langsung menangis setelah mengatakan nya.

Atsumu terdiam sebentar lalu..










"SIPIT SIALAN! AKAN KUBUNUH DIA!" teriak Atsumu

"J-jangan!"

"Kenapa?"

Osamu hanya diam dengan wajah memerah. Atsumu yang melihat itu hanya menghela nafas dan mengelus kepala Osamu.

"Aku akan berbicara dengan nya, jadi bersiaplah untuk kekampus." ucap Atsumu dengan tersenyum.

Tapi bukan senyuman biasa.

.
.

Saat sedang waktu istirahat, Atsumu menitipkan adiknya ke Kita dan mengajak Suna ke rooftop.

"Kenapa kau tiba-tiba ingin berbicara dengan ku?" Suna

"Kenapa...?" Atsumu

"Hm?"

"Kenapa kau mencium adikku?" ucap Atsumu dengan senyuman nya.

Suna yang melihat nya langsung merinding dan berusaha untuk tetap tenang, bagaimanapun orang yang ada dihadapan nya ini adalah calon kakak iparnya.

"Karena aku mencintainya." Suna


TBC.

SunaOsa (Omegavers) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang