17

1.8K 215 28
                                    

Btw nama anaknya Atsumu kiganti jadi Miya Ashita ya :v

______________________________________

2 hari kemudian Osamu membuka matanya dan mendapati Suna yang menangis.

"S-samu... Syukurlah.. Huaaa!"

Mereka yang berada diluar terkejut dengan suara tangisan Suna.

Brak!

"Ada apa?! Kenapa?!" teriak Atsumu heboh.

"Haha.." Osamu hanya bisa tertawa dengan reaksi mereka.

Sekarang Osamu sudah duduk dengan bersandar menggunakan bantal onigiri yang dibawa Suna.

"Nah, beberapa suapan lagi."

"Tidak.. Aku sudah kenyang."

"Kau harus menghabiskan bubur ini kalau kau baby nya sehat." ini sudah yang keberapa kalinya Suna mencoba membujuk Osamu.

Osamu terdiam beberapa saat kemudian mengangguk. Setelah beberapa suapan, bubur nya habis dan entah kenapa Suna merasa puas melihat Osamu menghabiskan makanannya.

"Rin..." panggil Osamu.

"Apa?" balas Suna sambil tersenyum.

"Aku ingin pulang.."

Sebenarnya Suna juga ingin tapi kata dokter, Osamu masih harus dirawat inap supaya memastikan kondisinya baik-baik saja.

.
.

Skip. Seminggu kemudian Osamu sudah kembali ke rumahnya dan tentu saja dengan Suna yang terus menempel padanya.

"Rin jaga Osamu dengan benar, kami harus keluar negara selama beberapa minggu karena ada urusan."

"Tentu bu, aku akan menjaganya." Suna

"Hati-hati dijalan." Osamu

"Tentu sayang."

Ketika Osamu hendak berdiri dia memegangi perutnya dan agak meringis.

"Samu?" Suna segera menghampiri Osamu yang agak berkeringat.

"Apa yang salah?" tanya Suna dengan cemas.

"T-tidak.. Bayinya hanya menendang.."

Meskipun Osamu berkata seperti itu, Suna tetap saja khawatir, dan membawa Osamu kekamar dengan menggendong nya ala brydal style.

"Butuh sesuatu?"

"Tidur dengan ku.."

Sebenarnya Suna harus menyelesaikan pekerjaannya tapi dia lebih memilih menuruti permintaan Osamu nya.

Perlahan Osamu mulai tertidur dipelukan Suna, Suna tidak ikut tidur dan hanya mengelus kepala Osamu, sesekali mencium keningnya. Setelah merasa Osamu tertidur dengan pulas, dengan pelan Suna turun dari kasur dan keluar menuju ruang kerjanya.

"Oh iya, aku belum memikirkan nama untuk anak kami." ucap Suna ketika sampai diruang kerjanya.

.
.

2 bulan kemudian. Heh gak sabarin kali.

Karena kehamilan Osamu, dia kesulitan bergerak dan harus dibantu Suna. Biasanya ketika ke wc Suna akan menunggu diluar dekat pintu menunggu Osamu.

Seperti sekarang, sudah 15 menit Suna tidak mendengar suara Osamu biasanya Osamu akan memanggilnya 5 sampai 10 menit tapi ini sudah agak lama.

"Osamu?"

Tidak ada sahutan dari dalam sana, dan itu membuat Suna khawatir. Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada Osamu didalam.

"Samu! Sayang kau baik-baik saja?"

Masih tidak ada suara Osamu yang menjawab nya, akhirnya Suna berusaha mendobrak pintu dan membuat beberapa penjaga diluar kamar heran.

Brak!

"Osamu!"

"Ha? Apa?"

"Kau tidak apa-apa?!"

"Memangnya kenapa?"

"Aku memanggilmu daritadi, ada apa?"

"Oh maaf, sepertinya aku melamun.."

"Kenapa melamun?"

"Itu- ukh.."

Suna segera membawa Osamu kekasur dan memanggil dokter untuk memeriksa keadaannya.

"Jadi.. Apa yang salah?" Suna

"Anda tau kan kalau masa kehamilannya masih terbilang muda, jangan biarkan dia banyak pikiran."

"Baiklah, terimakasih.."

Suna segera mendekati Osamu yang sedang tertidur dan ikut tidur disamping nya.

.
.

Sekitar 2 minggu kemudian Osamu mulai mengalami kontraksi palsu dan Suna makin khawatir karena melihat Osamu kesakitan.

"Kenapa kau terlihat kau yang akan melahirkan?" Bokuto

"Hey, kau bahkan lebih parah lagi." Suna

"Bokuto menangis waktu itu." Kenma






TBC.

Oke. Sesar 😌
Kalau lahiran normal, dipikiran ini muncul saja niat membunuh 😭🙏

SunaOsa (Omegavers) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang