Disisi lain, Osamu diikat dengan mata tertutup. Dia dibaringkan diatas sebuah kasur yang tidak terlalu besar, tangannya diikat keatas dan tubuhnya bergetar karena ketakutan.
"Baiklah sayang ku kita akan bermain nanti." ucap Ryouta lalu meninggalkan Osamu sendiri diruangan itu.
'Atsumu... Rin.. Aku takut..'
Tidak lama kemudian Ryouta kembali dengan wine ditangannya. Perlahan dia membuka penutup mata Osamu dan tali yang mengikat tangannya.
"Sekarang minum."
Osamu hanya diam, dia tau ada sesuatu yang dicampurkan kedalam wine itu oleh pria yang ada disamping nya saat ini. Osamu bisa saja lari jika tidak ada tali yang mengikat kakinya.
Karena sudah tidak sabar lagi Ryouta meminumkan Osamu wine itu menggunakan mulut nya sendiri dan memaksa Osamu menelanya, saat Osamu selesai meminumnya dengan paksa Ryouta kembali mengikat tangannya dan pergi sambil menunggu efek nya bekerja.
.
."Sial! Ada dimana tempat nya!"
Atsumu benar-benar frustasi sekarang sudah dia jam mereka mencari kesana kemari tapi tidak ada tanda-tanda dimana adiknya berada.
"Bagaimana kalau kita cari kehutan?" Bokuto
Semuanya mengangguk setuju dan mulai menelusuri hutan, hutannya cukup lebat dan kendaraan tidak bisa memasuki nya sehingga mereka hanya bisa berjalan kaki. Awalnya Atsumu ingin menggunakan helikopter nya tapi Akaashi bilang itu akan membuat keberadaan mereka diketahui. Untuk saat ini mereka akan mengendap-endap saja.
Ryouta juga sudah menempatkan penjaga untuk berjaga-jaga jika saja ada penyusup yang datang karena dia tau kalau akan ada yang mencari Osamu. Setelah sekitar sepuluh menit Ryouta kembali menemui Osamu.
"Haa.. Ha... Haa.."
"Ooh sudah mulai rupanya, hehe.."
"P-pergi.."
Osamu sudah tidak bisa melawan lagi, obat perangsang itu sudah bekerja ditambah lagi Ryouta mengeluarkan feromon nya membuat kepala Osamu sangat pusing.
"Bagaimana ya supaya kau bisa heat? Apa aku perlu mengeluarkan feromon ku lebih banyak lagi?"
Semakin Ryouta mengeluarkan feromon nya semakin Osamu merasa mual dan pusing, baginya feromon dari alpha lain kecuali Atsumu, Suna atapun teman dekat nya terasa menjijikan.
"Uhh menjauh dariku.."
Sreekk
Ryouta merobek baju Osamu dan mulai mengendus tubuh nya, dia benar-benar gila. Ryouta ingin menandai Osamu saat sedang heat, dan saat feromon Osamu keluar baunya sangat manis seperti permen.
"Harum sekali..."
Ryouta hanya melepaskan baju Osamu, dia ingin menandai nya terlebih dulu sebelum orang lain.
"Hiks.. K-kumohon jangan..."
Tanpa mendengarkan perkataan Osamu, Ryouta mendekat ke tengkuk Osamu dan
Brakk!!
Pintu dibuka dengan sangat kasar dan membuat Ryouta terkejut setengah mati. Orang itu menatap Ryouta dengan tatapan ingin membunuh membuat nya merinding lalu mengalihkan pandangannya kearah Osamu, tatapan matanya melembut dan berjalan kearah Ryouta.
"Menyingkir darinya brengs*ek"
"Ck!"
Ryouta tetap ngotot dan ingin menggigit tengkuk Osamu tapi gagal karena tubuh nya ditendang oleh Suna. Begitu sampai Suna langsung menerobos masuk dan meninggalkan yang lainnya.
Awalnya Suna ingin membunuh Ryouta namun saat mendengar suara rintihan Osamu dia mengurungkan niatnya dan mendekat kearah Osamu meninggalkan Ryouta yang pingsan.
"Osamu! Hey aku disini!"
"Uuhh.. Sakit.."
"Suna! Mana Osa... mu.."
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
SunaOsa (Omegavers) [END]
FanfictionSuna Rintaro seorang alpha dominan yang selalu gonta ganti wanita ataupun pria, berada di keluarga yang berpengaruh. Banyak orang yang ingin dekat dengan nya entah karena harta nya atau karena mencintai dirinya, tapi dia tidak pernah memperdulikan...