"Rin..."
"Aku disini."
Saat ini mereka berada dirumah sakit, karena ketuban Osamu pecah saat sedang makan dan itu membuat Suna panik setengah hidup.
Setelah sampai dirumah sakit, Suna segera menelepon Atsumu dan orang tuanya.
"J-jangan terlalu khawatir seperti itu.."
"Bagaimana aku tidak khawatir, kau kesakitan seperti itu..." oke, Suna ingin menangis.
"Tuan, semuanya sudah siap."
"Suna percayalah kepada mereka." Atsumu
"B-baiklah.."
.
.Sekitar 4 jam kemudian, Suna masih terus memperhatikan pintu ruang operasi yang tertutup itu. Beberapa kali ada perawatan yang keluar dan masuk.
1 jam kemudian dokter keluar dan melepas maskernya tapi wajahnya agak sulit untuk diartikan.
"Kenapa?" Atsumu
"Kenapa diam saja?" Suna
"Pertama tama kami ucapkan selamat atas kelahiran kedua bayinya, keduanya seorang bayi laki-laki yang sehat."
"Lalu bagaimana dengan Osamu?" tanya Suna dengan suara agak gemetaran.
Tidak ada yang berani berbicara, beberapa dari mereka menundukkan kepala.
"Osamu baik-baik saja kan?! Iya kan?!" teriak Suna sambil mencengkram kerah baju dokter itu.
"I-itu.."
"Cepat katakan apa yang terjadi pada adikku!!" Atsumu yang ingin memukul dokter itu langsung ditahan oleh ayahnya dan ayah Suna.
"T-tuan muda Osamu.. Me-mengalami pendarahan.."
Bagaikan disambar petir, Suna langsung melepaskan cengkraman nya, Atsumu berhenti memberontak, kedua ibu disana tentu terkejut.
"K-kami akan berusaha sebaik mungkin!"
"Kubunuh kalian semua kalau terjadi sesuatu padanya." ucap Suna dengan menatap tajam kearah semua dokter yang ada disana.
.
."Ayah!/Ayah." panggil kedua anak berumur 5 tahun.
"Kenapa?"
"Ayo ke rumah Ashita!"
"Baiklah, tapi kalian mandi dulu."
Langsung saja kedua anak itu pergi mandi dan meninggalkan Suna yang sedang duduk disofa.
"Samu... Mereka tumbuh dengan sehat kan? Padahal aku ingin kita membesarkan mereka bersama tapi kau pergi sangat cepat.. Hiks.."
"Suna bangun!!" teriak Atsumu
"!!" Suna yang terkejut langsung membuka matanya yang berair.
"Kenapa menangis?"
"M-mana Osamu?"
"Disana, dia sudah sadar."
Suna kemudian melihat kearah yang ditunjuk Atsumu, disana Osamu masih terbaring diranjangnya tapi sudah membuka kedua matanya. Suna segera berlari dan memeluk Osamu, membuat yang lainnya heran karena Suna terus saja bergumam 'jangan pergi'.
Osamu masih hidup, yang tadi hanya mimpi Suna. Mimpi buruk yang dikasih oleh author.
Kemudian Suna membantu Osamu untuk duduk dan kedua ibu mereka mendekat dengan menggendong anak mereka.
"Yang digendongan ibu mirip Osamu dan yang digendong bibi mirip si sipit ini." ucap Atsumu yang langsung ditendang kakinya oleh Suna.
"Sudah memikirkan namanya?" Shinsuke.
"Belum.." Osamu
"Kalian bisa memikirkan nya perlahan, istirahat lah sayang. Kami yang akan mengurus bayinya." ibu miya.
.
.Seminggu kemudian Osamu sudah bisa pulang, selama perjalanan pulang Osamu tertidur dipelukan Suna. Anak mereka sudah pulang lebih dulu.
Sesampainya dikediaman keluarga Suna, Osamu terbangun tetapi Suna menyuruhnya untuk tetap tidur. Dengan hati-hati Suna mengangkat tubuh Osamu dan membawanya kekamar. Takut-takut jahitannya terlepas.
TBC.
Author bakalan up kalau udah nemu nama yang cocok :v
KAMU SEDANG MEMBACA
SunaOsa (Omegavers) [END]
FanfictionSuna Rintaro seorang alpha dominan yang selalu gonta ganti wanita ataupun pria, berada di keluarga yang berpengaruh. Banyak orang yang ingin dekat dengan nya entah karena harta nya atau karena mencintai dirinya, tapi dia tidak pernah memperdulikan...